"She's my greatest HELLO and the hardest GOOD BYE."
***
Hanya berawal dari insiden kecil yang malah membawa bencana dalam hidup Lucya Aretha. Hanya satu kesalahan kecil yang membuatnya terus berurusan dengan ketua geng RANGELS yang sangat berbahaya...
JANGAN LUPA BINTANG KECILNYA SEBELUM ATAU SESUDAH BACA YA!!
KOMENNYA JUGA YUK DIRAMEIN^^
SORRY FOR THE TYPO...
HAPPY READING!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
___________________________
PLAYLIST : Hailee Steinfeld- Rock Bottom.
***
Axelle menghentikan motornya agak jauh dari gerbang sekolah yang sudah tertutup sempurna, tepatnya di depan halte sekolah. "Damn it." Umpatnya pelan yang masih dapat didengar oleh Lucya, karena wajah gadis itu berada tepat disebelah kiri Axelle.
"Axelle, sumpah kita telat?"
"Buta mata lo?"
Refleks, Lucya memukul pundak lelaki itu. "Heh! Kurang ajar mulutnya!"
"Siapa?" Tanya Axelle tidak jelas dengan kepalanya yang sedikit menengok ke kiri.
"Apanya siapa?"
"Enggak."
"Ih, enggak jelas banget lo. Udah deh, ini kita gimana dong? Eh, iya, kan lo bisa tuh tinggal suruh pak Kasim bukain gerbang dengan sekali jentikan jari. Ayo, dong!" Cerocos Lucya yang sudah sangat panik dan melirik jam di tangannya yang menunjukan bahwa mereka memang sudah telat 15 menit, akibat jalan yang macet.
"Lo enggak liat itu bukan Pak Kasim?"
"Loh, emang kalo yang lain enggak mempan jurus lo itu?" Tanya Lucya dengan kerutan samar.
"Brisik. Cepetan turun." Titah Axelle lalu ia membuka helm yang menutupi kepalanya. Menyisir kebelakang rambutnya yang masih sedikit basah.
"Mau ngapain?" Tanya Lucya lagi yang masih enggan turun dari motor Axelle, takut jika lelaki itu akan mengerjainya dengan meninggalkannya disitu.
"Mau ngegembel disini. Ya, masuk lah."
"Lewat mana?"
"Udah, turun aja dulu."
"Enggak di tinggalin kan sama lo?" Tanya Lucya lagi yang harus membuat Axelle sabar.
"Iya, cerewet. Turun, cepetan." Akhirnya seperti yang diperintahkan oleh Axelle, Lucya pun turun dari motor tinggi itu dengan kedua tangannya yang memegang kedua bahu Axelle, kemudian masih dengan helm dikepalanya, Lucya berdiri dihadapan Axelle dan sedikit mengadahkan kepalanya ke atas.
Axelle yang mengerti, segera membuka kunci helm yang dipakai Lucya dan membuka helmnya dari kepala Lucya. "Manja lo."
