Hampir satu bulan kayla dan bryan bekerja sama dalam proyek yang sedang berlangsung. Bryan sangat professional dalam hal pekerjaan, ia tidak pernah mencampur adukkan masalah pribadi dengan pekerjaan. Tapi seringkali di saat senggang tidak ada pekerjaan, bryan menunjukkan sikap perhatian terang-terangan pada kayla. Tentu hal itu membuat kayla risih, banyak orang yang memperhatikan mereka. Memang semenjak kayla bekerja sama dengan bryan, hubungan mereka sudah tidak canggung lagi, tapi kayla masih memberi batasan agar tidak berlanjut lebih jauh lagi. Selama bekerja sama dengan bryan, rasanya kayla lebih sering berada di kantor bryan.
Kayla sedang sendirian menikmati segelas kopi di kantin kantor bryan. Selama di kantor bryan, ia memang tidak terlalu akrab dengan para karyawan di sini, memang sulit bagi kayla untuk mudah akrab dengan orang yang baru dikenal. Hal itu membuat orang banyak yang berpikiran bahwa kayla adalah sosok yang sombong dan suka pilih-pilih dalam hal berteman.
“rasanya lega sekali, aku bisa santai seperti ini. Kapan ya aku bisa balik ke kantorku, males di sini banyak tukang nyinyir, apalagi kelakuan bryan yang makin hari makin nempel mulu ke aku,”ucap monolog kayla.
Ketika sedang asyiknya menikmati waktu sendirinya, tiba-tiba bryan menghampiri kayla. Bukannya senang dengan kehadiran bryan, kayla malah memasang muka jutek ketika bryan memutuskan duduk di depan kayla.
“aku dari tadi sudah cari kamu, telfon kamu tapi kok gak di angkat? Kamu juga kenapa gak ngabarin aku dulu kalau lagi di sini?”
Kayla tersulut emosi mendengar rentetan pertanyaan dari bryan. Pria ini sungguh tidak memberi celah bagi kayla untuk sendirian.
“buat apa aku harus lapor semua kegiatanku selama di sini bryan. Ingat ya, kita ini hanya sebatas rekan kerja tidak lebih. Jadi kamu jangan bersikap seolah kamu itu memiliki hubungan lebih denganku!”
“ya tentu aku tau kita hanya sebatas rekan kerja, tapi kamu tau kan kay aku selama ini suka sama kamu. Aku kira kamu bukan wanita bodoh yang tidak sadar dengan sikapku selama ini kan?”
“dasar om-om gila. Kalau kamu memang mau cari hiburan atau pasangan jangan ke aku, cari sana yang seumuran. Satu hal ya yang paling aku benci, ketika ada seseorang yang bisanya cuma bermain perasaan, tanpa mau bertanggung jawab setelah melakukan hal seperti itu!!!”tegas kayla dengan penuh emosi.
Sungguh kayla tidak perduli dengan pandangan para karyawan lainnya yang berada di dalam kantin memperhatikan ia dan bryan yang sedang beradu mulut.
“kata siapa aku main-main kay, aku beneran suka sama kamu kay.”
“sudahlah, lebih baik kita bersikap sewajarnya selayaknya rekan kerja seperti lainnya.”
Setelah berkata seperti itu, kayla berdiri dan meninggalkan bryan sendirian.
Kayla memutuskan meminta kakaknya untuk menjemputnya hari ini, rasanya ia tidak ingin melihat wajah bryan. Sudah sejak awal ia bilang ke bryan, jangan pernah ada hubungan lebih dari sekedar rekan kerja di antara mereka, tapi nyatanya bryan malah bilang suka pada kayla.
Tepat jam pulang kantor, kino sudah berada di depan kantor bryan.
Sambil menunggu kayla yang keluar dari kantor, kino memikirkan pembicaraan dengan kayla tadi siang lewat telfon. Kenapa adiknya ngotot banget minta dijemput olehnya, bukannya kino tidak mau menjemput kayla, tapi selama ini kino menawarkan diri untuk menjemput kayla sepulang dari kerja, malah kayla menolak. Ia lebih memilih pulang bersama dengan bryan atau naik taksi. Kayla tidak ingin merepotkan kakaknya itu. Tapi hari ini malah kayla yang meminta kino untuk menjemput dirinya.
Jika bryan menyakiti kayla sedikit aja, aku tidak akan pernah membiarkan dia mendekati kayla lagi.
Tak berapa lama kayla datang dan duduk di samping kino.
“maaf ya lama kak, tadi masih ada kerjaan.”
“gpp kay. Kamu lapar gak? Mau makan bareng kakak? ”
“boleh tuh kak, tapi kita makan di rooftop kantor aja gimana, aku lagi pengen makan di sana.”
Kino merespon dengan anggukan dan senyuman manisnya, ia senang adiknya itu sudah mulai tidak bersikap canggung lagi padanya.
“oh iya kamu kenapa tiba-tiba minta jemput kakak kay? kamu ada masalah sama bryan?”
Kayla hanya diam tidak bisa menjawab pertanyaan kino. Ia tidak ingin membuat masalah semakin runyam, jika kino tau bryan memiliki perasaan padanya.
“ada sedikit masalah antara aku sama bryan. Mulai sekarang kakak gak keberatan mengantar dan menjemputku kan?”
“tentu tidak masalah kay, kamu kan adik kakak satu-satunya, jadi kamu gak perlu merasa ngerepotin kakak,” terang kino sambil mengelus kepala kayla dengan penuh kasih sayang.
Setelah membeli makanan yang mereka inginkan, kino dan kayla memutuskan balik ke kantor dan menikmati makan bersama di rooftop sambil menikmati pemandangan senja kota-kota yang bisa di lihat dari atas rooftop. Selama makan, mereka juga banyak membicarakan banyak hal.
“oh iya kay, minggu depan kakak minta papa sama mama untuk berkunjung ke rumah kekasih kakak, sekalian kakak juga mau meminta dia untuk bertunangan dengan kakak, ” ucap kino tiba-tiba.
“astaga, kakak serius? Kenapa kok gak ngasi tau kay, kalau kalian mau berkunjung ke rumah kekasih kakak? Kay juga mau ikut dong.”
Kayla sungguh tampak semangat mendengar berita yang membahagiakan ini.
“bukannya gak mau ngasi tau kay. Bukannya selama ini kamu sibuk dengan pria itu? waktu kamu untuk duduk santai sama papa mama aja kan akhir-akhir ini jarang.”
Kayla yang merasa disindir terang-terangan oleh kakaknya hanya bisa diam, ia tidak bisa mengelak kalau selama ini memang ia terlalu disibukkan dengan pekerjaannya bersama bryan.
“ya pokok kayla di ajak kan?”
“tentu dong kay,” ucap kino sambil tersenyum.
Melihat rona kebahagiaan pada wajah kakaknya membuat kayla juga ikut bahagia.
Setelah selesai menghabiskan makanan yang mereka bawa, tidak terasa waktu sudah mulai berganti malam, kino dan kayla memutuskan untuk segera pulang. Ketika sudah sampai di base parkiran, tiba-tiba kayla berhenti ketika menyadari handphonenya ternyata tertinggal di rooftop.
“kak aku balik ke rooftop bentar ya, handphone ku sepertinya tertinggal di sana.”
“yauda ayo kita balik ke sana kay,” ajak kino.
“gak perlu kak, lebih baik kakak tunggu aku di sini aja, lagian aku sebentaran aja kok kak.”
Akhirnya kino setuju untuk menunggu dibase parkiran, dan kayla memutuskan segera pergi ke rooftop.
Setelah kayla mengambil handphonenya, ia segera turun ke bawah. Selama di dalam lift kayla merasa hawa yang cukup sunyi, memang ini sudah terlalu larut malam dan tidak mungkin ada karyawan yang masih bekerja ataupun lembur jam segini, tapi rasanya ia merasa takut sendiri dengan suasana yang terlalu mencekam ini.
Setelah pintu lift terbuka, kayla segera keluar dan berjalan cepat menuju base parkiran.
Ketika kayla berjalan, kayla merasa seperti ada seseorang yang mengikutinya dan ketika kayla menoleh ia tidak menemukan siapa pun dibelakangnya. Perasaan kayla rasanya sudah tidak nyaman, ia memutuskan berlari untuk menuju pintu keluar yang sudah sedikit terlihat.
Dan ketika kayla berlari, tiba-tiba ia didorong oleh seseorang dan membuat kayla terjatuh.
Ketika kayla menoleh, ia menenukan seseorang dengan pakaian serba hitam dan menggunakan penutup wajah yang membuat kayla tidak bisa melihat siapa orang itu.
Kayla yang tersadar dengan keadaannya yang tidak aman, kayla segera berdiri dan berlari sambil berteriak minta tolong.
Tapi sungguh sial, ternyata orang misterius itu memukul punggung kayla dan membuat kayla terjatuh lagi. Orang tersebut menyadari kayla yang sudah merasa kesakitan dan menghampiri kayla. Dengan mencoba berani kayla berusaha tidak menampilkan raut wajah ketakutan.
