Sin

346 84 133
                                    

Gaes minta vomment biar diriku semangadh

***


Sekujur badan Nadine langsung kaku ketika benda lembut kenyal itu menempel paripurna di atas bibirnya. Matanya melotot seiring Jeffrey menggerakkan bibirnya sesuka hati, udah macam adegan drama Korea yang ceweknya melotot pas dicium tiba-tiba sama cowoknya.

Tapi masalahnya, Jeffrey cowoknya aja bukan bos!

Nadine masih hilang kesadaran jika saja suara Ten tidak menggema di telinganya. "Yaampun mata aku ternodai!"

Dengan tenaga tersisa sehabis melayang akibat perbuatan tidak berbudi luhur, Nadine mendorong Jeffrey menjauh sekuat tenaga. Setelah itu memegangi bibirnya heboh dengan tatapan mengadu pada Johnny dan Diksa yang sedang ternganga di tempatnya.

"Aigoo kamchagiyaaaa." Diksa berujar datar sambil mengangkat tangannya, diimbuhi oleh sahutan Excell. "Hah? Bahasa dari mana itu?"

"Dari Korea, kata Lucas artinya wow aku kaget."

"John...." Nadine menatap Johnny mengadu melihat Diksa nampaknya tidak peduli. "Gue habis dicium sama aligator!"

"Anjim---" Jeffrey baru saja mengumpat ketika dikacaukan oleh Johnny yang berdiri heboh di tempat. "Jangan tahan gue! Biar ini anak gue kasih pelajaran! Jangan tahan gue Diksa!"

"Ta--tapi gue nggak nahan lo John." Diksa berujar gagap lantaran kaget tiba-tiba namanya disebut dengan nada amarah.

Nadine memberenggut, langsung beranjak dari tempat dan berlari secepat kilat keluar bar. Jeffrey mau berdiri ikutan ngejar, tapi sama Johnny ditatap tajam. "Nggak usah dikejar nyet! Nggak usah! Bener-bener ya lo? Cari perkara banget."

Johnny berdiri mengejar Nadine, diikuti Diksa yang tak punya pilihan lain. Akhirnya terjadilah aksi kejar-kejaran tiga orang di trotoar, bikin para pejalan kaki heboh. Apakah ada syuting untuk FTV berhubung Johnny dan Diksa mukanya sangat mumpuni.

"Miskaaa! Tunggu sebentar Miskaa!" Teriak Johnny ditengah kerumunan, bikin Diksa segera menoyor kepalanya.

"Yang bener! Yang bener! Kita lagi nggak becanda."

"Ohiya. Nadine!"

Seakan ikut serta mendramatisir keadaan, hujan pun turun. Sepanjang pelarian ini sebenernya Diksa mau ngakak, bisa-bisanya ada adegan kejar-kejaran di trotoar sambil hujan-hujanan.

Grep.

Johnny berhasil menahan lengan Nadine dan membuat gadis itu berhenti sepenuhnya.

"Tunggu sebentar Nadine!"

"Apa lagi? Penjelasan apa lagi? Gue nggak butuh penjelasan lo! Gue udah ternodai!" Nadine ternyata ikutan berperan dalam FTV dadakan ini.

"Aku bisa jelasin semuanya."

"Nggak ada yang perlu aku dengar lagi!"

Jadi bahan tontonan para peneduh dadakan, Diksa menutup wajahnya malu dan dengan sekuat tenaga berteriak frustasi di tempat. "YAALLAH GINI AMAT GUE PUNYA TEMEN AH UDAHLAH MAU MENABRAKAN DIRI AJA GUE ANJENG."

Johnny dengan sigap menahan Diksa berjalan ke arah jalan raya. Matanya basah karena hujan, wajahnya muram menahan pedih. "Jangan! Kalau lo bunuh diri siapa yang bakal jadi teman gue lagi?!"

Sontak para penonton langsung melongo heboh. "Oh jadi temennya mau bunuh diri?"

"Cinta segitiga kali ya?"

SimpanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang