Chapter 2

167 17 2
                                    

     Kini Al sedang di gajebo dibelakang rumahnya hingga sebuah usapan lembut dibalik hijab yang ia pakai,Al pun mulai mendongak disertai senyuman yang bertengger diwajah ayunya.

   "Kenapa kamu ngelamun sayang..." ucap uminya yang sedang memberi usapan lembut dibahu Al

  "Nggak papa um... Al cuma mau mandangin langit penuh bintang aja... " ucap Al mendongakkan kelapanya keatas langit

  "Yaudah masuk diluar dingin nanti masuk angin loh... Sekarang lebih baik kamu tidur..." ucap umi

   "Iya um... Kalo begitu Al tidur dulu yah... Assalamualaikum uminya Al..." ucap Al mencium punggung tangan umi dan mencium pipi umi.

  "Waalaikumsalam... Anaknya umi..." ucap uminya Al lalu masuk kedalam rumah dan menaiki tangga lalu menaiki queen size serta mengistirahatkan tubuhnya diringi nafas yang sudah mulai teratur.

   Jam sudah menunjukkan pukul 03 : 00 pagi,seakan terusik akan tidurnya,Al mulai mengerjipkan mata beberapa kali mengumpulkan nyawa yang belum terkumpul sepenuhnya.

    Ia menuruni dari kasur berangsur menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya setelah itu berwudhu.

    Setelah menyelesaikan urusan mandinya ia sedang memakai mukena dan melaksanakan sholat tahajud.

    Ya rahman Ya rahim,Ya Allah yang maha pengasih dan maha penyayang...
    Hamba tahu mengagumi sosok yang begitu mengagungkanmu,dia begitu taat pada mu,akhlaknya pun ia junjung dengan amat sangat.
    Hamba bisa mengungkapkan ini hanya kepada-Mu ya Rabb,Sesungguhnya hamba hanya bisa mengaguminya dari jarak jauh.
    Maafkan hamba ya Allah telah berjalan sangat jauh dari yang seharusnya,tolong hamba ya Rabb jauhkan lah rasa ini agar tak terjerumus semakin dalam dari yang bukan seharusnya.

     Al mengungkapkan isi hatinya kepada sang pencipta,hatinya kini merasa lebih baik dengan usapan yang lembut ia menghapus jejak air mata yang sempat tertinggal di pipinya.

    Setelah sholat,Al tak beranjak begitu saja dari sajadahnya ia akan muraja'ah Al-Qur'an.

    Sebuah ketokan dipintu pun terdengar dari luar dengan suara lembut,Al pasti mengetahui siapa yang mengetok itu

   "Bentar umi..." ucap Al yang sudah menyelesaikan muraja'ahnya

   Al pun membuka pintu menampilkan sosok bidadari tanpa sayap miliknya dengan seulas senyuman manis diwajah umi Al.

   "Al udah bangun rupanya... Kita siap-siap yah sholat subuh..." intruksi sang umi

  "Iya umi... Nanti Al ke mushalla,abi sama abang udah berangkat yah um..." ucap Al

  "Iya dek... Baru aja mereka pergi ke mesjid.." ucap uminya

   "Cepat gih umi tunggu dimushalla yah... Assalamualaikum" ucap uminya Al yang mulai meninggalkan Al yang diambang pintu dengan senyum kecil

   Ia sangat bersyukur,ia dilahirkan pada keluarga yang penuh dengan kasih sayang dan menjunjung akhlakulkarimah.

      ______________________

  Kini Al sudah duduk di teras mushalla disekolahnya,ia sekarang sudah memakai kaos kaki setelah melaksanakan sholat duha.

   Mengapa tidak dengan Aulia ? Karena Aulia berhalangan ya jadinya ia sendiri menuju kemushallanya.

    "Assalamualaikum dek..." suara bass yang paling ia kenal

  "Waalaikumsalam... Bang" ucap Al yang sudah mengetahui lawan bicaranya yang tak lain adalah abangnya.

Takdir Allah Untuk Cinta ALZA♡✈✈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang