Waktu kian berlalu menyiksakan sebuah rasa yang sudah berhasil membelenggu hati,sudah beberapa tahun ini seorang pria meninggalkan tanak air yang sangat ia cintai berserta orang-orang terkasihnya.
Lelaki itu sudah berhasil memasuki kuliah penerbangang dan sebentar lagi ia akan lulus dari sana lalu kembali ketanah airnya.
Lelaki dengan mata elang itu masih memiliki sifat dingin nya terhadap semua wanita terkecuali keluarganya.dan rasa itu masih sama dengan yang sebelumnya hingga rasa itu kian menggebu direlung jiwa.
Siapa lagi kalau bukan Azzam namanya ia sudah seringkali menolak sangkut pautnya dengan seorang wanita, bahkan ia tak memperdulikan seseorang yang sedang menarik perhatiannya.
Disini Azzam hanya bisa duduk termenung dicabin pesawat yang akan ia kendarai,ia akan melakukan tes sekali lagi untuk menentukan apakah ia lulus atau tidak.
Dengan sigap Azzam mulai mengendarai pesawat itu hingga pesawat yang ia tumpangi mendarat dengan mulus dan tak ada hambatan sedikit pun.
Ia mulai menuruni pesawat, dibawah sana sudah ada beberapa orang yang menunggunya dengan senyum tipis ia mulai mendekati orang-orang itu.
"congratulations for you... Kau sungguh luar biasa..." ucap seorang pria berkepala plontus menjabat tangan milik Azzam.
"Thansk you Mr.jont... Kau terlalu memujiku..." ucap Azzam terkekeh pelan
"Selamat kau telah lulus dengan nilai yang sungguh memuaskan bagi kami dan juga kuliah penerbangan ini serta ini adalah penghargaan dari kami untukmu..." ucap Mr.jont
"Thanks you... Jika tidak ada dirimu aku tak tau harus bagaimana lagi... Dan terimakasih atas penghargaan dari mu dan semuanya... Salam itu yang lain,aku pamit undur diri..." ucap Azzam hormat dan setelahnya berlalu pergi dari mereka semua.
Dia sudah menyelesaikan sekolah penerbangannya dan hari itu juga ia sudah menyiapkan untuk kembali untuk ketanah air,ia sudah begitu rindu dengan tanah kelahirannya yang membesarkan hingga sebesar ini.
Koper dan pasfor juga sudah siap,tiket pesawat pun sudah siap hanya menunggu keberangkatannya saja,Azzam yang tengah duduk disebuah kursi penunggu dengan satu tangan memegang smartpone.
Kursi seakan berdecut rupanya ada seseorang yang duduk disampingnya dan itu tak membuat Azzam perduli dengan sekitarnya,ia hanya pokos pada smartpone itu.
"Ehem..." suara orang berdehem membuat Azzam melirik dengan sekilas setelahnya ia kembali pokos dengan benda pipih itu.
"Apakah boleh berkenalan...." tanya seorang perempuan yang berdehem tadi,sebelum Azzam menjawabnya suara pemberitahuan yang terlebih dahulu berbicara.
"Pemberitahuan kepada penumpang yang akan menaiki leon air diharap segera memasuki pesawat dikarenakan pesawat akan segera lepas landas dari jerman menuju indonesia..." suara yang memberi tahukan bahwa pesawat akan segera lepas landas
Mendengar suara itu,Azzam langsung berdiri,masukkan smartpone nya kedalam saku celananya dan menyeret kopernya memasuki pesawat
"Agrr.. Sial..." umpat sang wanita.
Azzam sudah duduk dengan nyaman dikursi penumpang,pesawat yang dikendari oleh temannya ini sudah take up menuju indonesia.Azzam mulai memejamkan mata dan akan segera menemui orang terkasihnya yang amat di rindukan oleh dirinya.
Dan disinilah ia,disebuah bandara internasional.ia masih saja mempertahankan wajah datarnya sambil mengeret koper.setelah ia keluar dari sana sudah ada sopir yang menjemputnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Allah Untuk Cinta ALZA♡✈✈
RomanceKisah ini menceritakan tetang seorang wanita dengan hijab syar'inya lengkap dengan balutan jas putih yang sempurna di tubuhnya Dan juga seorang pria dengan keteguhan imannya dengan profesi sebagai pilot yang nampak gagah ketika ia mengendalikan...