Noted for you who read this: Thanks for coming here.❤
▪️▪️▪️
"Eonnie, jika mommy dan daddy punya bayi.. apa mereka masih sayang pada Jieun dan eonnie?" Tanya Jieun sambil memaju-mundurkan mainan kuda poni di lengan Jiyeon."Tidak tahu.." Jiyeon menjawab dengan malas.
"Eonnie tidak mau ada adik bayi?"
Jiyeon menggeleng, wajahnya jadi sedikit muram. Lalu kemudian menurunkan mainan Jieun dari lengannya.
"Kenapa tidak mau? Adik bayi kan lucu, seperti boneka." Ujar Jieun.
Jiyeon tidak lagi menanggapi. Dia kini diam sembari membuka buku cerita Hansel dan Gretel, membolak-balik lembar hanya untuk melihat gambarnya.
"Eonnie, mau bayi laki-laki atau perempuan?" Jieun terus bertanya dan membuat suara-suara lucu dengan bonekanya. "Kalau Jieun mau perempuan."
"Tidak!" Sahut Jiyeon tidak setuju.
"Kenapa? Eonnie, tidak mau Jieun main sama bayi perempuannya? Eonnie cemburu ya.."
Jiyeon menggeleng dan dengan cepat berkomentar, "Jika ada bayi perempuan, berarti ada dua Jieun."
"Kenapa kalau ada dua Jieun?"
"Cengeng." Kata Jiyeon tanpa melihat raut wajah adik kembarnya.
"Eonnie, tidak mau main sama Jieun lagi?"
Jiyeon kembali tidak menjawab. Karenanya, Jieun menarik buku yang Jiyeon buka dan mendekapnya dengan erat. "Ini buku Jieun!"
"Itu buku Jiyeon!" Kesal Jiyeon berdiri dari duduknya.
Mendengar suara heboh si kembar membuat Sinb segera beranjak dari dapur bersama dua orang asisten rumah tangga. Sinb mau tak mau meninggalkan makan malamnya.
"Hei.. ada apa? Kenapa teriak malam-malam, hm?" Tanya Sinb mendapati Jiyeon dan Jieun duduk berseberangan dan saling membelakangi.
Sinb tahu kebiasaan anak-anaknya saat sedang kesal dan bertengkar. Layaknya kakak adik pada umumnya, si kembar juga begitu. Mereka bertengkar dalam hal kecil sekalipun tetap membelakangi satu sama lain dan tidak mau bicara.
"Rebutan buku lagi?" Tanya Sang ibu. Namun tak ada jawaban dari keduanya. "Daddy akan pulang malam ini. Jika Jiyeon dan Jieun tidak berbaikan, daddy tidak akan kasih hadiah mainannya."
Kedua anaknya sontak menoleh, dengan masing-masing menahan air mata. "Ceritakan pada mommy, apa yang terjadi." Pinta Sinb dengan halus, mendekati kedua putrinya.
"Jieun menarik buku yang Jiyeon pegang. Jiyeon tidak suka.." ucap Jiyeon sambil menangis. Sinb tahu sang kakak tidak akan menangis jika masalahnya tidak serius dan tidak membuatnya kesal.
"Jieun melakukannya karena Jiyeon eonnie tidak mau bermain dengan Jieun lagi.." sahut Jieun mengungkapkan cerita dari sudut pandangnya.
"Bukan tidak mau.. tapi Jiyeon tidak mau ada dua Jieun.." isak tangis Jiyeon makin keras.
"Jiyeon eonnie bilang Jieun cengeng. Dan tidak mau punya bayi perempuan."
Sinb menghela napas mendengarnya. Kini ia tahu arah cerita Si kembar. Sinb mengatakan pada Jieun bahwa ada jeli beruang dan susu pisang di dapur dan meminta asistennya untuk menemani Jieun. Untungnya Jieun menurut dengan baik, tanpa menangis atau menunjukkan penolakan.
Sementara Jiyeon masih menangis didalam pelukan sinb. Punggungnya naik turun saat Sinb mengusapnya dan menenangkan untuk berhenti menangis.
Sinb memangku Jiyeon hingga isakan tangis putrinya agak mereda, barulah Sinb mencoba untuk ajak bicara. Sambil menyisir rambut halus Jiyeon dengan tangannya, Sinb bertanya. "Jiyeon tidak mau ada bayi, apa itu benar?" Tanya Sinb lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tunnel
Romance(Completed)|bourne Sequel| Cahaya bulan yang hangat. Akan lebih terang di malam yang gelap. Setelah fajar akan ada pagi yang cerah. Aku akan memelukmu kapan saja. Hingga ke ujung terowongan. ... "Aku tidak akan melepaskan tanganmu." - Jeon Jungkook...