100 komen ya?
Mega baru saja pulang ke kostan ketika tak sengaja bertemu Rose yang baru keluar dari dapur sambil bawa panci berisi dua Indomie yang baru saja matang."Baru pulang lo?" Tanya Rose sambil memandang jam dinding yang menunjukkan pukul tiga malam. Salty banget ucapannya kayak paling suci padahal sebenernya Rose lebih biadab kalau soal pulang paling malam atau pulang pagi.
Semua gara-gara si Kitem yang muncul di Ig Story nya Mega. Rose kesel.
"Iya, biasa."
"Sama siapa?"
Mega tak langsung menjawab, ia malah salah fokus sama dua Indomie yang dicampur dua daging rendang di atasnya. "Buset, tumben makan tengah malam. Indomie lagi. Biasanya lo diet-dietan."
"Iya gue kalau lagi merasa terkhianati biasanya langsung kalap makan kayak predator." Nadanya sarkas, Mega langsung nangkep.
"Oh Aryan. Nggak sengaja ketemu, yauda deh karena kenal gue diajakan satu table sama temen-temennya."
"Percaya."
Situasi sudah menegang kalau saja sebuah suara horror tak mengalihkan topik mereka. Tiba-tiba ada suara nangis di lantai paling atas tempat jemuran dan toren. Gimana mereka berdua nggak langsung melotot.
"Apa itu Jancok?!" Rose langsung mengumpat, menumpahkan semua Indomie goreng menggugah selera yang ia buat dengan susah payah.
"PANAS ANJING!" Mega yang histeris kesakitan lantaran kakinya ketiban panci sama Indomie.
"Siapa yang nangis anjing?!"
"Woi jangan-jangan si Hera?" Mega langsung mengernyit, di balas toyoran khidmat dari Rose yang sudah menggigil sekujur tubuh. Walau dikata pawangnya pulang malam, tetep aja dia takut kalau ditangisin sama mbak berambut panjang.
"Hera kalau nangis di kamarnya! Ngapain dia nangis di tempat jemuran geblek."
"Ya kali aja dah naik level dia."
"Gue dorong ya lo?" Ancam Rose berhubung mereka lagi di dekat tangga.
"Kalau gue mati, lo jadi orang pertama yang gue gentayangin. Biar si penunggu tempat jemuran jadi BFF gue." Mega berujar asal, bikin suara tangis galau itu semakin kencang.
"IYA AMPUN GUE BERCANDA DOANG!"
"Elo sih ah! Terus gimana?!" Rose jadi ngegas.
"Gimana apanya yaudah biarin kita tidur aja! Ngapain kita ladenin yang caper-caper!"
"Indomie sama rendang gue gimana?!"
"Jaman sekarang ada teknologi yang namanya Go Food. Lo jangan kayak orang purba hidup di jaman mengalodon ya?! Bikin gue teriak aja!" Mega ikutan ngegas, dengan begitu saja mengabaikan suara tangisan galau dari tempat jemuran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpangan
FanfictionNadine mahasiswa jurusan Akuntansi dengan almet biru tua berbaris dengan para pendemo lainnya. Ia masih semangat memberikan sorakan dan bernyanyi lagu Buruh Tani. Hingga water canon menghujani mereka. Di saat Nadine keluar dari barisan dan nyasar k...