9 | Night sky in Okinawa

1.4K 140 38
                                    

" Thank you for the vacation "


- TUNNEL -

Sudah kurang lebih 3 kali sinb bolak balik dari dapur ke kamar hanya untuk melihat keadaan jungkook yang kelihatan masih sangat nyaman tertidur pulas di ranjang, dengan tubuh shirtless-nya yang tertutupi oleh selimut tebal. Padahal hari sudah menunjukkan pukul 10 pagi. Jungkook melewatkan sarapannya pagi ini dengan cuma-cuma.

Sinb kembali melangkahkan kakinya masuk ke kamar, setelah selesai memasak bubur didapur. Ini yang ke-4 kalinya, dan sinb menyerah, ia ingin membangunkan jungkook dari tidur lelapnya. Namun, melihat bagaimana damai dan tenangnya tidur jungkook saat ini membuat sinb berpikir dua kali.

Jungkook baru saja tidur jam 2 pagi, setelah pemanasan yang mereka lakukan semalam. Atas permintaan jungkook yang membuat sinb harus melakukan perannya sebagai seorang istri untuk melayani suaminya.

Dan sinb masih ingat bagaimana senyum jungkook muncul untuk pertama kalinya setelah badai yang mereka lalui. Hanya saja, malam yang mereka lewati bukanlah malam yang panjang. Karena disatu sisi sinb merasa dirinya belum siap untuk kembali hamil. Belum siap, bukan tidak mau. Sinb yakin semua wanita yang mengalami hal serupa dengannya juga akan merasa sedikit takut untuk memulai kembali. Ya, sinb merasa dia perlu mengembalikan rasa percaya dirinya untuk kambali menjadi seorang ibu. Sinb sangat bersyukur, karena jungkook memahami kondisinya. Disisi lain, karena permintaan sinb sendirilah yang membuat jungkook menahan dirinya semalam, disamping gairahnya yang ingin melahap istrinya begitu besar.


Mendengar pintu yang terus terbuka dan tertutup oleh sinb, membuat jungkook membuka matanya perlahan menyesuaikan dengan sinar matahari yang mulai terik menembus tirai putih kamar mereka. Bagaimanapun pemanasan semalam tetap membuat tubuh jungkook terasa lengket oleh keringat. Berbeda dengan sang istri, yang saat ini terlihat segar dengan balutan blouse warna peach dan sedang berjalan kearahnya.

"Sudah bangun ternyata.." Suara halus dan kekehan pelan sinb membersihkan pendengaran jungkook dipagi.

"Kemarilah.." jungkook lalu mempok-pok kasur empuk yang mereka gunakan.

Sinb duduk manis seperti yang jungkook perintahkan. Tidak perlu waktu lama, pria itu langsung memeluk tubuh sinb dan sekali-kali jungkook membuat gerakan manja dibahu wanitanya hingga membuat yang dipeluk saat ini merasa geli. Ingat, tubuh bagian atas jungkook tidak ditutupi sehelai banang pun.

"Oppa, pasang dulu bajumu" ucap sinb menepuk bahu jungkook pelan.

"Kau yang membukanya semalam, ingatkan?" Ingat jungkook pada sinb dengan kejadian semalam, membuat sinb berdiri dari duduknya, menghindari topik yang sedang jungkook bahas.

"Ayo sarapan, aku sudah membuatkan bubur"

"Hmm, baiklah"

Sinb kemudian keluar dari kamar, disusul oleh jungkook yang membuntut dibelakangnya.

Jungkook menarik kursi dan duduk manis disana sambil menatap punggung sinb yang bergerak ke sana kemari menghidangkan semangkuk bubur.

Jungkook menyerngitkan dahinya saat melihat ada yang kurang di atas meja hari ini.

"Tidak ada susu pisang?" Tanya jungkook, membuat sinb berbalik dan menggelengkan kepalanya. Sinb memang lupa belanja untuk bulan ini.

"Wahh, apa kita jatuh miskin secepat itu?" Tanya jungkook sekenanya.

"Jangan bercanda, oppa. Aku lupa belanja bulanan, jadi tidak ada stok susu lagi di kulkas"

"Baiklah, nanti kita keluar untuk belanja" ujar jungkook lalu melahap bubur yang sinb buatkan.

Tunnel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang