"Kak Hee lepas dong. Ngapain sih narik-narik! Ini lagi, kenapa kita di rumah sakit jiwa?" Sunghoon meronta-ronta dari cekalan tangan Heeseung.
Heeseung hanya mengisyaratkan untuk diam. Terus menggeret Sunghoon memasuki ruangan tempat psikiater.
Heeseung menarik Sunghoon untuk duduk disampingnya. Sunghoon masih bingung dengan tingkah laku Heeseung.
"Bu Euijoo, coba di periksa kejiwaan pacar saya ini. Apakah ada yang salah? Saya takut jiwanya sudah tidak sehat lagi." ucap Heeseung.
Sunghoon menatap tajam Heeseung. Secara tidak langsung Heeseung mengiranya gila. Padahal Sunghoon mau Heeseung mengiranya terkena pelet. Biar sesuai rencana.
"Aku masih waras ya kak!"
"Kalau kamu waras coba jawab pertanyaan kakak. Satu tambah satu sama dengan?"
Sunghoon mendengus, "Dua. Anak sd juga bisa jawab kali."
"Ini pertanyaan terakhir. Kapan pertama kali kita kencan?"
"KITA NGGAK PERNAH KENCAN, GOBLOK!"
Rasanya Sunghoon ingin membanting Heeseung saat itu juga.
Bu Euijoo hanya melihat mereka berdua berbicara. Tapi Bu Euijoo tau Sunghoon tidak gila. Walaupun Sunghoon sempat ngegas seperti beberapa pasien rumah sakit jiwa disini.
"Dek, pacar kamu ini tidak gila. Mungkin tadi dia berbuat sesuatu yang diluar nalar, sehingga kamu mengira dia gila."
tutur Bu Euijoo."Tapi Bu, pacar saya ini tiba-tiba selingkuh. Mana selingkuhnya sama yang satu spesies lagi. Padahal kan pacar saya cinta banget sama saya. Dia juga baru kenal sama selingkuhannya. Masa langsung jadian gitu sih." bantah Heeseung.
Bu Euijoo mengangguk-angguk.
"Sepertinya pacar kamu terkena hal-hal ghaib. Saya bisa merasakan hawa-hawa yang aneh dari pacar kamu ini. Sebaiknya kamu hubungi dukun profesional saja untuk menyelidiki ini."Jangan-jangan yang Sunoo bilang bener lagi. Hoonie kena pelet - batin Heeseung.
"Baik bu. Terima kasih atas saran yang diberikan. Saya akan membawa pacar saya ke dukun. Permisi bu." pamit Heeseung.
Heeseung berjalan dengan menggandeng tangan Sunghoon. Menuju lokasi yang Jay berikan tentang dukun profesional.
Tanpa Heeseung ketahui, seorang perawat masuk ke ruang Bu Euijoo.
"Bu Euijoo, minum obat dulu ya."
Heeseung sepertinya salah masuk ruangan. Bu Euijoo kan salah satu pasien rumah sakit jiwa itu.
♡♡♡♡♡♡♡
Heeseung dan Sunghoon tiba di lokasi yang Jay berikan. Bagus. Ini berjalan sesuai rencana.
Saat mereka ingin membuka pintu rumah tua itu, tiba-tiba pintu terbuka sendiri. Menimbulkan kesan mistis. Padahal Jungwon yang menariknya.
Mereka mulai memasuki rumah tua itu. Dalam rumah sangat gelap.
Heeseung mengedarkan pandangannya. Ia melihat seorang dukun yang duduk bersila sambil memejamkan mata.
Saat Heeseung akan membawa Sunghoon ke sana. Sunghoon pura-pura pingsan agar Heeseung menggendongnya.
Sunghoon ingin pamer pada dukun itu; Jake yang sedang menyamar. Bahwa Heeseung orang yang romantis.
Bukannya menggendong, Heeseung malah menyeretnya sampai didepan Jake.
Kira-kira kayak gini posisi mereka bertiga.
Gambarnya bagus nggak?:)
(Yang merah" itu cincin akiknya Jeki.)"Permisi pak say-"
"Mas! Panggil saya Mas Jeyun. Saya baru berumur lima puluh tahun. Dipanggil pak akan membuat saya terlihat tua." Heeseung hanya mengangguk.
"Saya tau maksud kedatangan kamu. Saya tidak ingin berbicara lama-lama. Saya harus menipedi setelah ini. Solusinya hanya satu, yaitu kencan. Kalian harus kencan. Tidak ada cara lain lagi. Sekian, kalian tolong pergi dari sini." potong Jake. Jake ingin Heeseung dan Sunghoon cepat pergi dari sini. Jake sudah tidak kuat menahan tawa melihat Sunghoon yang diseret Heeseung.
"Baik m-mas, akan saya lakukan. Oh iya, saya gapunya uang jadi saya nggak akan bayar. Sekian, terima kasih."
Ngetik apa ini T_T!! Ini fiksi ya. Kalian jangan percaya... kalaupun ada yg kejadian beneran aku pasti kasih tau.
Kayak bagian 'Berhasil?' kemarin. Yang lain aku ngarang.
Kencan kali ini berhasil atau enggak, Itu tergantung pada Heeseung.☺
Terima kasih~
See u
KAMU SEDANG MEMBACA
Date | Heehoon
Fanfiction"Gue nurutin buku panduan kencan kok nggak ada hasilnya ya. Udahlah gue ke dukun aja. Minta jampi-jampi yang manjur." Bxb Heeseung x Sunghoon Harsh word