Chapter 3

323 65 3
                                    


Gadis berambut merah yang panjang dan terurai itu masuk kedalam ruangan yang diketahuinya sebagai ruangan Tuan V.

Yang tidak lain adalah bos nya. Taehyung sudah tidak sabar menunggu kedatangan gadis itu sejak sore. Ia sangat ingin bertemu dengannya kembali.

"Permisi pak,saya Roséanne Park." Ujar gadis itu melihat pria yang berada didekat jendela dan terus menatap langit-langit malam. "Ah,benar." Ucap Taehyung.

Taehyung berbalik melihat Rosé yang sekarang menatapnya dengan tatapan yang begitu mengejutkan. Ia seperti melihat hantu saja. Taehyung tersenyum.

Menampakkan senyuman khas miliknya. Rosé membungkuk memberi salam pada atasannya. Yang tidak lain adalah orang yang disukainya.

"Ah,selamat malam.. Taehyung-ah. Ah,tidak-tidak. Selamat malam tuan V," Ucap Rosé salah tingkah.

"Panggil saja aku Taehyung. Jadi kau ingin bekerja di restauran ku ya?" Tanya Taehyung yang mulai berjalan menuju kursinya. "Ah,benar. Kudengar aku diterima." Jawab gadis itu tersenyum.

Taehyung mempersilahkan Rosé duduk di kursi yang berada didepannya. Gadis itu duduk sembari terus saja menunduk.

Ia seperti sedang merasa kurang nyaman dengan suasanya. Dan Taehyung merasakan hal itu. Bahwa gadis ini memang kurang nyaman ketika ia berada di dekatnya.

"Kau diterima kau bisa mulai bekerja sekarang atau besok. Terserah kau saja." Ucap Taehyung langsung. "Aku akan bekerja sekarang saja,terimakasih." Ujarnya.

Gadis itu kemudian pergi dengan cepat keluar dari ruangan Taehyung. Taehyung memandangi punggung gadis itu yang semakin menjauh.

Selang beberapa menit,Jimin sahabatnya itu masuk kedalam ruangan Taehyung. Seperti biasa mereka hanya minum teh sembari berbincang-bincang tentang harinya.

"Jimin-ssi,kurasa aku perlu memberi tahu hal ini karena kau sahabatku." Ucap Taehyung memulai pembicaraan. "Ada apa?" Tanya Jimin menatap Taehyung.

"Aku menyukai gadis gitar itu." Jawab Taehyung tanpa ragu-ragu. "Ah,gadis yang bernyanyi bersamamu tadi?" Ucap Jimin mengingat-ingat wajah gadis itu.

Jimin senang akhirnya pria yang disampingnya ini merasakan namanya cinta lagi untuk yang kesekian kalinya. Ia rasa mungkin hidup Taehyung akan berubah.

"Baguslah. Aku ikut senang,apa dia menyukaimu juga?" Tanya Jimin yang kemudian langsung memukul kepalanya.

"Ah,aku lupa. Dia juga pasti menyukaimu." Ujar Jimin. "Hahaha,kau bercanda." Balas Taehyung menyenggol lengan Jimin.

****

"Maaf,aku pegawai baru. Aku ingin mengambil seragam ku." Ujar gadis bernama Rosé pada salah satu pelayan.

Pelayan itu tersenyum lalu kemudian mengambilkan seragam yang sama seperti pegawai lainnya untuk Rosé.

Rosé menuju ruang ganti dan mengganti bajunya. Ia senang bisa bekerja dan menghasilkan uang sendiri.

Ia tinggal sendirian dikota Seoul ini. Ia sendirian karena ia memaksa ingin berkuliah di Korea dan tak ingin bersama kedua orang tuanya yang tinggal di Australia.

"Rosé! Namamu Rosé kan? Aku kepala para pelayan disini. Kau akan bekerja dibagian penerima tamu,kau hanya perlu berdiri disana. Dan mengambil pesanan mereka." Ucap ibu-ibu yang berusia sekitar 30 tahun.

Rosé mengangguk mengerti. Rosé memang mengambil shift malam karena paginya ia harus kuliah. Walau terkadang melelahkan tapi ia tak punya pilihan.

Jika memang sudah memutuskan untuk hidup sendiri tentunya harus menerima suatu resiko yang seperti ini.

"Selamat datang,mau pesan apa?" Tanya Rosé saat mendapat pelanggan pertamanya. "Aku ingin ice Americano." Jawab sang pembeli tersebut.

Rosé segera menuju dapur dan meminta pesanan yang dilontarkan oleh pembeli tersebut.

Beberapa menit setelah itu Taehyung bergegas turun dari lantai dua untuk segera pulang. Ya,karena restauran sudah akan segera tutup sekarang.

"Baiklah,kerja bagus semuanya. Kalian bisa pulang." Ucap Taehyung dan juga Jimin.

Para pelayan dan juga beberapa pegawai disana pun membungkuk secara bersamaan. Ya,tentunya memberikan hormat pada sang pemilik restauran.

Taehyung dan Jimin menunggu semua pelayan itu keluar. Taehyung mengunci pintu itu dengan gemboknya dan diberikan pada Jimin. Karena Jimin selalu datang pagi-pagi dan membereskan restauran.

Mereka tak pernah sekalipun tak adil dengan para pegawainya. Karena mereka sudah merasakan hal itu dulu.

Rasanya diinjak dan diperlakukan tidak adil dengan atasannya. Mereka terlalu merasa kasihan jika harus membentak para pegawai-pegawai nya.

"Oh iya Rosé. Bisakah aku bicara denganmu sebentar?" Tanya Taehyung tepat saat gadis itu akan pergi. "Ah,ada apa tuan?" Tanya Rosé mencoba tetap sopan.

Ya karena mereka masih berada diarea teman kerja saat ini. Dan juga masih ada beberapa pegawai yang melihatnya.

Dan Rosé tidak enak jika bersikap seperti mengenal Taehyung sudah lama. Walaupun memang mereka tidak kenal sedari lama. Tapi Rosé tahu nama asli tuan V ini.

"Mari kita berbincang sambil berjalan menuju halte." Ucap Taehyungm mempersilakan gadis itu jalan didepannya.

Taehyung sebenarnya membawa mobil. Tapi ia ingin menikmati jalanan malam yang indah bersama gadis ini.

Roséanne Park. Gadis itu membawa Taehyung dalam dunia nya. Mengajak Taehyung kembali mengenal apa arti sebenarnya dari kata cinta tersebut.

"Hmm,aku memang agak lancang. Tapi pernahkah kau berkencan dengan seorang gadis?" Tanya Rosé tiba-tiba. "Tidak." Ucap Taehyung cepat.

Rosé melemparkan tatapan aneh pada Taehyung. Tentunya siapapun akan seperti itu. Bagaimana bisa sang Presiden Kampus tak pernah berkencan sekalipun?

"Kau pasti bercanda." Balas Rosé. "Aku tidak bercanda." Ujar Taehyung tersenyum. "Apa kau menyukaiku?" Tanya Taehyung kemudian. "Ah,apa maksudmu?" Jawab gadis itu salah tingkah.

Taehyung tertawa kecil mendengarnya. Sepertinya gadis itu memang menyukainya. Jika tidak maka ia tak akan bereaksi yang berlebihan seperti itu.

"Aku tahu kau menyukaiku." Ujar Taehyung. "Ahaha,kau tahu rupanya." Balas Rosé berusaha menyembunyikan wajahnya. "Kenapa?" Tanya Taehyung.

"Kenapa apanya?" Jawab Rosé balik bertanya. "Kenapa menyembunyikan wajahmu?" Ucap Taehyung. "Ah,ada jerawat diwajahku." Balas gadis itu berbohong.

Padahal Taehyung sudah tahu bahwa pipi gadis itu sedang merah saat ini. Bukan karena ada jerawat yang tumbuh diwajahnya. Melihat seseorang salah tingkah itu ternyata menyenangkan.

"Pergilah bus mu sudah sampai." Ucap Taehyung menunjuk kearah bus yang baru saja berhenti. "Ah,baiklah. Sampai jumpa." Ujar gadis itu dengan cepat.

Taehyung melambaikan tangannya seraya memberikan ucapan sampai jumpa lagi kepada gadis yang baru saja menaiki bus itu. Ia kemudian berjalan menjauh.

Menuju restauran nya lagi dan mengambil mobil miliknya. Tapi sepertinya ada yang salah dengan tubuhnya.

"Akh,kenapa sakit sekali.." Lirih Taehyung yang menyadari bahwa perutnya terasa begiru sakit.

Ia kemudian pingsan,semua orang berkumpul mengelilingi Taehyung yang terjatuh ditepi jalanan itu.

"Apa yang terjadi?" Ucap orang-orang yang melihat Taehyung terbaring tak sadarkan diri.

Semuanya berputar dan Taehyung merasakan sebuah hal yang begitu menyakitkan dalam tubuhnya.
-----------------------------------------------------------

Haloo guys! Hehe balik lagi sama aku.. Makasih ya udah luangin waktu kalian, tetep jaga kesehatan dan jangan lupa bahagia...

Karena ada masalah sedikit tadi jadi hari ini aku up 2 eps ya guys see you😘

Saranghae❤

Salam,
Author.

Like The Last Day [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang