Chapter 14. Rubah Licik

319 37 6
                                    

Keringat bercucuran dengan nafas yang terengah Ziya membuka pintu di depannya tepatnya pintu ruang kepala sekolah taman kanak kanak Kila

"Kila ada yang luka, mana coba mommy liat hm"

Kila menggeleng dengan raut datar

Ziya menghela nafas ia panik sekali saat mendapat telpon kalau anaknya bertengkar

"Anda ibunya Kila?"

Ziya kembali berdiri dan menatap ke arah lawan bicara dan sedikit terkejut

"Ah mba yang waktu itu nabrak saya di lorong rumah sakit?"

Letta perempuan itu hanya tersenyum lalu menyodorkan tangannya untuk berjabat

"Saya Letta, kebetulan Tk ini salah satu sekolah milik keluarga saya"

Letta tersenyum sinis saat tangannya tak juga di jabat

Ia memilih berjongkok mensejajarkan tingginya dengan kila dan mengusap pucuk kepalanya

"Berkelahi gapapa, wajar di usia seperti ini tapi jangan di ulangi lagi ya sayang, janji sama tante"

Ziya menatap jijik perempuan di hadapannya memilih menarik tangan Kila untuk bersembunyi di belakangnya

"Kila anak saya dan akan menjadi tanggung jawab saya, ga perlu nasehat seperti itu, saya rasa dia lebih menuruti kata ibunya di banding orang asing"

Belum cukup dia merayu Dhirga, dan sekarang mencoba mengambil Kila?

Letta tersenyum dan berjalan mendekat dengan kaki yang terlihat sehat dan tak ada tanda tanda cidera sama sekali

Mengabaikan Ziya dan memilih
Sedikit membungkukan badannya tersenyum manis ke arah Kila yang bersembunyi di balik tubuh Ziya

"Kila Sayang Jangan takut Tante ga jahat ko, tante teman kerja papa Kila, Panggil aja Tante Letta ya"

Kila tak merespon hanya diam melihat ke arah satu tangan Letta yang terjulur ingin menjabat

****

Hari ini Naufall jadi baby sitter lagi, Lagi dan lagi, lama lama dia bisa resign dari perusahaan buat jadi baby sitter si buntelan

Hela nafas lagi

Naufal ini kan udah ga muda lagi, ya walaupun masih tetep ganteng mempesona yang bisa bikin anak perawan sama emak emak tukang es jerit jeritan

Tapi kan ngurusin ni buntelan yang kelewat aktif capeknya minta ampun

Siang tanpa hujan tanpa petir tiba tiba  adeknya yang kelakuannya mirip dakjal tiba tiba ngerusuh ke kantornya suruh jagain kila sedangkan dia ada bisnis rahasia sama yolla

Capek hayati ini

Yaaa soal si Buntellan Berkelahi Naufall ga kaget emang gen Ziya nurun semua ke anaknya, Naufall ga kaget sama sekali Kalo Kila kaya Preman

Karna Ia Pun korban Hari ini bahkan sudah berapa kali ia di palak buat beli Jajan

Naufall sabar

"Uncle"

Naufall nunduk ngeliat si buntelan yang asik makan permen kapasnya

"Kemalin kila jalan jalan lho"

Naufall cuma angguk angguk males namun matanya kembali membola melihat sang pujaan hati yang duduk di cafe depan

Tapi sama cowok

Kegantengan Naufall emang ga ada harga dirinya, percuma cakep tapi masih jomblo sampe sekarang

STALKER II : Our MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang