Alza yang sudah mengganti bajunya dengan gamis biru navy dengan khimar panjang warna pink dansty tak lupa ia memakai kaos kaki dan tas ia pakai senada dengan khimar yang sedang ia pakai.
Ia mulai menuruni tangga, jangan ditanya uminya sedang sibuk bertemu temannya yang tak sengaja mereka jumpai dikajian hari lalu.
"Bi,Al pamit dulu yah..." ucap Al kepada ART
"Iya non... Hati-hati yah..." ucap bi wati seraya tersenyum
"Iya bi... Assalamualaikum..." pamit Al kepada sang bibi mencium tangan
Al baru saja keluar dari mobil taxsi karena mesinnya bermasalah jadi dia berhenti ditengah jalan,apalagi ia tak tahu tempat ini dan juga angkutan umum tak ada yang lewat dari tadi ia menunggu.
"Aduh gimana... Pasti mereka udah nunggu aku..." gumamnya yang sudah melirik kearloji yang ia pakai
Sebuah mobil pun menepi tepat didepannya tak lama kemudian seorang ikhwan yang sangat ia kenali menghampirinya yang masih berbalut dengan baju SMA- nya.
"Assalamualaikum..." ucap Azzam berniat menyapa Al yang sedari tadi kecemasan mendera pada dirinya.
"Waalaikumsalam..."jawab Al seraya menunduk kepada ikhwan yang ia kagumi
Padahal Al sudah berniat dan bertekad untuk menghilangkan rasa kagumnya kepada yang didepannya ini.
Walau terbilang jaraknya dengan Azzam cukup jauh tapi tak dengan hatinya yang baru melihat Azzam dari kejauhan saja sudah membuat jantung yang berfungsi semestinya berdetak di upnormal.
"Kamu mau kemana..." tanya Azzam yang juga berusaha meredakan kegugupan didepan gadis bergamis biru navy ini.
"Em.. Anu kak...Em A-al mau pergi kerumah Aulia..." ucap Al yang benar-benar gugup,ia meredakannya dengan memelintir jari-jarinya berniat untuk meredakan kegugupannya namun yang ia rasakan saat ini adalah semakin bertambah gugup
"Oh temen kamu yang sering bareng kamu kan..." tebak Azzam
"Em.. Iya kak..." ucap Al
"Yasudah mau saya anter... Kebetulan jalan kita searah..." Ajak Azzam
"Dari pada kamu disini terus... Ditempat ini jarang ada ojek atau angkutan umum bahkan sampai taxsipun ..." jelas Azzam dibalas dengan anggukan singkat oleh Al
Kemudian Azzam mulai berjalan memasuki mobil yang ia kendarai sedangkan Al hanya bisa cengo sendiri hingga sebuah klakson mobil membuyarkan lamunan yang baru saja hinggap
Al mulai masuk jok penumpang karena ia tak mau dikusri depan membuatnya semakin gugup dan juga menghindari fitnah.
"Terimakasih kak sudah mengantarkan Al..." ucap Al berterimakasih
"Sama-sama..." dijawab singkat oleh Azzam itupun tak lepas dari jalan didepannya dan tak lupa wajah datar dan tanpa senyum
Berbeda pada hari dimana ia baru pertama kali melihat sebuah senyuman diwajah datar sang ikhwan yang ia kagumi ini.terlihat persis dengan kedua matanya bahwa saat itu terpancar aura yang mengembirakan.
Ah sudahlah jangan dipikirkan membuat hatinya sesak dan air mata yang akan luruh.Al yang ia inginkan adalah cepat melepaskan rasa yang ada kepada ikhwan yang berada didepannya saat ini.
Sesudah turun dari mobilnya Azzam,Al mulai berpamitan tak lupa ia berterimakasih sebanyak-banyaknnya kepada Azzam dan bersyukur kepada Allah yang mau menolongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Allah Untuk Cinta ALZA♡✈✈
RomanceKisah ini menceritakan tetang seorang wanita dengan hijab syar'inya lengkap dengan balutan jas putih yang sempurna di tubuhnya Dan juga seorang pria dengan keteguhan imannya dengan profesi sebagai pilot yang nampak gagah ketika ia mengendalikan...