Nama gue Diza

1.1K 60 7
                                    

Selamat membaca!!

Diza sedang menikmati makan siangnya bersama ketiga sahabatnya di kantin sekolah, perkenalkan mereka bertiga.
Ada Berlina Resita si cewek cuek yang wajahnya judes sekali, tapi Berlin itu cewek yang baik menurut sahabat-sahabatnya.

Yang kedua ada Rasila fanany, kalau sila ini sama cerewetnya seperti Diza. Bedanya Sila merupakan cewek titisan macan yang galaknya tak tertolong. Dan terakhir yang paling polos ada Clara Adelina cewe bawel yang banyak bertanya.

"Ada cogan baru woy di sekolah"
Topik dari Sila ini mengawali obrolan mereka di sela makan siangnya.

"Siapa?"
Tanya Diza sambil memasukkan bakso ke dalam mulutnya.

"Anak IPA 4"

"ganteng banget ya sil?"

"Ganteng lah Lara cewek satu sekolah bicarain dia udah ganteng tajir juga kayaknya"

"Harta mulu pikiran Lo Sil bapak lo noh kan udah tajir"

"Eits tidak bisa di sama-samakan itu Ber beda cerita udah"

"Sayang banget kayaknya dia belom nongol deh"
Ujar Sila sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kantin.

Diza kembali memakan baksonya sambil melihat-lihat keadaan di sekitar kantin, matanya terarah pada pintu masuk kantin. Dimana disana ada lima orang murid laki-laki baru saja memasuki kantin, empat laki-laki itu Diza sangat mengenal mereka. Tapi Diza hanya fokus pada satu laki-laki. Iya, Gio laki-laki menyebalkan yang dia temui tadi pagi.

"Ih Lo tau gak itu tuh cowok nyebelin banget!"

"Anak IPA 4 tapi gue gak pernah liat ah pokonya ngeselin deh pengen gue obok-obok jantungnya!"
Gadis itu berujar kepada ketiga sahabatnya sambil menunjuk kearah Gio.

"Lo udah ketemu dia?"
Tanya Sila.

"Dia?maksud lo?"

"Lah tu anak baru anjir ya pantes aja lo gak kenal dia"

"Hah demi apa?"

Diza terkejut bukan main, jadi tadi pagi dia sebenarnya mempermalukan dirinya sendiri di hadapan anak baru itu.

Bodoh, kenapa dia sebodoh ini? ah kalau mengingat kejadian tadi dia jadi merasa bersalah, walaupun anak itu menyebalkan tapi tetap saja. Diza yang paling menyebalkan sepertinya, menurut dia. Apalagi Diza tadi sempat mengibarkan bendera peperangan pada laki-laki itu.

Diza kemudian bangkit dari duduknya, lalu berjalan menuju ke stand minuman. Ketiga sahabatnya yang melihat itu lantas terheran-heran.

"Diza lo mau kemana?"
Tanya Sila

"Bentar doang"
Teriak Diza.

«««

Diza berjalan di koridor sekolah sambil bersenandung kecil dengan sekotak susu coklat di tangan kanannya. Ternyata orang yang dia cari sedang duduk di depan kelasnya sambil membaca buku dengan kaki kiri yang dia naikkan keatas pahanya. Tak lupa juga, para siswi perempuan yang diam-diam memperhatikannya atau dengan sengaja lewat di depan laki-laki itu untuk mencuri perhatiannya. Tanpa berpikir panjang Diza langsung menghampiri laki-laki itu.

Diza tak mengucapkan apa-apa, gadis itu langsung saja duduk di sebelah kiri Gio. Merasa tak dihiraukan Diza memanggilnya.

"Hai"
Dia tidak menoleh.

"Haiiiiiiii"
Masih belum menoleh.

"Woy!"
Akhirnya dia menoleh.

Tapi hanya melirik sekilas lalu Gio kembali menaruh perhatiannya pada buku yang dia pegang.

GiofadizaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang