Pengganggu

560 31 2
                                    

Selamat membaca!!!
.
.
.
.
.
.
.
"Surprise!!!"

Gio dikagetkan oleh seseorang saat dia baru saja membuka pintu rumahnya. Gadis yang mengejutkannya barusan tengah berdiri dihadapan Gio sambil tersenyum gigi dan membawa balon berbentuk love berwarna silver ditangan kanannya.

Bukannya terkejut, Gio malah memandang datar gadis cengo dihadapannya ini. Dan Gio hanya melewatinya begitu saja untuk segera masuk ke dalam karena pahanya masih terasa sedikit nyeri.

"Lo seneng gitu kek, ya seenggaknya kaget gitu. Hargain gue lah!"
Omel gadis itu dan menyusul Gio untuk duduk di sofa.

Gio masih tak memperdulikannya, laki-laki itu memilih untuk mengotak-atik ponselnya saja.

"Hello, kakak lo yang paling cantik baru aja dateng dan lo gak nyambut gue gitu? Peluk-peluk manja gitu, gak?"
Iya, gadis itu adalah kakak Gio. Kak Gea.

"Najis"
Jawab Gio ogah-ogahan.

Kak Gea lantas merampas ponsel ditangan Gio dengan tiba-tiba lalu menyembunyikan itu dibelakang badannya sambil menjulurkan lidahnya kepada Gio.

"Balikin"
Ujar Gio dingin.

"Gak mau, wleee. Bilang dulu kalo lo kangen gue"
Pinta kak Gea.

"Gak, balik sana. Gak usah pulang. Ngerepotin!"

"Adik durhaka lo!"

"Hp gue!"

"Apaan sih sok sibuk banget. Kayak punya pacar aja lo"
Kata kak Gea kemudian mencoba untuk memeriksa ponsel Gio, namun gagal karena Gio lebih cekatan dan berhasil mengambil alih ponsel miliknya.

"Emang, pacar gue cantik"

"Dih sok banget" cibir kak Gea, "oh iya mama mana?" Sambungnya.

"Ada urusan"

Memang mama Rita tadi setelah menjemput Gio ke rumah sakit dan mengantarnya pulang, harus buru-buru untuk kembali ke kantor lagi karena katanya ada kepentingan mendadak. Jadi tidak bisa menemani laki-laki itu di rumah. Maka dari itu Gio sebenarnya ingin meminta Diza untuk datang dan menemaninya. Tapi malah ada pengganggu yang satu ini.

"Yahhhh, padahal kan gue kangen sama mama"
Kata Gea dengan nada kecewa. Bagaimana dia tidak kecewa, gadis itu berencana untuk pulang karena mendapat cuti kuliah dan tidak memberitahu orang rumah agar lebih dramatis kesannya. Eh saat sudah sampai dirumah respon adik satunya ini malah biasa saja. Dan mamanya malah tidak ada di rumah.

"Oh iya, katanya adik gue yang satu ini sakit ya? Mana, mana yang sakit"
Sambung gadis itu sambil meraba-raba wajah Gio.

"Lebay, gue gak papa. Sana pergi"

"Jahat banget sih gue diusir, yaudah gue mau ke kamar aja. Bye!"

Akhirnya kakaknya itu pergi juga. Dari tadi saat-saat inilah yang ditunggu oleh Gio. Laki-laki itu sedang malas untuk mengurusi kakaknya yang cerewet minta ampun. Kepalanya bisa pecah nanti. Tapi kalau Diza yang cerewet sih nggak. Hehe.

Gio terus memandangi ponselnya menunggu seseorang untuk membalas pesannya namun handphone nya tak kunjung berdering.

Ting!

Satu notifikasi masuk, Gio kemudian keluar dari aplikasi Instagram dan beralih ke WhatsApp.

Diza
ini baru mau pulang Gioo
ada apaaa?

Gio
kesini

Diza
ke rumah sakit?
iya emang aku mau kesana nanti sama yang lain jugaaa

GiofadizaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang