01. [kmg] i wanna be that guy

3.3K 392 104
                                    

cerita ini ditulisnya satu chapter buat satu main character ya guys! tapi tetep ada mereka berempatnya, misalnya chapter mingyu, itu bakal tetep ada jaehyun, jungkook, sm eunwoonya, jd jgn diskip2... hehehe. oh iya buat nandain tiap chapter mereka aku pake inisial nama ya, kayak kmg, jjk, jjh, sama cew. 

enjoy the first update!

🐰 🐶 🐮 🍑

Pagi itu, Mingyu sudah stand by di kelas untuk menghadiri mata kuliah Hukum Acara Perdata. Udara pagi itu cukup dingin pasca hujan deras semalaman. Ia sendiri bukan orang yang mudah kedinginan, tapi ia harus mengakui—pagi itu dingin. Jadi ia mengeratkan jaket bomber yang ia pakai untuk menghangatkan tubuh besarnya.

Mingyu duduk di barisan ketiga dari depan. Menghindari barisan belakang soalnya ia tahu persis yang duduk di belakang selalu kebagian ditanya dosen. Aduh, mager banget kalo udah kayak gitu. Ia duduk sendiri karena beda kelas dengan sahabat-sahabatnya. Ia masuk kelas Haper (singkatan Hukum Acara Perdata) B, sementara Jungkook dan Jaehyun di Haper A, dan Eunwoo di Haper C.


Ia masih mengobrol dengan Masyarakat Penimbun Dosa lewat iMessage ketika tiba-tiba aroma parfum warm vanilla menusuk penciumannya. Mingyu mengalihkan pandangannya dan mendapati Rose baru masuk kelas, berjalan ke arahnya.

"Aming, lo duduk sama siapa?" tanya Rose, menyebut nama akrab Mingyu—Aming (dari 'Andreas MINGyu').

"Nggg... sendiri..." sahut Mingyu agak salting, soalnya Rose cantik banget hari ini. Cantik tiap hari sih...

"Gue duduk di situ dong," Rose menunjuk satu kursi kosong di sebelah Mingyu.

"Ya udah, sini." 

Rose pun menaruh tasnya di kursi dan menggosok-gosok tangannya.

"Dingin banget ACnya," gumam Rose.

"Mau gue kecilin ACnya?" tanya Mingyu perhatian. "Tapi gue nggak tau remotenya di mana..."

"Nggak usah," jawab Rose, kemudian menarik tangan Mingyu dan menggenggam tangannya erat. "Dingin, hehehe," Rose tersenyum seraya menautkan tangan keduanya. "...Aming tangan lo gede banget!"


Jantung Mingyu rasanya mau copot di tempat. Aduh mampus, aduh, harus apa, batinnya, berusaha menahan degup jantungnya sementara wajahnya merah padam. Aduh, kampret banget Roseanne, JANTUNG GUE ANJRIT!

"Aming nanti pulang kuliah ke mana?" tanya Rose, masih menggenggam tangan Mingyu.

"La-latihan basket lah? Kan bentar lagi Liga Teknik dimulai..."

"Jam berapa?" tanya Rose, mata bulatnya menatap wajah Mingyu yang gugup setengah mati.

"Nanti... abis Hamka... kenapa emangnya?" (Hamka = matkul Hukum Acara Mahkamah Konstitusi)

"Gue ada janji sama anak teknik," tutur Rose. "Dia mau jadi reseller produk rajut gue, jadi nanti mau ketemuan, tapi sore... Terus gue bingung nunggunya gimana..."

"Terus?"

"Abis Hamka boleh temenin dulu nggak?" tanya Rose dengan nada memohon. "Sebentaaar ajaaa Amiiing..."

Jangankan sebentar, 10 tahun disuruh nunggu aja gue ayoin Ros, batin Mingyu. "...iya... ayo."

"Yeaaay!!" Rose bersorak. Mingyu tersenyum ke arahnya, dalam hati menahan diri supaya jantungnya nggak meledak. Untungnya tidak lama kemudian dosen datang, kontan Rose melepas genggaman tangan mereka.

harta, tahta, nilai A! || 97line socmed!AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang