PART 22 - The Basketball Match

3K 242 12
                                    

HI, SEMUANYA!!

Belum saatnya up emang tapi gapapa lah... semoga ini bisa nemenin malming kalian yang dirumah aja ya! Part kali ini 2900 words btw :)

SEBELUM ATAU SESUDAH BACA JANGAN LUPA BINTANG KECILNYA!!

SORRY FOR THE TYPO...

HAPPY READING!!

___________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________________________

PLAYLIST : Neovaii - Crash.

***

Pagi ini, tepat pada hari senin, seperti biasa sekolah mereka mengadakan upacara yang selalu berlangsung dua jam. Lucya yang tengah melipat seragam cheerleader- nya untuk pertandingan Basket hari ini di depan lokernya, terkejut ketika merasakan sentilan kecil pada pundaknya.

Dan sang pelaku tersebut, ternyata Axelion Alterio. Laki-laki itu sudah berdiri disebelahnya dengan pundak kanannya yang bersandar pada loker. "Pagi, bocil."

"Iya, morning." Balas Lucya masih sibuk dengan aktivitasnya. Setelah menaruh seragam cheerleader-nya dengan rapih, Lucya merapikan beberapa bukunya yang sempat berhamburan di dalam loker tersebut. Jika Loker teman-temannya terdapat banyak hiasan , seperti stiker-stiker quotes atau celebrity kesukaan mereka atau beberapa tulisan. Loker Lucya sangat bersih. Dia tidak terlalu suka seperti itu, apalagi loker ini bukanlah miliknya permanen.

Kemudian Lucya menutup lokernya setelah selesai dan menoleh pada Axelle yang sedari tadi memperhatikannya.

Lucya menatap seragam Axelle, merasa ada yang mengganjal. Dan ya, laki-laki itu tidak memakai dasi dan nametag-nya. "Dasi sama nametag lo mana?"

"Enggak ada. Lupa tadi buru-buru." Jawab Axelle santai.

Lucya menggelengkan kepalanya, "Ish, bandel bet si lo jadi cowok."

"Namanya juga cowok." Imbuhnya.

Lucya tidak menanggapi lagi dan segera membuka kembali lokernya, mengambil satu dasi cadangannya yang untung saja belum di pinjam siapa-siapa tadi.

"Nih, pake punya gue aja. Pulang balikin."

Axelle menatap sebentar dasi yang disodorkan Lucya, lalu mengangkat kedua kerah kemeja dalamnya. "Pakein dong. Gue enggak bisa make dasi."

Lucya terkejut mendengarnya. Merasa tidak mungkin Axelle tidak bisa memakai dasi. "Boong."

"Enggak percaya. Cepet pakein." Lucya berdecak pelan, namun ia tetap menuruti lelaki dihadapannya ini dan mendekatinya untuk mulai memakaikan dasi tersebut di leher Axelle.

AXELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang