Chapter 10

73 5 2
                                    

Aku hanya bisa memintamu disujud terakhir sholatku

Alza

  

          Pagi cerah tak menyurutkan seorang gadis untuk menempuh sebuah rumah sakit ditengah kota,yah gadis itu sudah berhasil meraih gelar dokternya dengan nilai terbaik.

      Beberapa orang menyapanya,ia balas dengan senyum ramah.Alza memang terkenal ramah terhadap semua orang termasuk semua pasien yang ia tangani.sikapnya yang ramah dan lemah lembut itu membuat seseorang terpikat dengannya.

     Begitu pun dirumah sakit yang dahulu menjadi tempat ia koas,ia yang ramah dan lemah lembut membuat sosok pemuda itu tergila-gilanya.

    "Pagi dok..." sapa suster yang menjadi asistennya untuk mengontrol beberapa pasien hari ini

    "Pagi juga cha..." ucap Alza  asistennya ini beda keyakinan dengannya.jadi wajar ia  menyapa alza dengan begitu.

    "Sekarang kita kontrol pasien yah,gak ada halangan kan.."tanya Alza

    "Saya gak ada halangan kok dok.. Malah saya bersemangat ini loh.." jawab gadis itu sambil bercanda

    "Haha... Kamu bisa saja cha.. Dan jangan memanggilku dokter anggap aku adalah temanmu ..." ucap Alza tulus

    "Baiklah,dengan senang hati chaca akan mengabulkan permintaan dokter cantik ini.." ucap gadis yang bernama chaca itu dibalas dengan kekehan renyah dari orang disampingnya

     Setelah mengontrol keadaan pasien tadi,Alza memisahkan diri tak lupa ia berpamitan kepada chaca dengan tujuan kearah mushalla kecil yang rumah sakit itu sediakan untuk para pegawainya dan para tamu beribadah.

      Mengambil wudhu dan memakai mukena tak lama gadis itu membentangkan sajadah dan sholat dua rakaat,dhuha.Alza tidak pernah ia ketinggalan dalam mengerjakan sholat ini bahkan dampak yang ditimbulkannya pun semakin membuat gadis itu bersemangat mengerjakan sholat dhuha.

    Pernah suatu ketika,gadis itu ketiduran hingga menjelang azan zuhur ia baru terbangun betapa sedihnya telah meninggalkan sholat dhuha nya bahkan ia sampai menangis dalam diam akibat kelalaiannya.

     Dihari kelalaiannya itu ia akan bertekat untuk memperbaiki semuanya mulai dari awal,sesudah selesai mengerjakan sholat dhuha gadis itu beranjak menuju ruangannya.Matanya mengarah kepada secarik kertas diatas meja.

   Boleh saya meminta Alamat rumah mu? Jika boleh tolong tulis dikertas ini dan kasihkan kertas ini kepada asistenmu nanti.

Tertanda
Y.R

   Siapa yang memberi kertas ini kepadanya jantung itu berdetak lebih kencang sebelumnya,bagaimana ini,Apa yang harus gadis itu perbuat,membalasnya dan memberikan kepada asistennya. Ataukah hanya menganggap ini cuma bualan.

      "Ya Allah.. Bagaimana ini.." guman gadis itu terduduk dikursi kebesarannya

   

****


        Malam menjelang lampu dijalanan sudah mulai menyala,sebuah mobil melaju dengan kecepatan sedang.

Takdir Allah Untuk Cinta ALZA♡✈✈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang