Sekali lagi, Haechan itu menggemaskan. Sekalipun dia membuat Mark pusing, bagi Mark pemuda Lee itu sangat menggemaskan. Saat melihat Haechan mulai berpikir, Mark menyukai raut wajahnya.
Itu ekspresi pertama yang Mark lihat.
Membahagiakan sekali bisa melihat Haechan berpikir seperti itu. Sudah Mark bilang, kan? Jika ia ingin melihat banyak ekspresi dari Haechan, anak lelaki yang menyita ruang dan waktu—kini menjadi pusat dunia Mark Lee.
Pukul satu malam, tapi Mark belum bisa memejamkan matanya. Ia terlampau senang hari ini. Jantungnya berdetak seperti di kejar banteng dan bunga bermekaran menarik kupu-kupu. Hal ini begitu menyenangkan tapi juga mengganggu waktu tidurnya!
Sedikitpun Mark tidak ingin membuang memorinya saat melihat Haechan berpikir. Ia berguling, mencari posisi nyaman lalu memeluk selimut untuk pelampiasan rasa senangnya.
Kemajuan yang bagus!
***
Haechan bangun di pagi hari seperti biasanya, setelah sarapan bersama sang Ayah dan berpamitan pada Ibunya, Haechan pergi menuju rumah Mark yang terletak tidak jauh. Salah satu alasan Haechan selalu pulang larut.
Sebelum masuk ke kamar Mark, ia mengetuk lebih dulu, walau tau si pemilik kamar masih berlabu di pulau kapuk.
"Good morning." Mark tersenyum, mengejutkan Haechan yang kini tengah terpaku di depan pintu dengan wajah anehnya. Lihat?! Haechan menggemaskan!
"Anda sudah bangun?" Bodohnya Haechan bertanya begitu! Ia sendiri tidak mengerti kenapa kalimatnya semakin tidak terkontrol dan aneh. "Sa—Saya akan menyiapkan air hangatnya." Sekarang lidahnya terasa aneh dan sulit bergerak. Apa yang salah dengan dirinya?! Lalu beranjak.
"Menggemaskan!" Mark yakin malam nanti ia tidak akan bisa tidur lagi! Semua karena Haechan dan ekspresi yang ia nantikan selama ini. Tapi yang paling Mark ingin lihat itu ketika Haechan tersenyum—begitu lebar dan manis, ia yakin senyum pemuda itu akan lebih cantik dari bayangannya.
**
Hari ini Jaemin duduk di kursi Mark—makan siang bersama, lebih tepat mengikuti Haechan. Mark benci itu! Semua perhatian Haechan jadi tertuju pada pemuda Na yang Jeno gemari.
Jika di nilai, Na Jaemin itu mendapat 6 dari 10. Mark mengakui wajahnya rupawan tapi tidak dengan tingkahnya, lelaki manis itu terlalu ajaib dan menyebalkan!! Senyumnya itu membuat Mark ingin meninju wajahnya!
"Bagaimana kau melakukan itu?" Haechan membuka suara setelah lama ia memperhatikan Jaemin yang menatapnya penuh antusias.
"Melakukan apa?" Mark hanya melirik sekilas dan mendengarkan. "Makan?"
"Bukan." Haechan menunjuk bibir Jaemin yang tidak berhenti tersenyum. Pemuda itu terlihat berkali-kali lipat cantiknya saat tersenyum. "Ini." Tanya Haechan penasaran.
Hal itu membuat Mark tersedak makanannya. Haechan bertanya apa?!
"Ini?" Jaemin di buat bingung, ia melirik Mark meminta bantuan tapi pria itu mengacuhkannya dengan cara menatap Haechan lekat. Ini yang namanya budak cinta? Jaemin meringis. "Maksudmu tersenyum?" Tanyanya bingung.
"Tersenyum?" Haechan menunduk sejenak. "Apa itu sebuah keinginan? Yang membuat jantung mu sesak dan aneh?"
Mark tersenyum mendengarnya, sedangkan Jaemin semakin bingung dengan pembicaraan ini. "Mungkin saja." Sahutnya ragu, ia kembali tersenyum dan itu mengundang perhatian Haechan lebih dari sebelumnya.
"Kau cantik."
Haechan bilang apa?! Kepala Mark mendadak pening, tidak bisa menahan gejolak aneh yang menyuruhnya membawa Haechan pergi dari sana lalu menciumnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Weirdos [MARKHYUK]
FanfictionSikap Haechan yang menurut Mark aneh.. PROSES PENERBITAN🤭