09 - Awal

6 2 0
                                    

Hari special Aletta tiba. Sampai hari ini ia masih bingung, ia benar-benar kecewa dengan sahabat-sahabat nya itu. Kejadian mula ia di jauhkan sudah berlalu, namun sampai sekarang mereka masih dengan ego nya masing-masing.

Setidaknya, jika ada yang ucapkan dia ulang tahun, mungkin ia akan merasa lebih baik. Disayangkan.. satu pun tidak ada. Sebenarnya ia tidak ingin pergi ke sekolah, karena ia tahu kejadian nya akan sama seperti kemarin, ia selalu dijauhkan.

Tapi, mama nya melarang keras Aletta untuk tidak sekolah hari ini, karena ia tau ini semua adalah rencana dari sahabatnya untuk anaknya, "Aletta?! Ayo berangkat nanti kamu telat"

"Gak mau, ah. Aletta males" sambil memutarkan bola matanya

"Aletta! Kamu itu udah SMA bukan waktu nya buat males-malesan. Ayo cepet berangkat"

Akhirnya Aletta menuruti perkataan mama nya, ia sadar ini hanya masalah sepele, ia tidak mau membuat mama nya kecewa.

Aletta dan mama nya pun langsung ke mobil silver miliknya dan langsung bergegas ke sekolah. Di tengah perjalanan, Aletta sadar bahwa mama nya pun tidak mengucapkan apa-apa, bahkan seperti tidak ingat ini hari apa.

Mood ia semakin berkurang, ia harap ada 1 orang yang ingat dengan hari ulang tahunnya itu, namun nyata nya tidak, bahkan mama nya sendiri pun tidak ingat. Ia merasa ulang tahun kali ini sangat tidak berkesan untuknya.

Diperjalanan juga ia lebih memilih untuk diam, tidak ingin membuka obrolan kepada mama nya. Mama nya pun sengaja untuk tidak berbicara kepada Aletta. Biasanya setiap hari mama nya selalu menanyakan "Kemarin sekolah gimana? Gak ada masalah kan?"

Aletta bingung, saat ia sedang tidak ada masalah, mama nya bertanya kabarnya, sedangkan ketika ia benar-benar mempunyai masalah di sekolah, mama nya sama sekali tidak menanyakan itu.

Setelah sampai disekolah, Aletta berpamitan dan langsung pergi ke kelas, ia yang biasanya ramah menyapa orang, hari ini tidak. Ia sama sekali tidak ingin membuka obrolan dengan siapapun.

Ia sampai dikelas, ternyata sudah banyak teman nya yang datang, ia masih berekspetasi bahwa ada yang ingat dengan hari nya itu. Namun realita nya tidak, sahabat dan teman-teman nya asik dengan yang lain. Bahkan ia merasa seperti angin lewat, tidak ada yang memperdulikannya.

Kemudian datang Alexa, "Hai, Al. Happy birthday ya, doa terbaik buat lo, jangan sedih terus masih ada gue. God bless you ya" ujar nya

Aletta yang tidak menyangka bahwa ada orang yang masih ingat dengan hari nya itu, walaupun cuma 1. Seketika mood ia langsung naik sekejap, "Aamiin, makasih, Le. Akhirnya ada yang masih inget juga sama hari ini.. makasih ya udah mau temenin gue" lalu Aletta memeluk hangat tubuh Alexa.

"Aaa, iya sama-sama, gak usah terimakasih. Yang namanya sahabat ya harus selalu ada kan? Udah ah yuk turun ke bawah, pembiasaan udah mau mulai loh" ujar Alexa

"Okeeey"

Pembiasaan di mulai, yang biasanya Aletta selalu ditemani Amira dan Laura sekarang mereka berdua menjauh, Aletta hanya ditemani Alexa. Tapi ia lebih merasa baik, masih ada orang yang ingin selalu dengannya, ia masih bersyukur.

Setelah pembiasaan selesai, siswa dan siswi langsung berlari ke kelas nya masing-masing. Aletta dan Alexa pun langsung segera ke kelas nya. 10 menit setelah ia masuk kelas, datanglah salah satu guru matpel. Pembelajaran sudah dimulai.

Amira dan teman-teman Aletta yang lainnya sepakat untuk memberikan surprise kepada Aletta 30 menit sebelum bel istirahat berbunyi.

Pembelajaran pertama sudah selesai, guru yang mengajar pun keluar dari kelasnya, 40 menit lagi istirahat. Amira dan Laura segera mengambil pesanan cake ulang tahun untuk Aletta tepat di gerbang belakang.

ArlettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang