Ada apa?

487 25 1
                                    

Selamat membaca!!!
.
.
.
.
.
.
.
Gio dan keempat sahabatnya sedang berdiri di depan pintu kelas mereka sambil menunggu jalanan di koridor sekolah ini sedikit sepi, kejadian yang pasti terjadi yaitu, jalanan koridor akan sangat amat ramai saat pulang sekolah karena semua murid yang berdesak-desakan agar segara keluar dari tempat menyeramkan ini. Bagi sebagian murid terkadang sekolah bisa masuk ke dalam kategori tempat menyeramkan menurut mereka.

Sambil menunggu jalanan sepi dari tadi Carlos sibuk sekali bermain ponselnya sampai membuat Reyhan penasaran.

"Sok sibuk banget lo, kayak punya pacar aja"
Ujar Reyhan meledek Carlos.

Carlos kemudian mengalihkan pandangannya pada layar ponsel ditangannya dan menjawab perkataan Reyhan, "lo bener-bener kayak anjing Han, awas ye kalau gue punya cewek"

"Sila aja ogah-ogahan sama lo, gimana mau punya pacar"
Kini Aksa ikut meledek laki-laki itu.

"Bukan ogah-ogahan, tapi belum ada perasaan. Eee Jamal lo tau gak kata-kata 'cinta datang karena terbiasa akibat rasa nyaman' Sila belum terbiasa aja nanti juga dia klepek-klepek cinta mati sama gue. Secara gue ganteng abiss" ujar Carlos PD.

"Eee Mustofa lo tau gak kata-kata 'belum tentu yang terbiasa akan ada rasa cinta, siapa tahu itu hanya sekedar menghargai yang selalu ada'  tau gak lo"
Mendengar kata-kata yang diucapkan Gerald membuat Carlos jadi bingung, pasalnya dia tidak pernah tahu kata-kata dari mana itu.

"Nggak gue nggak tau, kata siapa tuh"
Jawab Carlos.

"Kata gue lah, keren kan? Gila kece banget gue. Tiba-tiba aja kata-kata itu ada di otak gue. Anjir menn berasa Mario teguh ini mahh"
Ujar Gerald sambil menarik-narik kerah bajunya.

"Gerald Teguh, wess gelar red carpet dulu buat lord baru kita"
Ujar Aksa sambil memberi hormat kepada Gerald.

"Bacot banget lo Rald"
Kata Carlos bercanda.

"Eh iya, nongkrong dulu yuk di cafe kakak gue. Main aja bentar"
Sambung Carlos sambil memandangi satu persatu temannya.

Reyhan dan yang lainnya mengangguk-anggukkan kepalanya saja pertanda mereka setuju, kecuali Gio. Laki-laki itu tetap saja diam, "Lo gimana Yo? Udah enakan?" Tanya Reyhan.

"Hm"
Balas Gio mengiyakan pertanyaan Reyhan.

"Jadi gimana? Bisa ikut?"
Kini Aksa yang berganti bertanya pada Gio.

Sebelum menjawab pertanyaan dari Aksa, Gio mengecek ponselnya terlebih dahulu. Sekedar mematikan apakah hari ini ada jadwal meeting atau sesuatu yang mengharuskannya pergi ke kantor. Setelah dia memastikan benar-benar tidak ada jadwal meeting hari ini, sepertinya Gio masih bisa ikut nongkrong dengan teman-temannya, apalagi mereka terlihat sangat ingin sekali Gio ikut.

"Bisa"
Ujar Gio.

Gerald kemudian berdiri di tengah-tengah barisan sahabatnya itu dan merangkul pundak empat laki-laki disampingnya, "cuss let's go!!!" Ujar Gerald lalu mengiring semua temannya untuk berjalan.

Disaat kelima laki-laki itu berjalan melewati kelas IPA 1 mereka bertemu Diza dengan ketiga sahabatnya yang baru saja keluar dari kelas.

"Hai sayang-sayangnya aku!!"
Sapa Carlos pada keempat gadis itu.

"IYUHHH"
Ujar mereka berempat kompak.

"Anjir kompak bener bini-bini gue"
Kata Carlos sambil mengelus-elus dadanya akibat terkejut.

"Tuh Sil, liat kelakuannya Carlos. Genit kan dia? Udah jangan mau sama cowok kayak dia" ujar Reyhan memanas-manasi Sila.

Carlos kemudian mencubit gemas bibir Reyhan, "jangan kompor lo ye" ujar laki-laki itu.

GiofadizaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang