| Chap 7

1.6K 160 12
                                    

Author POV

'UHUK! UHUK!'

Hari ini Milo memutuskan untuk tidak pergi ke sekolah, Ya! Itu semua dikarenakan dia sedang terkena demam tinggi.

Milo juga sedang sangat tidak beruntung lantaran ibunya sedang pergi keluar kota untuk pekerjaannya jadi tidak ada yang dapat merawat Milo.

Sekarang Milo hanya bisa terbaring dengan rasa nyeri pada tubuhnya, dia tidak mau memberitahu ibunya lantaran tidak mau ibunya khawatir,

Dia juga bingung kepada siapa dia harus meminta tolong, Devan? Ofc noooottt! Reyga? UH APA LAGIII!!! Dia tidak mau merepotkan orang lain.

Milo juga belum sarapan lantaran dia benar benar tidak memiliki nafsu makan dia terlalu malas untuk memasak makanan untuk dirinya sendiri.

Namun saat Milo ingin memejamkan matanya kembali tiba tiba,

'Tok, tok tok...'

'Klak!'

Pintu kamarnya terbuka setelah ketukan 3 kali terdengar tentu saja ini membuat Milo langsung terkejut setengah mati lantaran dia ingat kalau dirumah ini hanya ada dirinya dan pak Supri.

Saat Milo menoleh dan menatap kearah pintu, maniknya sudah berhasil menangkap sesosok penampakan laki laki jangkung berseragam dengan sebuah plastik obat obatan pada genggamannya sedang berdiri tepat di dalam kamarnya.

"Ka-kak Reyga.. Kok lo disini?...." Kata Milo dengan nada gugup namun masih terkesan terkejut sambil mengambil posisi duduk, Reyga yang melihatnya langsung membantu tindakan Milo dengan bergegas keatas kasur dan memegangi pinggang ramping Milo sambil menatapnya lekat lekat, padahal Milo masih mampu untuk bergerak.

Dalam sesaat manik mereka bertemu lalu akhirnya saling menatap satu sama lain dengan cukup intens juga masih mempertahankan posisi yang ambigu ini, tentu saja ini membuat Milo langsung mengalihkan pandangannya kesamping untuk mencairkan kecanggungan.

Saat Reyga tersadar dia langsung  menempatkan telapak tangannya tepat di permukaan dahi Milo, setelahnya manik hitam pekat itu langsung membulat sempurna, dia terkejut lantaran suhu tubuh Milo sangat tinggi.

Dengan sigap dia langsung menempelkan plester kompres yang berada di dalam kantung plastik dari apotek tersebut tepat kepada permukaan dahinya lalu mengeluarkan termometer digital yang dia beli barusan di apotek dengan sangat sigap,

Reyga langsung memasangkannya pada mulut Milo lalu pada saat termometer tersebut berbunyi 'Bipp' dia langsung mengambil termometer tersebut dan melihat suhunya.

'39,1°'

"GILA DEMAM LO TINGGI BANGET!!!" Teriak Reyga reflek yang membuat Milo hanya bisa menghela napas.

"Lo udah sarapan?! Lo juga udah minum obat?!"

Milo hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban dan membuat kepanikan Reyga langsung bertambah seketika.

"Lo harus makan dulu, kalo ga gimana lo bisa minum obat?!"

"Gamau males, gue ga laper."

"Gue mohon deh sama lo, kali ini aja lo jangan jadi kayak batu!!! Gue bikinin lo bubur!"

"Yaudah gue temenin."

"Gausah lo istirahat aja disini."

"Pokoknya gue mau nemenin lo masak, lagian gue kan cuman sakit demam biasa...."

Dan akhirnya Reyga hanya bisa menghela napas pasrah sebagai jawaban untuk menuruti permintaan Milo dan langsung menggendong tubuh mungil itu dengan ala ala bridal style untuk berjalan menuju kearah dapur, tentu saja Milo langsung terkejut setengah hidup!

The Way I Love You [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang