Part 9 - He's Everywhere

4.5K 398 21
                                    

HALO, SEMUA!

JANGAN LUPA BINTANG KECILNYA SEBELUM ATAU SESUDAH BACA OKAY^^

SORRY FOR THE TYPO...

HAPPY READING!

___________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________________________

PLAYLIST : Maroon 5 - Payphone.

***

Di warung MAK, dimana itu adalah tempatnya berkumpul anak-anak RANGELS entah dari sekolah Victory maupun yang lain. Terlihat sangat ramai siang ini. Beberapa anggota baru saja datang, masih dengan seragam putih abu-abu mereka. Sama halnya dengan inti RANGELS. Keenam cowok berbadan besar itu masih memakai seragam sekolah mereka, hanya saja mereka sudah melepas Jas sekolah masing-masing dan menyisahkan kemeja putih dengan Badge Victory High School.

Gibson, Jibril, Zayn, dan Putra tengah bermain kartu, sementara Arnold tengah bermain game di ponselnya sambil berbaring di salah satu kursi rotan yang panjang dan Axelle, sang ketua sedari tadi hanya diam, menatap lurus dengan kedua kaki terbuka lebar dan bersidekap dada. Terlihat tengah memikirkan sesuatu.

Ya, benar, Axelle sekarang tengah berpikir. Dan pemikirannya selalu saja mengganggunya. Lucya Aretha, nama gadis itu dan wajahnya terus terngiang-ngiang seharian. Gadis yang sebenarnya belakangan ini memenuhi pikirannya dengan selalu datang tiba-tiba pada pikirannya disaat dia tengah beraktivitas apapun itu.

Sama seperti kemarin, hari ini juga Lucya membawa bekal masakannya sendiri tadi dan menemaninya makan di kantin dengan menopang dagunya bosan lalu setelah selesai Lucya pergi ke kelas, namun kali ini Axelle tidak menghabiskan bekal gadis itu tadi. Dia menyisahkan banyak, membuat Lucya langsung bertanya.

"Loh kok, enggak lo abisin? Kenapa? Masakan gue yang ini enggak enak ya?" Tanya Lucya saat itu dengan serius.

"Enak. Gue kenyang aja. Nanti gue lanjut makan lagi. Kotak bekalnya gue bawa dulu." Jawab Axelle saat itu. Memang benar, tadi itu dia sudah kenyang namun dia tetap ingin menghabiskan masakan buatan Lucya.

Ah, mengingat itu, membuat Axelle langsung bergerak meraih tasnya yang berada di kursi rotan yang dijadikan tempat tidur oleh Arnold. Tangannya masuk, merogoh kotak bekal berwarna hijau milik Lucya di dalam sana sebelum kembali menaruh tas tersebut di tempat semula. Axelle membuka penutup kotak bekal itu dan mengambil sendok putih yang ada di dalam tupperware itu dan mulai menyendokkan nasi goreng seafood buatan Lucya.

"Duh, enaknya dapet jatah makan dari neng Lucya." Sindir Putra bernada. "Udah mana, enggak bagi-bagi. Kasian sekali perut kecil ku ini."

"Nyadar, tolol! Lo baru aja ngabisin dua mangkok mie ayam, makanannya Axelle minta lagi. Heran gue ama lo, itu perut apa perut itu?"

AXELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang