9

17K 2.1K 105
                                    

senyum adalah ekspresi wajah yang terjadi akibat bergeraknya atau timbulnya suatu gerakan di bibir atau kedua ujungnya, atau pula di sekitar mata. Kebanyakan orang senyum untuk menampilkan kebahagiaan dan rasa senang. Senyum itu datang dari rasa kebahagiaan atau kesengajaan karena adanya sesuatu yang membuatnya senyum, bertambah baik raut wajahnya atau menjadi lebih cantik ketimbang ketika dia biasa saja atau ketika dia marah.

Selama beberapa hari terakhir Haechan mencari artikel tentang senyum, tidak lupa memberi beberapa tanda pada kalimat yang tidak Haechan pahami. Ada beberapa catatan lain yang tertempel di dinding kayu meja belajarnya, tiga hari terakhir Haechan banyak belajar melalui internet.

Apa itu keinginan. Apa itu kesukaan. Apa itu taman bermain. Dan sekarang apa itu tersenyum.

Itulah kenapa Jaemin selalu terlihat cantik dan semakin cantik, karena tersenyum.

Sejenak Haechan melamun, menatap rentetan kalimat itu dengan pandangan kosong. "Keinginan?" Gumaman pelan keluar dari belah bibir Haechan, kembali berpikir tentang keinginan. "Keinginan?" Tangannya meraba dada kirinya, merasakan detak jantungnya sendiri. Ada detakkan aneh yang membuatnya merasakan sesuatu yang tidak Haechan mengerti, untuk menjelaskannya juga Haechan tidak mengerti.

Taman bermain terdengar menyenangkan, bersama kedua orang tuanya, terdengar semakin menyenangkan.

Ini keinginan lama yang tidak pernah Haechan katakan. Sewaktu kecil, ketika duduk di kursi kelas empat dan teman-teman bercerita tentang serunya pergi ke taman bermain, Haechan menginginkannya tapi ia terlalu takut mengatakannya.

Sekarang Haechan ingat, ia tidak pernah ke taman bermain bahkan saat usianya enam tahun. Apa terdengar menyedihkan?

***

Seharusnya Mark berpikir dua kali untuk mengijinkan Jaemin dan Haechan berteman. Ia jadi di abaikan. Sejak sampai di kampus dan Jaemin menghampiri mereka—lebih tepatnya Haechan, mereka terus membicarakan sesuatu yang tidak bisa Mark pahami.

Mungkin mereka sudah bertukar nomor ponsel dan kabar melalui pesan singkat, lalu sekarang mereka tengah membahas pembicaraan mereka. Padahal di depan sana dosen tengah menjelaskan tugas yang harus mereka kumpulkan di Minggu yang akan datang. Tapi keduanya terlihat tidak peduli.

Jam istirahat, mereka makan di kantin seperti hari biasanya dan yah, Jaemin ikut duduk di mejanya. Ini salah Mark karena mengijinkan Jaemin dan Haechan berteman!

"...Oh! Aku setuju!" Jaemin memekik, entah apa yang di setujui si Na. "Tapi apa kau tidak lelah?"

"Lelah?" Haechan tentu tau apa arti lelah. Ia hanya bertanya pada dirinya sendiri, apakah dirinya lelah? Tapi Haechan tidak memiliki waktu lain dan bar Ten buka di malam hari. "Tidak." Jawab Haechan yakin, ia memiliki teman baru dan Haechan merasa senang.

"Jika malam nanti kau mendadak lelah, kau bisa menghubungiku." Ujar Jaemin lalu tersenyum.

Ah, jadi benar mereka sudah bertukar kontak? Dan bertukar pesan? Haechan bahkan tidak pernah membalas pesannya! Mark mengambil ponselnya lalu membuka pesan untuk melihat obrolan chat ia dan Haechan. Semuanya kalimat perintah, apa yang harus Haechan gunakan di pagi hari—hanya itu.

Kepala Mark memanas!

"Kalian ingin pergi ke suatu tempat?" Tanyanya penasaran. Ayolah, jam pulang Haechan itu tengah malam dan jika Haechan keluar seorang diri ataupun bersama Jaemin, mereka bisa saja hilang di culik preman! Mark tidak peduli jika Jaemin hilang sendirian, tapi bersama Haechan?! Bisa hancur dunianya!!

Weirdos [MARKHYUK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang