Chapter 13. Pembohong

405 40 21
                                    



Di Satu Titik, Aku berharap bisa menghilang dari dunia ini




Ziya hanya menatap kosong sebuah figura besar di ruang tamunya, sebuah foto Pernikahan

Dirinya dan Dhirga

Lalu matanya turun ke jari manisnya yang masih tersemat tanda pernikahan

Kini ia harus bagaimana lagi

Ziya sayang Dhirga bahkan sangat, tak mau jika nanti mereka pisah

Sudah terlalu banyak kenangan, hingga terasa sesak di dada saat mengingatnya


Seluruh dunia tampak begitu gelap dan aku menangis di setiap malam





"Ziy"

Ziya menoleh, melihat Dhirga yang sudah siap dengan pakaian kasualnya juga kila yang nampak manis dengan dress selutut

"Mommy ayo, Kila ingin piknik ke kebun binatang"

Ziya tersenyum melihat Kila yang bersemangat dalam gendongan Dhirga

Untuk hari ini anggap tak terjadi masalah apapun, untuk Kila

"Eum, Ayo berangkatt"

1 jam perjalanan akhirnya mereka sampai di kebun binatang, kalau di fikir, Kila memang jarang sekali ingi berpergian piknik seperti ini

Ia lebih suka menghabiskan waktunya bermain bersama fahri atau menonton tv

"Daddy ayo kesebelah sanaa" Kila merengek dalam gendongannya membuat Dhirga terkekeh

Ziya terdiam menatap sebelah tangannya yang di genggem Dhirga sedang Sebelah tangan Dhirga menggendong Kila

Akankah Kau merasa lebih baik jika aku menghilang?

"Daddy kenapa jelapah lehelnya panjang?"

"Daddy Daddy, kila ga cuka cinga, cerem"

"Mommy milip kelinci hihihi"

Dhirga tertawa di sambut geplakan kesal Ziya

"Kalo Daddy mirip apa"

Kila meletakan telunjuknya di pelipisnya tanda berfikir keras

"Ga ada yang milip Daddy, coalnya ga ada yang ganteng"

Ziya yang ga terima membisikan Kila

"Oh Daddy Daddy, Kila tau, kata Mommy Daddy Milip Buaya" Tawa kila maupun Ziya menggema

Membuat Dhirga yang sedikit tertohok langsung tersenyum saat matanya di hadiahi senyum 2 perempuan yang paling ia cintai

"Daddy Mommy ayo kecana lagii"

"Putri kecil Daddy mau kesana okee, Pesawat Melaju terbangggg" Kila tertawa saat badannya di angkat tinggi seperti pesawat yang akan lepas landas

Di hari yang begitu indah ini ,aku merasa sakit

"Daddy, kenapa mata ikannya ga pelih kena ail, kila kalo belenang telus buka mata, pelih, cakit"

"Daddy kenapa ikan yang becal makan ikan yang kecil, meleka kan cama cama ikan, ko caling makan, meleka kanibal ?"

Ziya gatau pikiran anaknya bisa se aktif itu, Diam diam Ziya Tersenyum melihat Dhirga yang hari ini seperti Dhirga yang selalu ia kenal

Juga dengan sabar menjawab semua pertanyaan ga masuk akal Kila

Aku harus bagaimana?

Seiring berjalannya hari aku sungguh merasa lebih baik

tapi suatu saat , ketika aku merasa begitu senang aku merasa takut aku akan merasa sakit lagi

STALKER II : Our MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang