| Chap 6

1.8K 175 11
                                    

Author POV

Pagi ini terlihat seperti biasa, setelah Milo tersadar dari alam mimpinya dia langsung memutuskan untuk bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya secara terperinci,

Milo segera bersiap dengan seragamnya setelah dia sudah menyelesaikan acara basuh membasuhnya dan langsung melangkahkan kakinya menuju meja makan untuk melakukan rutinitasnya yaitu, sarapan bersama ibunya.

Jangan tanya padanya kemana ayahnya pergi, lantaran ayahnya merupakan seorang pria yang sama sekali tidak memiliki tanggung jawab, pria itu sudah meninggalkan keluarga kecil mereka semenjak Milo masih berusia 6 tahun dan lebih memilih pergi bersama perempuan lain,

Mereka benar benar tidak pernah tahu bagaimana wujud dari wanita tersebut sampai sampai membuat pria itu tega meninggalkan keluarga kecilnya, yah... Buat apa dipikirkan lagi, toh semuanya sudah berlalu bukan?

Jessie, selaku ibu dari Milo berhasil mendapatkan hak asuh seorang Milo dari hasil sidang perpisahan mereka. Wanita ini merupakan seorang dokter pada salah satu rumah sakit ternama dikotanya, dia memiliki hati yang baik seperti Milo, parasnya juga bak seorang model profesional sangat cantik dengan wajah yang benar benar terlihat awet muda,

Semua orang akan terheran heran kenapa pria tersebut bisa bisa memutuskan untuk meninggalkan seorang wanita yang dapat dikatakan nyaris sempurna itu.

"Pagi sayang." Sapa Jessie selaku ibu dari Milo yang terlihat sudah menunggu anaknya dimeja makan dengan nasi goreng serta sayur lain kesukaan sang anak, tentu saja ini membuat Milo langsung ber-antusias.

"Pagi ma! Wah asik deh ada makanan kesukaan Milo!!" Kata Milo sambil mengambil posisi duduk dihadapan ibunya ini membuat Jessie langsung terkekeh pelan.

"Ayo dimakan sebelum masakannya dingin, mama ambilin nasinya ya."

Setelah mereka menghabiskan beberapa menit untuk sarapan dan selesai setelahnya, tiba tiba tak terasa jam sudah menunjukan pukul 06.15, Milo yang tengah menunggu diluar gerbangnya terlihat sudah mengucurkan keringat dinginnya, bagaimana tidak! Yang ditunggu tunggu sampai sekarang belum datang menjemputnya! Siapa lagi kalau bukan Devan.

"Sayang, Devan masih belum datang juga?" Tanya Jessie yang tiba tiba muncul disamping Milo begitu saja ini membuat dia langsung mengangguk risau, wajahnya yang terlihat tengah khawatir itu begitu terlihat imut.

"Kamu hari ini minta pak supri anter ke sekolah aja ya, kasian loh kamu nanti bisa makin terlambat kalau gak berangkat sekarang." Kata Jessie yang langsung mendapat gelengan pelan dari Milo.

"Gak usah ma, gapapa kok sebentar lagi soalnya Milo khawarir sama Devan, dia dari tadi di telpon juga gadiangkat."

"Milo takut Devan kenapa napa dijalan."

Jessie langsung menghela napas panjang dan mengangguk paham.

"Baiklah kalo emang masih belom dateng juga langsung minta pak supri anter aja ya."

"Iya ma."

Namun benar saja setelah beberapa menit terlalui Devan tak kunjung datang Milo sampai berjongkok untuk menunggu kehadiran Devan, pikirannya pun mulai meayang kemana mana,

Milo POV

Sudah beberapa menit gue nunggu Devan di depan gerbang tapi kenapa dia masih belom dateng juga ya, gue heran,

Bahkan ponselnya aja gak aktif gimana bisa gue hubungin dia, kira kira dia kenapa ya? Apa mungkin dia hari ini gak masuk? Ah gak mungkin kalo dia gak masuk pasti bakalan selalu ngasih kabar, apa mungkin kesiangan? Entahlah gue berharap dia baik baik aja.

The Way I Love You [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang