"Benar kau lah orangnya." Ucap Taehyung dibatinnya. "Apa yang kau lihat?" Tanya Rosé bingung.Taehyung membuyarkan lamunannya dan kembali pada Rosé yang menatapnya heran. Taehyung tersenyum dan kemudian memandangkan pandangannya kearah pintu.
Rosé mengerti lalu kemudian ia menunduk seraya memberi hormat untuk atasannya dan kemudian pergi keluar dari ruangan Taehyung. Taehyung termenung lagi.
Sebenarnya bisa dibilang itu menjadi sebuah pekerjaan tetapnya saat ini. Taehyung selalu saja berpikir bahwa semua didunia ini itu sama.
Akan ada kesedihan setelah kebahagiaan. Setelah rasa kecewa yang ia dapat itu, membuatnya sama sekali tak ingin membuat satu kenangan pun dengan orang lain.
Rosé memang menyukai Taehyung juga. Tapi Taehyung hanya takut jika suatu saat nanti Rosé akan pergi meninggalkannya.
Itu akan sangat sulit. Harus menyembuhkan luka lama itu tidak mudah. Dan pasti akan banyak air mata disetiap harinya.
"Aku akan kerumah sakit saja." Ucap Taehyung yang kemudian pergi. "Kau mau kemana Taehyung?" Tanya Jimin.
"Aku? Ah aku hanya ingin memeriksa keadaanku kedokter. Berkata-kata agar tidak sakit,aku harus tetap sehat sebelum kau menikah kan Jimin-ssi?" Jawab Taehyung.
"Ah,kau ini. Baiklah sampai jumpa dirumah." Ujar Jimin tertawa kecil. "Baiklah. Oh iya kemana Jin hyeong? Dia tidak ikut berkumpul?" Tanya Taehyung.
Jimin hanya mengangkat kedua bahunya. Menandakan bahwa ia tidak tahu apa-apa tentang pertanyaan yang baru saja Taehyung lontarkan.
Sementara Taehyung hanya melihat mereka semua sekilas dan kemudian pergi ke parkiran untuk mengambil mobilnya.
Taehyung melaju cepat kearah rumah sakit. Ia memang sudah sering ke rumah sakit,bahkan ia punya jadwal pribadi dengan dokternya.
"Oh,Taehyung-ah! Kau kemari? Aku sudah sangat merindukanmu." Ujar seorang wanita yang berumur sekitar 30 tahun. "Ah, aku terlalu sibuk bi. Maaf,karena aku sudah lama tak mengunjungimu." Balas Taehyung.
Ah,benar. Taehyung juga menjadi relawan disini. Tapi itu hanya kadang-kadang saja, walau ia masih bersekolah di jurusan kedokteran itu tapi ia sudah tahu banyak.
Terkadang aneh juga kenapa Taehyung memilih jurusan kedokteran,padahal ia mempunyai bisnis restauran.
Ia harusnya terfokus untuk menjalani bisnisnya dan juga mempelajari hal yang belum ia ketahui tentang berbisnis.
"Yonggi hyeong!" Teriak Taehyung memanggil dokter pribadinya. "Wah,kau datang. Baguslah aku sedang tak ada pasien. Bagaimana jika kita minum-minum terlebih dahulu?" Sapa Yonggi ramah.
Taehyung menganggukan kepalanya. Mengikuti Yonggi yang kemudian berjalan menuju kearah ruangan kantornya.
Walaupun Yonggi adalah dokter tapi dia selalu menyembunyikan alkohol di ruangan nya. Walau sebenarnya itu melanggar aturan. Tapi itu sudah kebiasaannya.
"Hm,mengenai dirimu itu kau baik-baik saja bukan? Ingatlah kau harus tetap menjaga dirimu." Ujar Yonggi. "Ya,baiklah. Kau seperti ibuku saja." Balas Taehyung tertawa kecil menanggapinya.
Yonggi tersenyum seraya mengambil sebotol alkohol dan menuangkannya kedalam gelas berukuran kecil tersebut.
Taehyung dan Yonggi meminumnya bersama-sama. Yonggi memang sudah dianggap seperti kakak kandung oleh Taehyung. Yonggi punya arti tersendiri didalam hidupnya.
Ia sudah kenal Yonggi sejak lama. Sebenarnya saat ia dan Jimin berhasil membangun restauran mereka yang sekarang. Dan saat itu Yonggi membantunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like The Last Day [✓]
Short StoryTAEROSÉ [✔] Pernahkah kalian mencoba untuk hidup layaknya hari ini adalah hari terakhir? Jika belum mungkin pria satu ini bisa menjelaskannya.. Kim Taehyung seorang pria yang sudah tak ingin kembali mengenal cinta akhirnya ia jatuh cinta kembali pad...