: After dawn there will be a bright morning. I will hug you anytime. Till the end of the tunnel :"Thank you."
▪️▪️▪️
- TUNNEL -
Tiga puluh menit yang lalu.
Dokter Cha keluar dari ruangan operasi untuk mengonfirmasikan kedaaan terbaru Sinb kepada keluarga yang menunggu diluar, ia mengonfirmasikan jika kondisi Sinb tiba-tiba drop setelah mengalami pendaharan. Kadar hB darahnya terjun bebas dari garis normal. Hingga membuat Sinb harus mendapat bius tambahan sepaket dengan transfusi darah.
"Apa ada dari pihak keluarga yang memiliki golongan darah yang sama dengan Sinb? Kita kekurangan satu kantong.. "
Jiseob dan minyoung saling bertatapan begitu mendengar kabarnya. SinB memang memiliki golongan darah yang sama dengan ayahnya, namun mengingat umurnya lanjut menua saat ini tidak diajurkan untuk ayah Sinb menjadi pendonor.
"Eommoni, golongan darah Sinb apa? Aku akan mencari pendonor secepatnya" tanya bona menimpali.
"A, golongan darah Sinb A.. tolonglah bona-ya.." lirih Minyoung.
"A?" Gumam Minhyun lalu menoleh pada adiknya, "Hena-ya.. kau punya golongan yang sama."
Hena mengangguk, "Iya, aku memiliki golongan darah yang sama dengan Sinb eonnie. Aku akan mendonornya!" kata Hena begitu semangat membantu.
Dokter Cha yang menunggu sejak tadi pun mengangguk dan bercakap sebentar dengan seorang perawat, setelahnya lalu berkata pada Hena, "Silahkan ikuti perawatnya.. nanti akan ada beberapa pemeriksaan untuk memastikan darahnya baik untuk didonorkan" jelas Dokter Cha, disusul oleh Hena mulai melangkah pergi bersama perawat.
Sudah setengah jam berlalu.
Jungkook mau tak mau harus keluar dari ruang operasi setelah dokter Cha memastikan jika operasi penutupan luka Sinb berjalan lancar. Kini Sinb dipindahkan ke ruangan observasi. Atas permintaan dokter Cha, Jungkook akhirnya menunggu dengan gelisah di ruang observasi bayi.
Ada dua bayi perempuan tampak begitu sehat saat ini, dengan ibu mereka berjuang untuk bertahan, sementara Jungkook belum bisa merasakan senang sepenuhnya karena rasa khawatir soal kondisi Sinb didalam sana. Tentu bukan situasi yang mudah untuknya.
Sudah genap 4 jam berlalu sejak Sinb dipindahkan dari ruang operasi ke ruang rawat kelas VVIP. Tidak sedetikpun Jungkook lewatkan untuk menunggu sinb bangun dari tidurnya. Tidak hanya keadaan sinb yang mengkhawatirkan, namun semua yang ada disana juga ikut mengkhawatirkan kondisi Jungkook yang melewatkan makan malamnya. Meski ibunya sudah meminta, Jungkook tampaknya memang tidak berselera. Jungkook rasa sebelum sinb sadar, maka dia belum bisa meneguk apapun untuk mengisi perutnya.
Baru sekitar 20 menit yang lalu kantong darah kembali ditukar dengan cairan infus. Saat tibanya kunjungan dan pemeriksaan kembali, dokter Cha mengatakan jika kondisi Sinb perlahan kembali stabil. Kadar hB darahnya naik ke garis normal setelah selesai dengan 2 kantong darah.
Hal itu semakin menguatkan Jungkook. Ia tidak melepaskan sedetik pun genggaman tangannya pada tangan Sinb. Tak terhitung kali saat dia mencium punggung tangan wanitanya, memperhatikan jemari lentik dan lembut ditangannya. Suasana ruangan mulai hening saat kedua orang tua mereka bergantian keluar dari ruangan. Langit juga mulai menggelap awan pun tampak berat saat-saat jam sebelumnya. Seperti menandakan akan hujan malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tunnel
Romance(Completed)|bourne Sequel| Cahaya bulan yang hangat. Akan lebih terang di malam yang gelap. Setelah fajar akan ada pagi yang cerah. Aku akan memelukmu kapan saja. Hingga ke ujung terowongan. ... "Aku tidak akan melepaskan tanganmu." - Jeon Jungkook...