Terkadang motto itu seperti menakutkan. Ya,begitulah. Sang Presiden Kampus harus bisa dimiliki oleh seseorang yang benar-benar pantas untuknya. Dan tentunya kuat.Kuat untuk menahan semua perlakuan yang akan didapatnya dari para gadis-gadis lain yang menyukainya juga.
"Wah,apa aku tidak salah lihat? Rosé! Kau dekat dengannya?" Tanya Jennie tiba-tiba. "Ah,tidak. Dia.." Jawab Rosé gugup.
"Kami hanya berteman." Balas Taehyung. "Hm,aku harus pergi. Sampai jumpa.." Lanjut Taehyung dengan kata-kata nya.
Ia kemudian pergi dan meninggalkan Rosé dengan semua tatapan mata tajam dari semua gadis disekelilingnya.
Oh,begitu menakutkan. Rosé seperti ada ditengah-tengah kobaran api sekarang. Tak bisa keluar ataupun tetap didalam.
"Lisa-ya,ayo cepat pergi dari sini." Ajak Rosé yang langsung menarik tangan Lisa.
Lisa hanya melihatnya sedikit tidak senang. Ya,seperti yang kalian tahu Lisa juga menyukai Taehyung. Dan ia juga tidak suka jika Rosé selalu berada dekat dengannya.
"Rosé,bagaimana kau bisa dekat dengan Taehyung? Aku sangat iri." Ujar Lisa saat sudah berada dikelasnya. "Ah,itu. Aku bekerja di restauran nya." Balas Rosé.
Lisa menganggukkan kepalanya mengerti. Sementara Rosé,ia punya banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan pada Lisa. Tapi ia takut,tidak tahu kenapa.
"Taehyung-ah!" Teriak Seokjin memanggilnya. "Ada apa?" Tanya Taehyung. "Apakah hari ini aku bisa menginap di rumahmu lagi?" Jawab Seokjin.
"Ah,tidak-tidak. Kalian terlalu berisik." Balas Taehyung tidak mau. "Kalian? Oh,kau pasti salah paham. Hanya aku tidak dengannya." Ujar Seokjin kemudian.
Taehyung sebenarnya tahu bahwa jika Seokjin pergi menginap ke rumahnya maka Jungkook pasti akan mengikutinya juga.
Taehyung menganggukkan kepalanya malas. Ya,tentunya setelah dipaksa oleh Seokjin. Ah,padahal malam ini ia ingin istirahat dengan tenang.
"Akh," Lirih Taehyung memegangi perutnya. "Hei,ada apa denganmu?!" Tanya Seokjin khawatir. "Aku pasti salah makan, aku membeli makanan pedas tadi." Jawab Taehyung yang kemudian pergi.
Ia kemudian pergi ke kamar mandi. Perutnya memang sudah sering sakit seperti itu.
Ya,karena ia juga punya penyakit mag. Mungkin karena dulu hidupnya begitu menyedihkan. Makan satu hari sekali saja sudah sangat beruntung.
"Ah,kenapa harus kambuh disaat seperti ini?" Ujar Taehyung yang kemudian mual.
Taehyung memuntahkan segala hal yang membuatnya mual itu. Terkadang ia malas jika harus seperti ini.
****
"Permisi,apa lowongan pekerjaan itu masih berlaku?" Tanya Lisa pada salah satu pelayan yang sedang bekerja.
"Ah,iya itu masih berlaku. Jika kau tertarik bisa langsung menemui bos kami." Jawab sang pelayan menunjukkan jalan.
Lisa mengikuti pelayan itu dibelakangnya. Iya,itu restauran Taehyung. Lisa juga ingin mencoba dekat dengan Taehyung.
Walau belum bisa dipastikan tapi ya,Lisa bisa mencobanya setidaknya sekali. Daripada ia akan menyesal nanti.
"Permisi,aku ingin melamar pekerjaan paruh waktu disini.." Ujar Lisa mengetuk pintu ruangan. "Masuklah." Balasnya.
Lisa membuka pintu dengan sangat hati-hati. Ia sudah tak sabar melihat Taehyung nanti. Tapi sayang itu bukan waktu yang tepat. Hanya ada Jimin disini.
Tentu karena Taehyung masih ada di kampus nya. Lisa salah,harusnya ia datang pada saat malam hari. Tapi,yasudahlah.
"Jimin oppa?" Ujar Lisa bertanya-tanya. "Oh, bukankah kau teman dari Jennie Kim?" Tanya Jimin sembari menunjuk Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like The Last Day [✓]
Short StoryTAEROSÉ [✔] Pernahkah kalian mencoba untuk hidup layaknya hari ini adalah hari terakhir? Jika belum mungkin pria satu ini bisa menjelaskannya.. Kim Taehyung seorang pria yang sudah tak ingin kembali mengenal cinta akhirnya ia jatuh cinta kembali pad...