Chapter 4

316 62 0
                                    


Taehyung pulang ke rumahnya dengan taksi yang mengantarnya dari rumah sakit. Taehyung dan Jimin tinggal bersama. Ya, tentunya untuk menghemat biaya sewa.

Seperti yang kalian tahu,biaya sewa apartemen di Seoul sangat mahal saat ini. Lebih baik tinggal bersama dan menghemat pengeluaran bulanan.

"Taehyung-ah kau naik taksi?" Tanya Jimin saat Taehyung turun dari taksi. "Ah,benar. Aku mengantar gadis itu pulang dengan naik bus." Jawab Taehyung berbohong.

Taehyung tidak ingin Jimin khawatir hanya karena ia tiba-tiba pingsan dijalan. Sebenarnya ini sudah sering terjadi, mungkin karena ia terlalu lelah.

"Aku ingin istirahat,oh iya kenapa kau berada diluar?" Tanya Taehyung pada Jimin yang biasanya tak pernah keluar malam-malam. "Ah,Jungkook dan Seokjin hyeong akan kemari malam ini." Jawab Jimin.

"Yasudah,aku masuk dulu. Sampaikan salamku juga pada mereka nanti." Ujar Taehyung yang kemudian masuk kedalam.

Jimin tersenyum memberikan isyarat 'iya' atas perkataan Taehyung. Setelah beberapa menit Seokjin dan Jungkook datang ke apartemen Jimin dan Taehyung.

"Ah,pantas saja aku selalu seperti ini. Haruskah aku memberi tahu Jimin? Kurasa tidak perlu." Gumam Taehyung.

****

"Apa kita akan begadang semalaman disini?" Tanya Jungkook antusias. "Untuk apa?" Jawab Jimin balik bertanya.

"Ah,ayolah hyeong aku bosan." Ujar Jungkook merengek. "Kau saja sana sendirian." Balas Seokjin pada Jungkook.

Mereka berada diatap. Anehnya mereka tidak kedinginan disana. Padahal jika sudah jam segini roof top akan sangat dingin.

Taehyung termenung di kamar nya melihat langit malam yang selalu indah seperti biasanya. Bintang-bintang yang berkedip serta bulan yang menerangi seluruh langit.

Taehyung selalu seperti ini setiap malam. Ia tak pernah tidur jika mengatakan ingin tidur. Ia hanya ingin sedikit waktu untuk dirinya sendiri.

Merebahkan tubuhnya diranjang dan melepaskan segala kelelahan yang ia dapat dari hari-hari nya yang begitu melelahkan.

Taehyung selalu ingat saat-saat ia benar-benar berjuang dengan Jimin. Melawan kerasnya kehidupan begitu sulit.

"Taehyung-ah," Ucap Jimin saat membuka pintu kamar Taehyung. "Maaf mengganggumu. Apa aku bisa tidur disini?" Tanya Jimin kemudian.

Taehyung memejamkan matanya dan mengangguk pelan. Jimin kemudian membaringkan tubuhnya disebelah Taehyung. Dan melihat kearah jendela yang langsung menuju kearah bulan.

Jimin tersenyum saat melihat bulan itu. Dulu ia dan Taehyung tidur disalah satu tempat yang bahkan tak ada atapnya.

Mereka selalu kesulitan jika hujan datang. Tapi setiap malam mereka selalu bisa menikmati rembulan yang indah.

Mereka selalu berharap dan juga berbicara pada bulan sebelum mereka akhirnya tertidur lelap. Itu konyol tapi anehnya mereka selalu merasa menjadi lebih baik.

"Taehyung-ah kau sudah tidur?" Tanya Jimin melihat sahabatnya tertidur lelap. "Jika nanti kita berdua sudah menikah,aku ingin tetap tinggal bersamamu." Ujar Jimin.

"Aku ingin selalu bersamamu. Walau terkadang kau menyebalkan tapi, percayalah aku sangat menyayangimu." Lanjut Jimin dengan kata-kata nya.

Jimin memiringkan tubuhnya dan kemudian menutup kedua matanya perlahan-lahan. Mereka tertidur lelap.

Sementara itu Rosé masih terduduk dimeja belajar nya dengan laptop yang masih menyala dan juga beberapa tugas yang menumpuk disebelahnya.

"Ah,sangat melelahkan. Kenapa aku bisa lupa dengan semua tugas ini?!" Gerutu Rosé mengacak-acak rambutnya.

Rosé dan Lisa tinggal disebuah kostan yang sama. Hanya beda kamar dan lantai. Ya,kostan mereka cukup sempit jika harus ditinggali berdua.

Ditambah lagi saat Rosé menempati kostan itu ia juga belum mengenal Lisa. Ya,mereka baru saling mengenal saat memasuki kelas yang sama.

