100 komen lanjut ya?-
-
-"Nggak makasih." Tanpa pikir panjang Nadine menjawab. Jeffrey nggak terkejut sih, toh dia cuma tes ombak aja. Yang aneh sih kalau Nadine bilang iya. Bisa jadi cewek itu pasti kesurupan. Sebab, Nadine sepertinya sulit di gapai.
Jeffrey beranjak dari tempatnya menuju warung terdekat. Kemudian datang membawa dua air putih botolan. Yang satu ia berikan pada Nadine.
"Nih." Katanya.
Nadine menyambut baik. "Makasih."
"Maksud gue bukain, bukan buat lo."
Mau menjambak tapi rasanya Nadine tak cukup kuat untuk mengeluarkan emosinya lantaran nasinya belum turun seutuhnya. Ia mendengus, tangannya membuka tutup botol dan menyerahkan pada sang pemilik.
"Nah. Ini baru buat lo." Jeff memberikan botol di tangannya yang belum terbuka.
"Harusnya elo yang bukain gue!"
"Calm down baby, nggak di sini."
Agak keluar konteks menjadi mesum, bahkan bang Emen sampai-sampai menoleh hanya untuk melihat mereka berdua.
"Abang tau kan Jeff ini mulutnya memang minta di sepak." Nadine meringis.
"Tihati ya neng. Buaya buntung kadang memang manis di awal."
Jeffrey langsung menoleh tak terima. "Astagfirullah bang! Nggak boleh ya mengatai umatNya seperti itu."
"Ampun Pak Ustad."
Nadine berdecak, ia sudah berdiri sambil menepuk-nepuk celana tidurnya yang berwarna cerah. Mengingat kursi Bang Emen di duduki oleh semua kalangan jenis manusia. Kan malu kalau tiba-tiba celananya berubah warna.
"Pulang ya? Ayo."
"Apaan sih? Gue balik sendiri!"
"Gue mau tanggung jawab loh." Ujar Jeff penuh drama dan bikin warga sekitar menatap mereka dengan horror.
Nadine langsung menggeplak lengan Jeff penuh emosi. "Tanggungjawab apaan anjrit jangan sembarangan ya kalau ngomong!"
"Lo kan dititipin nasi uduk sama Yure, ini mau gue beliin ketoprak sebagai ganti nasduk nya gue makan. Nanti elo kasihin ke anaknya."
"Nggak usah!"
"Beneran?"
"Tapi yauda deh kalau dipaksa."
"Yeuuu jamban." Jeff mendengus lantas mereka berjalan ke arah tukang ketoprak, menunggu pesanan Yure selesai.
"Lo ngapain ke kampus?"
"Mau rapat. Sekalian gue ada janji sama dosen."
Belum sempat Nadine mangap, Jeff sudah menyela lebih dulu. "Kalau lo penasaran, gue ada proyek penelitian sama dosen gue."
Nadine langsung menoleh. "Tapi gue nggak penasaran."
"Yaudah gue ngasih tau." Jeff udah agak jengkel.
"Nggak mau tau juga sih."
Tak butuh waktu lama mereka berdua justru perang tatapan paling tajam, seakan siapa yang mengedip duluan maka dialah yang kalah.
"Pacarannya udah lama ya Neng?" Pertanyaan abang ketoprak sontak bikin Nadine mengedip dan membuat Jeffrey tersenyum penuh kemenangan.
"Pacaran apaan bang?! Kagak!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpangan
FanfictionNadine mahasiswa jurusan Akuntansi dengan almet biru tua berbaris dengan para pendemo lainnya. Ia masih semangat memberikan sorakan dan bernyanyi lagu Buruh Tani. Hingga water canon menghujani mereka. Di saat Nadine keluar dari barisan dan nyasar k...