| Chap 17

1K 96 7
                                    

"Gue yakin 100% kalau..."

"Devan adalah pelakunya."

.  .  .  .  .  .  .

Author POV

'Drap drap drap!'

Setelah bel masuk berbunyi seluruh siswa siswi mulai berhamburan memasuki kelasnya masing masing. Mempersiapkan diri mereka untuk memulai pelajaran selanjutnya.

Tidak seperti siswa siswi lainnya, saat ini Reyga dan Farel sama sekali tidak memiliki niat untuk kembali ke kelas melainkan mereka malah terlihat sedang berlari kencang melewati beberapa para siswa siswi yang tersisa di koridor.

Ketika sebuah pintu rooftop sudah menjulang kokoh tepat dihadapan Reyga. Tanpa perasaan ragu dirinya langsung membuka pintu itu secara tergesa, membuat bunyi kuat dari Handle pintu itu terdengar begitu nyaring.

'Klaaak!'


Author POV

Milo merasa sedih, kesal juga risau. Ya... Semua perasaan itu tercipta karena Devan.

Ketika maniknya teralih menatap Clara kini sosoknya terlihat tengah berdiri dihadapan mereka cemas. Clara terus berusaha untuk menggagalkan niat buruk Devan.

"Devan... Lo harus mikirin diri lo sendiri!! Please gue mohon stop! Tarik semua niat buruk lo itu oke..."

"Hah... Gue gaperduli, sama sekali gaperduli..."

Clara terus berbicara, tak menyerah untuk terus membujuk Devan agar dia tidak melanjutkan rencana gilanya itu, namun yeah... Ini lah kenyataannya, semuanya nihil bahkan Devan sama sekali tidak memperdulikan perkataan Clara, dia sudah dibutakan oleh obsesinya.

Selama Clara terus berbicara untuk meyakinkan Devan, selama itu pula Milo tak menyia nyiakan kesempatannya, dia terus berpikir dan berusaha menyusun sebuah rencana agar dia dapat terlepas dari jeratan Devan.

Belum sempat Milo menemukan jawaban dari seluruh pemikirannya, tiba tiba wajah Devan mendekat ketelinga Milo, dirinya mulai berbisik penuh penekanan dan setelahnya terawa keji tepat ditelinga Milo.

"Mungkin ini bakal terasa sedikit sakit tapi nikmatilah~ Hahaha!"

Manik Milo terbelalak, tubuhnya pun juga ikut tersentak lantaran dia terkejut dengan bisikan yang barusan dilontarkan oleh Devan tepat ditelinganya.

Dan... 'Wush!'

Sama sekali tidak terduga Devan langsung menjatuhkan dirinya bersama Milo tanpa aba aba sedikitpun, manik Milo terbelalak kembali, dia tidak ingin mati seperti ini.

"DEVAN!!! MILO!!!" Kata Clara dengan suara lantangnya sambil berlari menuju Railing untuk menolong mereka.

Tak kehabisan akal, ternyata Milo menahan tubuhnya dengan mengenggam Railing diatasnya agar dia tidak terjun bebas kelantai dasar, bersyukur dia masih sempat untuk menggengamnya.

Walaupun sekarang Milo tengah berada dalam posisi 'tak memungkinkan' tangannya tetap tidak melepaskan genggaman Devan. Bahkan Milo tak memikirkan dirinya sendiri.

"Nghh!! Cla-clara gue mohon! Setidaknya tolong bawa Devan keatas!"

Clara mengangguk, berusaha untuk terus menggapai mereka namun kenyataanya sangat sulit.

Devan yang mendengar Milo mengatakan hal seperti barusan terbungkam, mungkin jika Milo dapat melihat ekspresinya Milo akan tahu jika saat ini Devan sedang terkejut.

The Way I Love You [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang