15. Kepemilikan mutlak hanya bagimu

5.7K 60 2
                                    

Maaf ya lama updatenya, moodku sering naik turun jadi mau lanjutin ceritanya sering ketunda🙏 semoga kalian suka sama part ini yak...

Tidak terasa hari ini hari kayla di mana untuk pertama kali keluar ke suatu acara tanpa dengan keluarganya setelah terjadi peristiwa itu. Ya betul hari ini hari kayla berjanji akan pergi bersama galih.
Awalnya kayla tidak tertarik, tapi saat ini ia tidak menyesal mengambil keputusan untuk pergi bersama galih. Sungguh kayla merasa sangat jenuh berada di dalam rumah selama beberapa hari ini. Selain ia juga masih dalam waktu cuti kerja, kayla juga dilarang keluar ke mana pun. Dan saat ini adalah saat yang ditunggu-tunggu kayla pergi keluar dengan bebas tanpa pengawasan keluarganya.
Tok...tok...tok
"kay apa kamu belum selesai? Galih sudah menunggu di bawah sejak tadi."
Kayla yang sedang melamun tersadar setelah mendengar ucapan sang mama.
"ya ma, ini sudah selesai kok. Kayla sebentar lagi bakalan turun."
Kayla segera merapikan penampilannya dan setelah ia rasa sudah pas ia bergegas turun.
Sesampainya di bawah, ia melihat galih yang sedang ngobrol bersama sang mama.
"hai ma, hai galih maaf ya nunggu lama."
Galih yang melihat penampilan kayla tampak terpesona dengan keanggunan dan kecantikan alami kayla malam ini.
"hai galih, kamu kenapa melamun? Apa penampilanku tampak jelek?"
"gak kok, justru kamu tampak sangat cantik hari ini...ah maaf maksudku kamu tampak anggun hari ini", ucap galih merasa keceplosan karena penampilan kayla hari ini.
Baik mia maupun kayla hanya tersenyum melihat sikap galih yang sangat nampak gugup.
"yauda ma kita keluar dulu ya ma."
"iya hati-hati ya ka. Jaga kayla baik-baik galih, tante percayakan kayla pada kamu,"pesan mia pada galih.
"iya tante. Galih akan menjaga kayla selama di sana, dan pulang ke rumah tanpa kurang sedikitpun."
Mia merasa lega, karena ia yakin galih merupakan laki-laki yang bisa menepati janjinya.
Galih dan kayla memutuskan untuk masuk ke dalam mobil yang galih bawa.
Tak berapa lama mobil yang dikendarai galih dan kayla sampai di tempat tujuan. Ketika kayla melepaskan seatbeltnya, galih buru-buru keluar dan membukakan pintu mobil untuk kayla tentu saja sikap galih yang seperti itu membuat kayla tersipu malu, ia dan galih menjadi tontonan para tamu undangan party.
Pada awalnya kayla berjalan di belakang galih, dan galih yang menyadari hal itu tiba-tiba berhenti bejalan sontak saja kayla yang berjalan dibelakangnya menabrak punggung keras galih.
"duh galih kamu kenapa kalau berhenti mendadak banget sih, kan jadi sakit kepalaku nabrak punggung kamu ni,"keluh kayla sambil mengelus kepalanya sendiri.
"duh maaf yak kay, ku kira jarak kamu sama aku gak terlalu dekat. Lagian kenapa kamu berjalan dibelakangku? Sini jalan di sampingku aja,"ucap galih sambil menarik tangan kayla.
Kayla pada awalnya ingin menolak tapi setelah dipikir-pikir daripada ia tersesat di party ini akan lebih baik jika ia digandeng oleh galih.
Ketika memasuki tempat diadakan party, kayla disuguhkan suasana yang cukup remang hanya diterangi oleh lampu gantung dengan bunyi musik yang cukup memekakan telinga.
Galih semakin erat genggaman tangannya pada kayla, ia takut jika ia lalai sedikit saja kayla akan hilang di party temannya ini.
"hai galih sini...!!!"teriak para teman-temannya galih.
Dengan segera galih dan kayla menuju tempat sang empu yang mempunyai acara dan para temannya berkumpul.
"lama banget lo bro nyampenya,"ucap seseorang yang berwajah bad boy.
"maaf don tadi gue masih ada urusan."
"urusan apa an emangnya? Jemput cewek lo lih?"tanya seseorang yang masih tampak imut.
"gila aja si galih diem-diem bawa ceweknya ke sini. Gue kira lo gak normal lih, soalnya selama ini kita gak pernah lihat lo deket cewek lain,"ucap seseorang yang berwajah dingin.
"bacot lo pada kalau ngomong mana ada yang bener."
Kayla hanya bisa diam tanpa tau apa yang harus ia lakukan di party ini.
"sudah kalian jangan bacot yang gak faedah. Kenalin ini kayla dan dia bukan cewek gue."
"hai aku kayla salam kenal semua,"ucap kayla sambil tersenyum manis.
"kenalin gue Samuel,"ucap laki-laki berwajah dingin yang ternyata dia sang empu dalam party ini.
"gue doni, salam kenal kayla cantik,"ucap laki-laki yang tampak seperti bad boy.
"kalau gue leo, salam kenal kayla,"ucap laki-laki yang memiliki wajah imut.
"mereka ini sahabatku di kampus kay, jadi kamu jangan canggung sama mereka."
"iya kay, anggap aja kita ini temen lo sendiri,"ucap Samuel.
Kayla yang mendapat sambutan cukup menyenangkan membuat ia tidak risih walaupun dekat dengan para pria asing yang baru ia kenal. Obrolan pun berjalan lancar, tidak ada sikap canggung lagi di antara mereka.
"bentar ya gue tinggal sebentar,"pamit Samuel tiba-tiba.
Sepeninggal Samuel, kayla dan galih serta kedua teman galih menikmati party yang sudah di siapkan Samuel.
Setelah cukup lama menyelesaikan urusan yang mendadak, Samuel kembali berkumpul bersama teman-temannya.
"lama banget lo, dari mana aja?"
"tadi gue temuin rekan bisnis kakak gue."
"oh rekan bisnis kakak lo juga lo undang?"
"maunya gak sih, tapi kakak gue ngotot pengen ngajak rekan bisnisnya ke sini, ya pada akhirnya gue setuju."
Galih yang mendengar penjelasan temannya hanya bisa mengangguk. Galih yang melihat kayla yang tampak menikmati party ini tidak menyesal mengajaknya ke sini. Tapi ia harus mengawasi kayla karena banyak pria-pria yang berusaha mendekati kayla di party ini.
Di lain tempat bryan sedang menikmati segelas wine dan memikirkan apa yang sedang dilakukan oleh gadis kecilnya saat ini. Sungguh ia sangat rindu pada kayla, sudah lama ia tidak bertemu dengan kayla.
"apa yang sedang kamu pikirkan sampai tidak menyadari aku sudah lama di sini ian?"tanya seorang pria yang tiba-tiba duduk di samping bryan.
"hanya seseorang saja yang sangat penting bagiku."
"wow sungguh aku tidak menyangka mendengar kamu memikirkan seseorang yang berarti dalam hidupmu."
"bisa diam tidak?! Buat apa juga kamu undang aku ke party ini? aku berasa paling tua di sini."
Pria yang duduk di samping bryan sontak tertawa mendengar perkataan bryan.
"ya biar kamu have fun dong. Apa kamu tidak sadar dari tadi kita jadi pandangan para perempuan di sini?"
Bryan yang mendengar candaan temannya itu tidak memperdulikan apa yang ia katakana. Ia melihat suasana party yang sudah sangat ramai semakin malam. Ketika ia sedang memperhatikan sekitar, tiba-tiba pandangannya jatuh pada seorang yang sepertinya bryan kenal betul siapa sosok itu. Bryan berusaha menajamkan pandangannya untuk memastikan apa benar sosok yang ia lihat itu kayla.
Tiba-tiba bryan berdiri memutuskan untuk menghampiri sosok yang seperti kayla itu. Rafa yang tidak lain orang yang mengajak bryan ke party adiknya ini merasa heran karena bryan seperti tergesa-gesa ingin menghampiri seseorang.
Galih dan kayla tampak berbicara akrab, bahkan kayla tidak merasa risih ketika galih merangkulnya. Sebelumnya galih sudah menjelaskan alasan ia merangkul kayla agar teman-teman bryan di kampusnya tidak berusaha mendekati kayla, selain itu kayla juga sudah menganggap galih seperti adiknya sendiri dan hal itu yang membuat kayla tidak keberatan ketika galih merangkulnya.
Ketika kayla, galih dan bersama sahabat galih sedang asyik bersenda gurau, tiba-tiba tubuh galih ditarik seseorang dan tidak hanya berhenti di situ, galih juga di pukul oleh orang yang tidak lain adalah galih.
Baik kayla dan ketiga sahabat galih cukup kaget ketika galih dipukul.
Samuel, doni dan leo berusaha melerai galih yang berusaha membalas pukulan yang diberikan bryan. Kayla yang melihat perkelahian bryan dan galih juga berusaha menenangkan bryan yang sangat tampak emosi. Baru kali ini kayla melihat sosok bryan yang berbeda.
Rafa yang melihat bryan baku hantam dengan teman adiknya segera menghampiri dan melerai perkelahian di antara mereka.
Party yang awalnya menyenangkan malah menjadi menegangkan, saat ini bryan dan galih menjadi tontonan para tamu party. Baik bryan dan galih tidak berusaha menghentikan perkelahian walaupun mereka sudah dilerai. Hal itu membuat rafa dan adiknya samuel merasa jengah melihat mereka berdua seperti anak kecil. Dan tanpa banyak bicara samuel memukul galih dengan cukup keras hingga membuat galih tersungkur, hal yang sama juga berlaku pada galih yang mendapat pukulan yang cukup keras dari rafa hingga membuat dirinya mundur.
Setelah mendapat pukulan yang cukup keras, barulah galih dan bryan sadar bahwa mereka sudah bertindak seperti anak kecil saat ini.
"kalau kalian cuma ingin berkelahi, lebih baik keluar dari sini, jangan ngerusak party adik gue!!!"teriak rafa setelah di rasa bryan dan galih sudah sadar.
"dan kamu bryan kenapa harus ngerusuh di pesta Samuel?!"
"jangan aku saja yang kamu salahkan rafa, pria ini sudah berani godain cewek ku!!!"
"cewek? Maaf ya bro gue gak godain cewek lu, gue dari tadi sama pasangan gue,"ucap galih berusaha membela diri.
Bryan yang mendengar galih menyebut kayla sebagai pasangannya sontak semakin emosi.
"sejak kapan kayla jadi cewek lu?!!! Dan kamu kay sekarang ikut saya juga!!!"
Bryan menarik tangan kayla secara paksa, hal itu tentu saja membuat galih merasa bingung kenapa kayla ditarik oleh pria yang tidak ia kenal ini. Kayla sendiri berusaha melepaskan genggaman tangan bryan, tapi rasanya tidak renggang sedikitpun justru semakin kuat genggaman tangan bryan.
Galih yang menyadari kayla sudah dibawa oleh pria yang tidak ia kenal segera menyusl.
"lepasin aku bryan, kamu itu gak berhak atur-atur hidupku!!!"teriak kayla sambil berusaha berontak.
"diam kay!!! sekali lagi kamu berontak, aku akan membuat kamu tidak bisa berjalan!!!"ancam bryan.
Kayla yang mendapat bentakan dan ancaman seperti itu tentu takut, ia baru kali ini melihat sosok bryang yang berbeda tidak seperti sosok yang ia kenal selama ini.
Galih melihat kayla didorong masuk mobil secara paksa.
Ketika bryan ingin memasuki mobilnya tiba-tiba ada seseorang yang menarik tubuhnya.
"mau lo bawa ke mana kayla?!!!"
"bukan urusan kamu ya, lebih baik kamu menyingkir dari hadapan saya!!!"perintah bryan dengan dingin.
"tentu itu urusan gue, dia tadi ke sini sama gue jelas pulangnya juga harus sama gue."
Galih berusah mengeluarkan kayla yang tampak seperti syok, tapi belum sempat ia berhasil bryan menarik dan memukul galih dengan membabi buta. Galih yang dipukul seperti itu pun tidak sanggup melawan, ia merasa pria ini seperti ingin membunuhnya. Kayla yang sebelumnya merasa syok dengan perbuatan bryan, tiba-tiba tersadar ketika tubuh mendengar erangan kesakitan galih.
Kayla dengan segera keluar dari mobil untuk menghentikan kebrutalan bryan.
"berhenti ian!!! Aku bilang berhenti, jangan pukul galih...!!!"teriak kayla sambil berusaha menarik badan kekar bryan.
Bryan yang menyadari kayla sudah keluar dari mobilnya segera menghentikan pukulannya pada pria di depannya ini. Dan pada saat itu sungguh kayla tidak tega melihat kondisi galih yang sudah berlumur darah.
"ingat ya, kamu itu hanya segelincir orang yang bisa aku habisi sekarang juga!!! Beruntung kamu saat ini ada kayla yang mencegahku untuk menghabisimu!!!"
Kayla yang mendengar ancaman bryan pada galih sungguh merasa ketakutan.
"sekarang kamu masuk ke mobil kay, kalau kamu tidak nurut kamu akan lihat sendiri apa yang akan terjadi sama laki-laki itu,"ancam bryan sambil mendorong kayla.
Kayla yang mendapat ancaman seperti itu pun tidak bisa memilih selain menuruti kemauan bryan saat ini.
Setelah kayla masuk ke dalam mobil, bryan segera mengendarai mobilnya dan meninggalkan galih yang tergeletak di lantai dengan kesadaran yang hampir hilang.
Baik rafa dan Samuel beserta kedua temannya yang baru saja sampai sangat kaget melihat kondisi galih yang sungguh sangat parah. Mereka tidak menyangka dalam waktu sebentar saja galih sudah dalam keadaan yang sangat parah seperti ini, tanpa banyak bicara mereka segera membawa galih ke rumah sakit untuk segera mendapatkan perawatan.
Di lain sisi, selama perjalanan bryan dan kayla hanya diam membisu. Bryan diam untuk menahan emosi yang sangat brgejolak pada dirinya, sedangkan kayla diam karena merasa takut saat ini ia bersama dengan pria yang benar-benar berbahaya.
Mobil bryan melewati banyak pepohonan seperti masuk di tengah hutan. Setelah cukup jauh dari jalan raya utama, pada akhirnya mobil bryan sampai di rumah kayu yang bisa dikatakan cukup megah walaupun berada di tengah hutan.
Bryan segera turun dari mobilnya, dan menarik paksa kayla untuk keluar dari mobil.
"cepat kay jalannya...!!!"
"sakit ian tanganku..."ucap kayla sambil meringis kesakitan.
Bryan yang tersadar akan perbuatannya menghentikan jalannya, dan tanpa banyak bicara ia menggendong kayla.
"maaf ya kayla sayang, aku gak ingin kamu disentuh sedikitpun oleh pria lain selain aku."
Kayla yang mendengar kata-kata yang seharusnya manis didengar tapi rasanya saat ini justru membuat ia merinding ketakutan.
Kayla dibawa masuk ke dalam kamar yang cukup besar, tidak sampai di situ saja kayla di bawa masuk ke dalam kamar mandi, dan tiba-tiba ia di letakkan di dalam bathup yang berada di dalam kamar mandi tersebut.
"ian kenapa kamu bawa aku ke sini? Aku ingin berada di tempat tidur ian, aku gak mau di sini,"rengek kayla sambil merasa ketakutan.
"sebelum kamu tidur, kamu harus dibersihkan dulu kay dari sentuhan pria asing tadi,"ucap bryan sambil tersenyum.
Sungguh rasanya kayla tidak ingin melihat senyuman bryan yang seperti saat ini, senyumannya yang seperti ini justru membuatnya ketakutan.
"aku gak mau ian, keluarkan aku dari sini..."
"aku tidak suka ada tangan pria lain yang memegang badanmu sedikit saja."
Kayla berusaha berontak dan keluar dari dalam bathup tapi ia kalah kekuatan dengan bryan.
Bryan dengan teganya membilas badan kayla dengan air dingin, tidak memperdulikan kayla yang menangis dan kedinginan.
Setelah dirasa udah hilang bekas sentuhan pria lain pada tubuh kayla, ia membawa kayla masuk ke dalam kamar dan meletakkannya di atas tempat tidur. Bryan dengan telaten mengeringkan rambut kayla, sedangkan kayla sendiri diam tanpa tau merespon apa.
"sekarang kamu harus istirahat kay, mulai saat ini kamu akan selalu berada di sini bersamaku."
"aku harus pulang, pasti papa, mama sama kak kino cariin aku ian. Antarkan aku pulang ian,"pinta kayla sambil memegang tangan bryan berharap bryan bisa luluh dengan sikapnya ini.
"tidak akan pernah aku mengantarkan kamu pulang kay, aku sudah bilang kamu akan tetap tinggil di sini selamanya bersamaku. Jika kamu melawan perintahku, lihat saja aku akan membuat kamu benar-benar tidak bisa berjalan hanya bisa berdiam diri di tempat tidur ini!!!"ancam bryan dengan penuh penekanan.
Dan bryan pergi meninggalkan kayla yang menangisi nasibnya yang buruk seperti ini.
Sepeninggal bryan, kayla tidak bisa menahan tangisannya lagi.
Kenapa aku harus bertemu denganmu lagi? Jika kamu menjadi sosok yang seperti ini, aku lebih memilih tidak ingin bertemu kamu sebelumnya.

Mr CEO and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang