Chapter 4

114 16 0
                                    

Prov Alza

         Aku sedari tadi sudah sampai kerumah dari mall dan kini aku mengistirahatkan tubuhku agar esok vit,namun mata ku sulit terpejam.

     Jujur saja melihat dirimu dengan dia serasa duniaku berhenti atmosfer seakan tak mendukung hati bahkan menjadi begitu rapuh akibat perbuatanmu itu.

    Hingga tetesan tetesan air mata yang hanya menemaniku disaat malam sepi nan sunyi,rembulan pun tak menampakkan wujutnya untuk menghibur sang hati.

     Air hujan dan guntur yang terdengar serta angin ribut yang seiring gelapnya malam ini.

Ya Allah mengapa sesulit ini...
Al berusaha untuk melupakannya Ya Allah...
Mengapa mengagumimu sulit sekali ku hentikan...
Hati ini terasa perih jika dirimu bersama orang lain...
Mengapa kagum ku membuat ku begitu sakit...
Apalagi hati ini sering mengeluh kepada Rabbnya...
Semoga dirimu adalah takdirmu...
Walau dalam keadaan aku sedang bermimpi...

      Do'a ku,menengadahkan kedua tanganku lalu mengaminkankan.

   Aku mulai bangun dari tidurku,entahlah mengapa sesulit ini untuk menutup mata,bayang-bayangnya membuat pikiranku tidak jernih.

    Aku mulai beranjak dari kasur menuju kamar mandi, aku hanya ingin berwudhu dan melaksanakan sholat dua rakaat untuk menjernihkan pikiran agar lebih tenang.

    Setelah selesai aku mulai merangkak kembali ketempat tidur lalu menutup mata karena kantukku mulai menyerang hingga napas mulai teratur.

Author Prov

        Jam weker mulai berbunyi,mengganggu seorang gadis yang tengah terlelap,Ia mulai mengerjipkan matanya beberapa kali menyesuaikan cahaya yang kian menjadi jelas.

    Al mulai menuruni tempat tidur,ia akan membersihkan tubuhnya sehabis pengistirahatan badan yang sekarang terkumpul penuh.

    Seusai membersihkan tubuhnya,ia mulai memasang mukena dan membentang sajadah setelahnya melaksanakan sholat tahajut karena waktunya masih sempat.

   Air mata tanpa izin memaksa menerobos pelupuk mata Al,isakan demi isakan mulai terdengar dari ucapan singkat kepada sang Rabbnya.

     Ia meminta maaf sudah lancang untuk mengagumi bahkan mencintai seorang ikhwan,hingga Rabb-Nya merasa cemburu terhadapnya.

       Al memang tak mempermasalahkan akan hal ini karena yang disini salah adalah dirinya yang sudah lebih mengharap kepada cinptaan-Nya.

     " Ya Allah ...
  tolong maafkan Al yang sudah lancang menempatkan hati Al kepada seorang ikhwan ...
    Ia adalah sosok yang mampu membuat Al terbang bahkan hingga ia tak menyadarinya Lalu kembali Ia hempaskan ...
    Ya rahman Ya rahim...
  Terkadang hati sering mengeluh atas apa yang Engkau timpakan kepada ku ...
   Semoga kagumku tak pernah melebihi kagumku terhadap-Mu dan rasul-Mu dan tak membuat-Mu cemburu...
     Ya Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang...
   Ampini lah dosa Al,Orang tua Al,Abang Al hingga orang-orang disekitar Al...."ucap Al dengan tetesan Air mata yang sudah mengalir deras.

    Ia pun mulai membuka mushap yang berada diAtas nakas lalu membacanya Agar pikiranku lebih tenang.

    Azan subuh yang berkumandang membuat moraja'ah ku terhenti,kututup mushap karena suara lembut mulai menyapa dibalik pintu.

   "iya umi bentar..."ucap Al membuka pintu kamar

   "Anak umi udah cantik aja..."ucap umi mengusap atas kepala Al.