"Hm,apakah Lisa sudah mengerjakannya? Tapi bagaimana jika ia sudah tidur? Sepertinya ia masih bangun." Gumam Rosé membawa laptopnya yang langsung menuju kearah kamar kostan Lisa.

Lampu kamar Lisa masih menyala. Artinya gadis itu masih terbangun saat ini. Mungkinkah jika ia juga sedang mengerjakan tugas sama seperti Rosé?

"Lisa-ya! Lisa-ya buka pintunya! Apa kau masih bangun?" Ujar Rosé mengetuk-ngetuk pintu kostan Lisa.

Tak ada jawaban apapun dari orang yang berada didalamnya. Ya,mungkin saja Lisa lupa mematikan lampu saat ia akan tidur.

Rosé kembali ke kamar nya dan kemudian memikirkan sifat Lisa yang ia rasa agak menjauh darinya. Apakah Rosé memiliki kesalahan yang ia tidak tahu?

****

Menyegarkan. Mungkin itulah kata yang tepat untuk menggambarkan pagi yang cerah saat ini.

Taehyung bangun dari tidur nya dan mendapatkan Seokjin yang sudah ada dimeja makan bersama Jungkook dan juga Jimin. Mereka makan dengan sangat lahap.

"Selamat pagi," Ucap Taehyung pada semuanya. "Wah tuan V,kau sudah bangun rupanya." Ujar Seokjin meledek.

Taehyung menurunkan bibirnya seraya menunjukkan bahwa ia tak peduli dengan perkataan Seokjin.

"Hyeong kau punya video game baru?" Tanya Jungkook pada Taehyung. "Hmm, sepertinya tidak. Aku sudah tak terfokuskan dengan game lagi sekarang." Jawabnya.

Jungkook mengerucutkan bibirnya merajuk. Ya,hanya Taehyung saja yang biasanya selalu punya video game versi terbaru. Sedangkan Jungkook hanya akan memakainya saat Taehyung sudah selesai.

Intinya Jungkook selalu menggantungkan segala hal tentang video game nya pada Taehyung. Tapi ia tak bisa melakukan hal itu lagi sekarang.

"Jimin-ssi hari ini kau ada kelas pagi tidak?" Tanya Taehyung. "Kurasa ada,apa bisa kau gantikan aku hari ini?" Jawab Jimin.

"Hm,baiklah. Hari ini aku akan sampai semalaman." Ujar Taehyung melahap makanannya. "Kenapa? Ah aku mengerti." Balas Jimin dengan seringaian jahilnya.

Mereka kemudian berjalan masuk kedalam mobil milik Jimin. Ya seperti yang kalian tahu mobil Taehyung ada didepan resto saat ini. Jadi,ia tak bisa menggunakannya.

Mobil Jimin melaju cepat hingga berhenti disalah satu dikampus yang bisa diyakini bahwa itu adalah kampus tempat mereka bersekolah. Jungkook dan Seokjin turun sementara Taehyung tetap berada didalam.

"Turunlah,biar aku yang membolos pelajaran saja. Kau tidak perlu." Ujar Jimin. "Hm? Tidak usah. Kau selalu mengalah padaku." Balas Taehyung tidak enak.

Tapi Jimin terus saja menyuruh Taehyung untuk turun dari mobil dan masuk ke dalam. Sementara Jungkook dan Seokjin masih setia menunggu salah satu temannya yang akan turun.

"Baiklah,jika kau butuh apa-apa telfon saja aku." Ucap Taehyung yang kemudian turun dari mobil hitam milik Jimin.

Jimin pergi dengan mobilnya saat Taehyung beserta kedua temannya itu telah pergi. Iya, Jimin tahu pasti bahwa Taehyung ingin menemui gadis gitar itu.

"Hai,Rosé." Sapa Taehyung ramah.

Taehyung lupa bahwa disebelah gadis itupun ada salah satu gadis lainnya. Yang bukan lain adalah Lisa. Wanita yang memperkenalkan dirinya kemarin.

"Oh,hai." Ujar Rosé gugup. Taehyung kemudian menganggukkan kepalanya seraya menyapa gadis berambut pirang dengan poni yang berada disebelah Rosé.

Mereka berjalan berdampingan. Tidak lupa juga dengan semua mata yang menatap mereka. Bukan karena ketampanan Taehyung saja tapi karena Taehyung berada didekat seorang gadis saat ini.

Apa kalian tahu salah satu motto para perkumpulan wanita dikampus itu?

"Siapapun wanita yang berhasil membuat Taehyung jatuh cinta,maka ia juga akan terjatuh dalam kobaran api kemarahan akibat rasa kecemburuan."

-----------------------------------------------------------

Salam,
Author.

Like The Last Day [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang