Happy Reading🌸🌸🌸
Pagi itu di perkotaan tanah Seoul disambut terik mentari yang begitu panas. Tak heran memang negeri gingseng itu dilanda musim panas yang membuat manusia-manusia penghuninya merasakan panas yang mencekam.
Tak terkecuali bagi seorang gadis cantik yang kini tengah melakukan aktifitas andalan di pagi hari. Tubuhnya yang lentik nan lentur berlenggak-lenggok, sebut saja dia tengah melakukan aktifitas Yoga. Gadis itu sangat menjaga bentuk tubuhnya yang ideal, postur tubuh yang tinggi, pinggang ramping, lengan dan kaki jenjang yang tak berisi namun tak juga kekeringan akan lemak, dada yang bentuknya menjadi impian setiap wanita.
Tiba-tiba aktifitasnya itu terganggu akibat suara dentingan dan gemuruh dari luar apartmentnya yang memang minimalis namun jauh dari kata kumuh.
"Aisshh dia mulai lagi!" Geram gadis itu berjalan dengan kesal ke luar pintu apartmentnya.
Gadis itu menekan bel pintu kamar apartment yang tepat berada di depan pintunya. Tak ada respon dia menekannya berkali-kali dengan emosi yang memuncak.
Sementara itu...
Seorang pria tengah menari-narikan jarinya di atas sebuah gitar. Eum... tentu saja pasti pria itu tengah bermain gitar. Semua orang pasti mengiranya seorang gitaris sebelum... jarinya mulai menari-nari di atas alat itu. Oh tidak! Jangan katakan! Dia bukanlah gitaris handal. Yah... dia hanya seorang pria yang sedang terobsesi pada benda itu.
Mungkin oranglain akan melemparkan sesuatu padanya saat mendengar permainan gitarnya. Untunglah wajahnya itu menjadi penyelamatnya. Wajah tampan dengan rahang tegas, setiap lekukan wajahnya itu benar-benar terbentuk dengan luar biasa ketajamannya, mata elang karismatiknya, dan bibirnya yang jika tersenyum akan membunuh kewarasan hati para wanita.
Tapi... tidak berlaku bagi seorang gadis!
Pria itu merasa terganggu sesaat ketika bel apartmentnya terus berbunyi menandakan seseorang di luar sana tak letih-letihnya menekan tombol itu. Dengan kasar dia menaruh gitarnya di atas tempat tidur dan berjalan menuju pintu. Dibukanya pintu dengan keras.
"Wae??!!" Teriaknya ketika melihat seorang gadis berdiri di hadapannya. Dia sudah tahu tentunya si pelaku yang membuat belnya terus berbunyi.
"Yya! Kim Soohyun! Tak bisakah kau tidak membuat gaduh pagi yang indah ini dengan suara gitarmu yang mengerikan itu?! Asal kau tahu juga penghuni lain bisa mendengarnya!" Gertak gadis tetangga kamar apartment seorang pria yang dipanggil Kim Soohyun itu.
"Mwo?!! Mengerikan?!" Pekik Soohyun.
"Eoh mengerikan. Suuuuungguh mengerikan!" Sahut gadis itu.
"Yya!! Seo Yeaji! Asal kau tahu kau merusak pagiku yang damai karena disambut oleh wajah menyebalkan mu itu. Asal kau tahu itu ck." Soohyun pun membalas tak terima.
"Mwo?! Menyebalkan? Dasar brengsek!" Geram Yeaji sembari menendang tulang kering Soohyun yang membuat sang empu menjerit kesakitan.
"Yya! Micheosso?! (Kau sudah gila yah?!)" Protes Soohyun.
"Ulah siapa dulu?" Tukas Yeaji.
Kesal yang tak tertahan membuat pria itu menarik kunciran rambut Yeaji saat gadis itu hendak berbalik untuk kembali. Akibat ulahnya Yeaji membuat lengkingan keras karena jeritannya.
"Neo jinjja! (Kau benar-benar!)"
Yeaji sudah tidak tahan lagi, kekesalan yang dia tampung akhirnya meledak. Pria di depannya ini tidak pernah bolos untuk memulai pertengkaran dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY [Become Closer]
FanfictionTitle: BABY [Become Closer] - 애기 [가까워지다] Seorang pria dan wanita yang saling membenci tiba-tiba saja terlihat bagaikan sepasang suami istri? Apa alasan terjadinya perkara itu pada mereka? Sebuah hal yang sulit dibayangkan. "Kami bahkan belum memulai...