   "iya umi... Ada apa..."tanya Al menaikkan alis sebelahnya

   "Oh itu Umi mau bangunin kamu... Tapi ternyata Anak umi udah bangun duluan yah..."ucap umi mencubit hidung Al begitu gemas

   "Umi... udah ihhh sakit ... "rengek Al kadang kadang Al begitu manja terhadap Umi dan abi kadang juga abang yang menjadi sasaran rengekan manjanya

       "Udah kamu siap-siap... Kita sholat bareng..."ucap umi

   "Siap umi..."ucap Al hormat seperti upacara bendera

     Dengan bergegas Al mulai berlari kecil menuju mushalla kecil dirumahnya,Ini dibuat khusus untuk beribadah.

    Setelah mengerjakan sholat subuh Al sedang membantu hanifa memasak untuk sang abang dan Abinya.

   Sepasang anak dan Ayahnya itu belum pulang dari mesjid terdekat dan jadilah seorang gadis dan uminya yang tinggal dirumah bersama bundanya.

    Makanan pun mulai tersedia dimeja makan dengan Beberapa menu yang mereka jadikan pilihan.Hingga sebuah salam membuat sang umi dan anak gadisnya menoleh kepada sumber suara.

   " Waalaikumsalam..."balas umi dan Al lalu menyalami tangan Abinya dan anak laki-laki disampingnya melakukan hal yang sama tapi tidak dengan Abinya, melainkan kepada sosok pejuang baginya dan sang saudarinya.

    "Kalian ganti baju gih... Terus turun yah kita sarapan dulu..." ucap hanifa membuat mereka mengangguk.

     "Kamu juga sayang... Ganti baju gih..." ucap umi

   "Nggak deh um... Kan Al nggak sekolah jadi nggak ganti baju hehe..." ucap Al seraya cengengesan

   "Oh iya yah... Umi lupa,kan hari ini kamu libur yah..." ucap umi menepuk jidatnya.

   "Yaudah yuk um kita duduk dimeja makan sambil nunggu Abi sama Abang..." ucap Al menggandeng tangan hanifa

    "Iya deh... Dari pada kita berdiri... Cape" ucap hanifa berjalan menuju meja makan

   "Umi,Al..." ucap fakih menghampiri lalu mengecup singkat pipi kedua orang yang ia sayangi.

   "Ihhh abang kenapa dicium sih... Nggak ada kerjaan banget... Abang juga kenapa lama banget ganti bajunya nggak tau apa Al udah laper..." gerutu Al yang sudah menahan laparnya.

   "Yaudah deh maaf, Abang kan hati ini mau UNBK jadi harus berpenampilan rapi..." ucap fakih yang mendudukkan bokongnya disamping Al

   "Hm.. Setau Al abang udah berpenampilan rapi tiap hari tuh.." ucap Al yang melirik kemakanan

   "Udah... Udah ini kapan makannya bukannya Adek udah laper yah..." ucap hanifa melerai antara kakak beradik yang sedang adu mulut

    "Sekarang umi..." ucap mereka serempak diikuti oleh abinya yang berjalan kearah mereka

    Mereka memulai sarapannya dengan membaca do'a terlebih dahulu dipimpin oleh abinya lalu sarapan tanpa ada yang berbicara hanya saja dentingan sendok garpu dan piring yang sedang bersahutan.

   "Umi,Abi abang berangkat dulu yah... " ucap Fakih yang selesai makan

  "Sama Al nggak pamitan nih..." ucap Al yang sudah terlebih dahulu menyelasaikan sarapannya

   "Buat apa pamitan kekamu dek... Ada-ada aja...udah ah abang mau berangkat... Assalamualaikum..." ucap fakih keluar dari rumah

    "Al kamu hari ini sibuk nggak.." tanya hanifa

   "Um.... Hari ini sih ada kerja kelompok dirumah temen... Kenapa um.." jawab Al

   "Oh gitu yah... Hati-hati dijalan nanti.." pesan hanifa

     "Iya umi ku tersayang..." ucap Al memeluk dari samping

    "Dan inget jangan kesorean pulangnya..." pesan hanifa kembali mengelus puncak kepala Al yang tertutup hijab hanya dibalas deheman oleh Al







TBC.

Jangan lupa vote yang banyak...😳

Takdir Allah Untuk Cinta ALZA♡✈✈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang