Awali 2022 dengan Simpangan
Komen sampe 100 ya?Melihat Nadine ambruk terkulai di atas aspal, tentu yang paling kaget adalah Diksa dan Johnny, begitu juga Jeffrey. Sisanya agak ngebug, butuh jeda beberapa detik baru ikutan nolongin. Yang turun dari kostan ialah Yure dan Hera yang heboh banget menuruni anak tangga. Adegan itu, tentu membuat para tetangga ikutan iba.
Nadine di bopong ke dalam kostan, di rebahkan di atas sofa sambil hidungnya di olesi minyak kayu putih sedikit demi sedikit.
"Elo sih Jep! Berlebihan tau nggak lo?" Yang ngomel Mega. Jelas, dia kan cuma kasih saran demo bukan nembak, ya jelas lah Nadine langsung terguncang mentalnya.
"Temen gue nih semenjak kenal lo jadi suka misuh-misuh!" Kali ini Diksa yang marah-marah, bikin Yure segera menoyor kepalanya.
"Lo juga ngapain ikut-ikutan sih! Otak lo di gade apa?!" Yure juga menatap Johnny dengan tajam, bikin pemuda itu auto langsung mingkem sebelum sempat berucap kata.
"Musti di bawa ke rumah sakit nggak sih? Kayaknya dia syok berat." Timpal Yuto.
Nadine langsung melek dan bangun, bikin mereka semua kompak berteriak kaget. Pokoknya teriakannya menggemparkan banget deh. Tak lama gadis itu meraih kepala Jeffrey yang kebetulan dan untungnya berada di dekat dia, jadi dia bisa melampiaskan semuanya.
Diraih lah kepala itu, dan dijambak rambut kanan kirinya tak lupa Nadine menggoyang-goyangkannya dengan heboh.
"LO MALU-MALUIN GUE TAU NGGAK?! OTAK LO BENERAN HILANG YA?! GUE UDAH BERBAIK HATI MAU MAAFIN ELO! KENAPA LO MAKIN MALU-MALUIN?!"
Sontak Yuto dan Lucas langsung berusaha menyelamatkan temannya yang diamuk. Diksa dan Johnny berusaha meraih tangan Nadine untuk menghentikannya. Lain dengan Ten dan Excel yang merasa kalau Jeffrey kayaknya pantas mendapatkan itu.
Jeff sendiri nampak pasrah kepalanya digoyang kesana kemari walau kepalanya sudah pusing banget, berasa lagi berguling-guling turun ke bawah jurang.
"Nadine istighfar!"
"NAD KASIHAN RAMBUT TEMEN GUE BOTAK!"
"Emang lo semua nggak kasihan sama gue?!" Nadine balas meneriaki Yuto, bikin pemuda itu sedikit gentar.
"Ya kasihan! Tapi semua ini bisa diselesaikan dengan baik-baik! Buat apa guru PKN ngajarin kita untuk bermusyawarah?!"
Diksa dan Johnny berhasil menarik Nadine untuk melepas genggamannya pada surai coklat milik Jeffrey yang sudah nggak karuan bentuknya. Pemuda itu terduduk menyandar di dinding dengan nafas terengah-engah, seolah habis berkelahi dengan hewan buas.
"Waduh!" Lucas tiba-tiba memegangi kedua kepalanya bikin mereka semua menoleh. "Lupa gue videoin!"
Botol shampo langsung melayang ke kepalanya. Rose berdiri dengan rambut terlilit handuk dengan jengah. "Lo mending mingkem deh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpangan
FanfictionNadine mahasiswa jurusan Akuntansi dengan almet biru tua berbaris dengan para pendemo lainnya. Ia masih semangat memberikan sorakan dan bernyanyi lagu Buruh Tani. Hingga water canon menghujani mereka. Di saat Nadine keluar dari barisan dan nyasar k...