| Chap 20

964 70 4
                                    

Author POV

Atmosfer dingin terasa begitu kuat menguasai seisi ruang keluarga milik keluarga Reyga agresif.

Kali ini dia dapat melihat jika Deborah dan juga Erick, papa tiri Reyga, sedang saling menciptakan keheningan satu sama lain. Semua ini terjadi semenjak pertemuan mereka barusan di sekolah.

"Erick..."

"Apa benar jika wanita itu adalah mantan istrimu?" Tanya Deborah dengan nada mengintimidasi. Bukannya segera memberikan Deborah sebuah jawaban Erick malah terus mengatupkan bibirnya rapat rapat seolah dia memang tidak memiliki niatan untuk menjawab pertanyaan tersebut sedikitpun.

Sebenarnya di dalam ruangan ini tidak hanya Deborah saja yang ingin mendengarkan jawaban dari Erick. Tetapi begitu juga dengan Reyga yang sedari tadi sedang berdiri di ambang pintu sambil melipat kedua tangannya malas. Itu semua karena dia membutuhkan sebuah kejelasan.

"ERICK APA KAU DENGAR?!!" Terkenal memiliki tempramental yang tinggi, Deborah membentak Erick dengan suara yang lantang sampai sampai suara bentakannya itu menggema keseluruh penjuru ruangan. Hal tersebut tak membuat Reyga merasa terkejut sedikitpun karena dia sudah terbiasa menghadapi sifat mamanya itu.

"Apa segitu pentingnya sampai aku harus menjawabnya Deborah?!" Jawab ketus Erick. Tak terima dengan jawaban Erick, Deborah tidak mau kalah.

"Aku ini istrimu Erick! Apa maksud kamu tadi?!! Apa kamu perlu menahan kepergian mantan istrimu itu sampai harus menggenggam tangannya segala hah?!!! Apa kamu masih mencitai dia?! Apa kamu menghargai aku?!!"

'Brak!!!'

Erick marah, dia memukul permukaan meja dengan kedua tangannya keras.

"Ya!! Aku masih mencintainya! Memang kenapa?! Asal kamu tau ya Deborah! Aku muak hidup sama seorang wanita yang egois dan kasar kayak kamu!"

"Ck!! Aku pergi!!"

Syok dengan jawaban yang terlontar dari mulut Erick, Deborah hanya bisa memandang kepergian Erick sambil berkali kali memanggil namanya. Hal ini tak membuat Reyga merasa sedih sedikitpun.

"Erick!!! Hey mau kemana kamu?!! Erick!!!"

Sempat melewati Reyga, iris mereka bertemu. Keduanya saling memandang sinis satu sama lain mencurahkan seluruh kebencian mereka.

"SIAL!" Umpat Deborah kesal. Ketika Erick sudah benar benar pergi Reygalah yang menjadi target pelampiasan amarah Deborah, dengan penuh amarah Deborah mengalihkan pandangannya kepada Reyga.

"KAMU MEMANG ANAK PEMBAWA SIAL!!!"

"Ha! Apa jangan jangan semua foto foto yang beredar itu benar?! Apa kamu memang memiliki hubungan dengan anak terkutuk itu?!!!"

Tak terima Milo dipanggil anak terkutuk oleh wanita yang dibencinya, Reyga mulai melangkah mendekati Deborah. Semakin langkahnya mendekat tatapannya pun semakin mendingin, hal tersebut berhasil membuat Deborah bergidik ngeri.

"M-mau apa kamu?!!! Jangan mendekat!!!" Ucap Deborah sambil melangkah mundur, dia gemetaran.

"Apa kamu takut?..."

"Sudah kubilang jangan mendekat!!!"

Setelah langkah Reyga telah sampai tepat dihadapan Deborah dia menatap wanita itu dengan penuh kebencian.

"KAMU TAKUT DENGAN ANAKMU SENDIRI HUH?!! IBU MACAM APA KAMU?!!" Lantang Reyga meluapkan amarahnya.

Sudah cukup dia menahan dirinya selama tujuh belas tahun penuh, sudah cukup juga dia terus menuruti keegoisan Deborah.

The Way I Love You [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang