| Chap 3

2.4K 249 7
                                    

Author POV

"Den mobilnya sudah siap ya."

Kata seorang pria paruh baya, pak Supri, yang merupakan supir pribadi keluarga Alaska membuat Milo langsung mengangguk pelan sebagai responnya.

"Tolong bantu saya angkatin barang barangnya ke dalam mobil ya pak."

"Baik den!"

Setelah beberapa saat akhirnya seluruh barang barang yang akan Milo bawa telah tersusun rapih di dalam bagasi, ini berkat kerja sama antar pak Supri dan dirinya sehingga mereka berhasil untuk mempersingkat waktu.

Barang barang tersebut akan Milo donasikan kepada panti asuhan, ini sudah menjadi rutinitasnya setiap bulan.

Milo membeli beberapa karung beras, beberapa kardus makanan, minuman, serta mainan juga buku buku untuk anak anak disana dengan uang tabungannya sendiri,

Dia seperti ini karena memang keinginan dari dirinya sendiri dan memang tidak ada unsur paksaan didalamnya.

"Ma, Milo berangkat dulu ya!" Pamit Milo kepada Ibunya, Jessie Maria Alaska, yang terlihat tengah menontoni mereka dari ambang pintu utama dengan sebuah senyuman yang mengembang.

"Hati hati dijalan sayang, mama titip salam ke suster Anna ya!" Sahut Jessie yang membuat Milo langsung mengangguk pelan dan langsung bergegas memasuki mobil.

Jessie selaku ibu dari Milo amat sangat bersyukur karena dia bisa memiliki anak dengan hati yang baik sepertinya, Jessie tidak pernah menyangka bahwa Milo akan tumbuh menjadi pribadi yang seperti ini.

Akhirnya mobil berjenis MPV milik keluarga Alaska tersebut terlihat melaju keluar dari perkarangan rumah menuju panti asuhan.

.

.

.

Beberapa saat telah terlalui Milo yang sudah sampai langsung memutuskan untuk menghampiri suster Anna untuk menyapanya serta menyampaikan bahwa mereka membawa barang barang untuk perlengkapan panti asuhan, Milo dan Pak Supri sudah duluan menuruni barang barang tersebut dari dalam mobilnya.

Saat Milo melangkah tiba tiba maniknya menangkap sesosok perempuan dengan baju ala susternya datang menghampiri Milo tentu saja ini membuat Milo langsung mengembangkan senyumannya.

"Selamat pagi suster Anna."

"Selamat pagi Milo, terimakasih sudah menyempatkan diri kamu untuk datang kemari."

"Tidak apa apa suster, lagipula saya suka berkunjung kemari untuk bertemu dengan anak anak."

"Oh ya, maaf suster hari ini saya membawa barang barang untuk kebutuhan disini, ada beberapa buku serta mainan juga didalamnya jadi tolong disesuaikan saja ya sus."

"Baik, terimakasih banyak Milo."

Setelahnya Milo hanya tersenyum memandang Suster Anna,

"Saya izin masuk ya suster."

"Oh ya baik, silahkan."

Namun saat Milo baru melangkahkan kakinya tepat ke pintu utama tiba tiba segerombolan anak anak dengan usia yang beragam menghampiri Milo dan memeluknya, tentu saja hal ini membuat Milo langsung berlutut untuk menyamai tinggi para anak anak tersebut.

"Kak Milooo!!!"

"Oh halo! Apa kabar semuanya hmm? Sepertinya semuanya baik baik saja?"

Milo memang menyukai anak anak, dia suka berinteraksi dengan mereka.

"Kak Milo lihat lihat, iiiiiiii, gigi depanku sudah copot kemarin! Aku juga sudah menyimpannya dibawah bantalku, orang orang bilang kalau nanti bakal ada peri gigi yang ngambil gigiku, hihihi!" Kata salah seorang anak perempuan yang mungkin usianya baru menginjak 5 tahun kepada Milo ini membuatnya langsung mengelus surai kecokelatan anak kecil tersebut dengan lembut.

The Way I Love You [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang