Setelah mendapat telpon dari Hyemi, Soohyun berlari menuju ke sebuah club malam. Janji yang dibuatnya, tanpa berat hati ditariknya begitu saja. Dia tidak menyadari betapa hancurnya seorang gadis yang menerima janji manisnya itu tak kala dia menghancurkan janji itu.
Tergesa-gesa masuk dalam sebuah klub malam seraya mengedarkan pandangannya menelisik seluruh sudut tempat itu. Hyemi, gadis yang menelponnya tidak dapat ditemukannya.
"Soohyun-ah! Mereka ada di lantai tiga naiklah cepat."
"Songyi-ah..."
Wanita bernama Cheon Songyi itu menuntunnya menemui Hyemi.
Mereka berhenti di depan sebuah pintu, tanpa membuat waktu Soohyun menggebrak pintu itu dengan keras.
"Oppa!" Teriak Hyemi.
"Yya! Jung Haein! Berapa kali ku ingatkan kau jangan menganggunya lagi saekkiya." Soohyun mencengkram keras kerah baju pria itu.
Jung Haein, pria itu melepas cengkraman Soohyun dan melayangkan satu pukulan di wajah Soohyun. "Yya saekkiya.. niga mwonde eoh?!! (Kau pikir kau siapa?!!)"
"Kau hanyalah seorang playboy, apa hak mu melarangku mendekati Hyemi? Kau bahkan tidak menjadikannya satu-satunya. Kau lebih menyakitinya."
"Diamlah saekkiya. Kau pikir dia mau denganmu? Yya.. lihatlah dia, dia takut padamu. Bajingan sialan, jangan menyiksa gadis itu lagi." Ucap Soohyun tajam dan membalas pukulan yang diterimanya tadi.
Haein menyeringai saat mengusap ujung bibirnya yang mengeluarkan darah segar, kedua pria itu menatap tajam.
Sementara Hyemi menatap cemas dua pria yang tampaknya akan terlibat baku hantam. Disampingnya Songyi merangkulnya, tidak kalah cemas.
Bruuk!!
Satu tendangan Soohyun tepat di ulu hati Haein membuat lawannya itu terkulai jatuh ke lantai. Soohyun dengan sigap memukul wajah Haein berkali dan meninggalkan lebam dan luka di wajah pria itu yang kini melemah.
"Kajja!" Serunya pada Hyemi dan Songyi.
Prang!!
"Aakh!!" Soohyun meringis memegangi kepalanya dan melihat darah bersimbah di telapak tangannya. Ya, Haein memukul kepalanya dengan botol minuman hingga botol itu pecah.
"Bajingan." Pergelutan kembali dimulai, ruangan tempat karaoke di klub itu menjadi kacau, mereka saling memukul dan mendapat pukulan. Botol minuman dan makanan yang ada disitu berhamburan akibat ulah mereka.
"Hhㅡhhㅡhh lepaskan bangsat." Desah Soohyun saat Haein mencekiknya diatas meja, tangannya memegang keras pria itu agar berhenti mencekiknya.
"Wae? Kau tidaklah kuat dariku." Haein semakin menekan area kerongkongannya membuat Soohyun semakin menggeliat kehabisan napas.
Buugh!
Hyemi memukul belakang Haein dengan keras membuat pria itu tidak sadarkan diri.
🌟🌟🌟
Rumah Sakit Universitas Seoul
"Oppa gwaenchanha? Mianhae.. gara-gara pria bangsat itu." Sesal Hyemi saat dokter UGD telah membersihkan dan merawat luka-luka Soohyun, pria itu mendapat perban di kepalanya akibat luka dibelakang kepalanya.
"Aniya.. kau yang bagaimana? apa pria itu masih terus memaksa dan menyiksamu?"
"Jung Haein, bajingan itu... Oppa.. apa kau tidak ingin menikahiku? Pria itu terus mengusikku karena masih berpeluang untuk mendapatkanku." Rengek Hyemi.

KAMU SEDANG MEMBACA
BABY [Become Closer]
Fiksi PenggemarTitle: BABY [Become Closer] - 애기 [가까워지다] Seorang pria dan wanita yang saling membenci tiba-tiba saja terlihat bagaikan sepasang suami istri? Apa alasan terjadinya perkara itu pada mereka? Sebuah hal yang sulit dibayangkan. "Kami bahkan belum memulai...