Happy Reading
⭐🌟⭐
"Yya... Kim Soohyun..." Suara Yeaji agak tertahan di seberang sana."Ada apa? Katakan!"
"Woo-Woojinie... Woojinie-ga... hiks, hiks, Woonjinie..."
"Ada apa dengannya?!" Teriaknya.
"Woojinie...hiks... dia... harus dibawa ke rumah sakit. Eotteokke??" Jawab Yeaji yang semakin terisak.
Soohyun membulatkan matanya cemas dan segera berlari begitu saja meninggalkan kantornya.
Sarang Hospital
Soohyun berlari kencang dengan langkah besar setibanya di rumah sakit. Pikirannya kacau kali ini. Entah apa yang membuatnya panik hingga rela meninggalkan pekerjaannya begitu saja, dia pun tidak mengerti apa makna dari apa yang dirasanya saat ini.
Apa lagi mendengar isak tangis Yeaji membuat egonya lenyap dalam sekejap, membuat dirinya tidak bisa meminimalisir ketengangannya, dan membuat dirinya tidak mentolerir apapun yang menghalanginya bertemu Yeaji dengan cepat. Bahkan dirinya tampa sadar menggertak dalam desakannya pada supir taksi yang ditumpanginya tadi.
Keringat yang mengucur deras bahkan tidak dirasakannya saat ini. Berlari menuju UGD sembari mencari gadis yang membuat dirinya cemas, dia celingak-celinguk mencari target tujuannya hingga matanya menangkap seorang gadis yang kini berdiri di depan pintu. Gadis itu menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Wae? Apa yang terjadi? Kenapa dengan Woojin? Bagaimana keadaannya?" Soohyun melemparkan berbagai pertanyaan pada gadis itu.
"Naega jalmuthaesseo... (aku yang salah...) ini semua salahku." Sahut Yeaji semakin terisak.
"Apa separah itu?" Tanya Soohyun dengan wajah panik sembari menatap dokter menangani Woojin yang tenggelam dalam tangisannya. Wajah bayi itu memerah, suara tangisnya hampir memenuhi UGD. Siapapun yang mendengar lengkingan tangisnya mungkin akan merasa gusar dan resah, seolah tahu apa yang dirasakannya.
Mengabaikan pertanyaan Soohyun, Yeaji pun semakin larut dalam tangisnya dan semakin terisak. Air matanya masih betah mengalir di pelupuk mata indahnya.
"Ini semua karena diriku. Ini salahku! Aku yang terlalu bodoh. Ini salahku. Aku begitu ceroboh!! Aku ini bodoh!!" Dia pun sulit mengeluarkan kata-kata itu karena getaran isaknya yang memuncak. Dia bahkan memukul-mukul dirinya sendiri.
Melihat itu Soohyun segera menarik Yeaji dalam pelukannya. Dirinya pun merasa terpukul melihat seorang bayi kini tersiksa dan merasakan perih di hatinya melihat Yeaji yang tidak berniat meredakan isakannya.
"Tidak apa-apa. Semuanya akan baik-baik saja. Jangan khawatir. Tak apa, dia akan baik-baik saja." Hiburnya dengan lembut seraya mengusap pelan puncak kepala gadis itu.
"Neomu mianhaeseo (aku sangat merasa bersalah) hiks hiks... sampai aku tak mampu menatapnya. Bagaimana ini? Ini salahku Kim Soohyun. Kau seharusnya tidak mempercayaiku." Ucap Yeaji dengan tangis yang tidak mereda, dia bahkan memukul-mukul pelan dada Soohyun.
"Gwaenchanha... tenanglah... Ini bukan salahmu." Soohyun masih terus berusaha menetralkan suasana hati Yeaji.
🌟🌟🌟
"Anda tidak perlu terlalu khawatir, ini adalah kondisi umum yang sering terjadi pada bayi. Bayi Anda mendapat reaksi akibat alergi susu sapi, ini memang alergi yang sering dijumpai pada kebanyakan bayi." Jelas dokter spesialis anak yang menangani Woojin.

KAMU SEDANG MEMBACA
BABY [Become Closer]
FanfictionTitle: BABY [Become Closer] - 애기 [가까워지다] Seorang pria dan wanita yang saling membenci tiba-tiba saja terlihat bagaikan sepasang suami istri? Apa alasan terjadinya perkara itu pada mereka? Sebuah hal yang sulit dibayangkan. "Kami bahkan belum memulai...