aaaahhh 1k readers!!! terima kasih banyak semuaaa.....
for this part, ini timestampnya agak mundur sedikit ya, awal dari hubungan jaehyun sama jiho.
🐰 🐶 🐮 🍑
Sepasang kaki dengan sepatu Adidas Yeezy berjalan dengan tergopoh-gopoh menuruni tangga menuju perpustakaan. Kakinya melangkah masuk ke perpustakaan sembari matanya jelalatan mencari sekelompok orang yang telah menunggunya.
"Jae!"
Jaehyun, orang tersebut, menoleh mencari sumber suara. "Ah, Win!" setelah menemukan sumber suaranya, ia melangkah mendekat. "Seokmin mana?"
"Lagi sholat. Biasa, dia kalo sholat emang lama kayak Tarawih," Winwin, teman Jaehyun, tersenyum jenaka.
"Satu lagi di kelompok kita siapa sih?"
"Jiho, tapi dia lagi ke toilet."
Jaehyun mengangguk, kemudian membuka Macbook dan buku kuliahnya untuk referensi. Siang itu, ia dan teman sekelompoknya di mata kuliah Asas-Asas Hukum Dagang—Winwin, Seokmin, dan Jiho hendak mengerjakan tugas analisis kasus.
Tak lama kemudian, sesosok gadis dengan kulit seputih susu dan rambut panjang sepunggung mendekat ke arah mereka. Ia adalah Kim Jiho. Jaehyun kenal Jiho mengingat mereka sama-sama petinggi di BEM. Jaehyun Wakil Kepala Departemen Olahraga, sementara Jiho Wakil Kepala Departemen Kajian dan Aksi Strategis. Selain dari itu, Jaehyun jarang berbicara dengan Jiho. Yang Jaehyun tahu, Jiho itu sahabat Jihyo—sama-sama galak gitu, tapi Jihyo lebih ke cerewet, kalau Jiho itu jutek orangnya. Dia juga terkenal tegas dan disiplin di BEM.
Jaehyun memerhatikan sosok Kim Jiho. Orangnya simpel banget, ibarat susu putih tawar. Kemeja flanel warna merah yang tidak dikancing dan kaos hitam polos sebagai dalaman, celana jeans pudar, dan kunciran hitam melingkari pergelangan tangannya. Beda sama gengnya Rose Lisa Mina yang kalo ke kampus dandanannya suka heboh...
"Sori, ada yang salah sama gue?" tanya gadis itu sambil mengikat rambut panjangnya. Suaranya agak ngebass gitu. Mana sambil ngiket rambut, Jaehyun kan salah fokus. Cewek rambut panjang kalo lagi ngiket rambutnya agak berdamage ya...
"Eh, enggak," jawab Jaehyun salting. "Kita mulai sekarang aja kali ya? Daripada nungguin Seokmin, kelamaan..."
"Iya, gue juga nanti sore mau rapat," sahut Jiho. "Langsung aja ya. Baca kasusnya masing-masing dulu."
Suasana hening sesaat, masing-masing fokus dengan kasus yang hendak dianalisis.
"Eh, kita bagi-bagi aja buat yang nomer 1, 2, 3, 4, yang masih nanyain subjek hukum, syarat perjanjian gitu-gitu, nanti analisisnya kerjain bareng-bareng," usul Jiho.
"Oke, gue ambil nomer 1," sahut Winwin.
"Gue 2," tambah Jaehyun.
"Oke, gue 3. 4 kasih Seokmin aja ya," tukas Jiho. Tak lama kemudian, sosok yang ditunggu itu pun tiba dengan rambutnya yang basah karena air wudhu.
Sejauh ini, kerja kelompok mereka berempat masih berjalan lancar. Jaehyun yang senang belajar hukum bisnis tentu saja lancar mengerjakan bagiannya, menganalisis sah tidaknya perjanjian yang dibuat dengan mengacu pada Burgerlijk Wetboek. Masalah tiba ketika mereka mulai mengerjakan nomor 5 bersama-sama, bagian analisis.
Ada pepatah hukum yang bilang, "when there are two lawyers, there are at least three legal opinions". Kalo disesuain sama situasi mereka sekarang, ketika ada dua mahasiswa hukum, akan ada sekurang-kurangnya tiga pendapat. Bayangin sekarang mereka berempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
harta, tahta, nilai A! || 97line socmed!AU
FanfictionBanyak orang bilang, laki-laki itu di dunia biasanya ada tiga yang dicari; "harta, tahta, wanita." Tapi enggak dengan empat sekawan ini. Kuliah tentu saja yang diincar adalah harta, tahta, dan nilai A! ...soalnya keempatnya jomblo dan susah dapetin...