“siapa kamu?! Kenapa kamu mengikutiku?! Apa kamu jangan-jangan orang yang sudah mengirimkan benda-benda aneh selama ini padaku?!!”teriak kayla.
“ya benar aku orang yang sama dengan orang yang mengirim hadiah padamu sebagai tanda awal pertemuan kita kembali.”
Kayla berusaha menerka siapa orang di depannya ini, tapi otaknya tidak bisa berpikir. Ia tidak bisa menahan rasa sakit akibat pukulan orang misterius itu.
Sosok misterius itu ternyata sudah tepat berada di depan kayla, dia berjongkok sambil memainkan pisau di tangannya.
“apa yang sudah aku lakukan sama kamu sampai kamu melakukan hal itu semua?!”
“aku masih ingin melanjutkan peristiwa yang sudah sempat tertunda beberapa tahun yang lalu.”
“peristiwa beberapa tahun yang lalu?”
“ha ha ha ha….. ternyata kamu sudah lupa kejadian di gudang beberapa tahun yang lalu kay.”
Ketika kayla mendengar kata gudang, ia teringat kejadian terburuk yang sudah ia alami beberapa tahun yang lalu.
Kayla yang mengingat kejadian itu merasa ketakutan.
Dan ternyata sosok misterius itu menyadari kayla yang sepertinya trauma dengan kejadian beberapa tahun yang lalu.
“tentu kamu ingat kan ketika bajumu terkoyak dan ketika badanmu diciumi penuh nafsu.”
“berhenti jangan bicara lagi. Aku tidak mau ingat semua, tidak!... ” teriak kayla sambil menutupi telinganya dan ketakutan.
Kayla yang merasa traumanya muncul tidak menyadari bahwa sosok misterius itu sudah melukai lengan kayla dengan sayatan pisau yang sosok itu bawa.
Kayla berteriak dan berusaha menghilangkan bayangan bajunya yang sudah tersobek, dan badannya yang dicumbui.
Sosok misterius itu dengan senyum puas menyayat lengan kayla. Sungguh pandangan yang sangat indah bagi sosok misterius itu melihat tangan kayla berlumuran darah.
Di lain tempat kino yang menunggu kayla di dalam mobil merasa kayla terlalu lama.
“mana ya kayla? Apa perlu aku susulin aja ya?”ucap monolog kino.
Ketika kino memutuskan keluar, ia mendengar teriakan seseorang.
“suara siapa itu ya? Aku tidak jelas mendengar ia berteriak apa.”
Kino berusaha memperjelas pendengarannya, dan ketika ia menyadari itu suara kayla tanpa pikir panjang ia segera berlari.
Dan ketika ia menemukan kayla, kino melihat seseorang yang melukai kayla dan kayla sepertinya tidak merespon apapun di sekitarnya. Dengan segera kino menendang kepala sosok misterius itu, tentu sosok misterius itu selain kaget ia juga merasa kesakitan dengan tendangan kino yang sekuat tenaga itu.
Belum sempat sosok misterius tersebut berdiri, kino menduduki badannya dan memukulnya dengan sangat brutal.
“apa yang kamu lakukan pada adikku!!! Jawab aku!!!” ucap kino dan memukul sosok misterius tersebut.
“aku cuma ingin membuat kalian sekeluarga mengingat kenangan buruk yang pernah terjadi.”
Mendengar kata-kata seperti itu membuat kino semakin emosi, dengan kalapnya ia memukul sosok misterius itu, tapi sosok tersebut mampu melawan pukulan dari kino.
Kayla yang semakin menjerit ketakutan membuat kino berhenti memukuli sosok misterius tersebut dan memutuskan untuk menolong adiknya. Hal tersebut tidak disia-siakan oleh sosok misterius tersebut malah kabur meninggalkan kino dan kayla. Kino yang menyadari hal tersebut tentu menyesal ia tidak dapat menangkap pelaku yang menyakiti kayla, tapi saat ini bagi kino keselamatan kayla adalah yang terutama. Kino merasa khawatir melihat keadaan adiknya yang berlumuran darah, dengan segera ia membawa kayla ke rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit, kayla segera ditangani oleh para dokter dan suster. Kino menunggu keadaan kayla lebih lanjut dengan perasaan khawatir.
Aku harap keadaan kamu baik-baik saja kay, maafkan aku yang gak bisa jaga kamu kay.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr CEO and Me
Romancepertemuan yang tidak disengaja dan menambah konflik baru di dalam kehidupanku mikayla amaris dustin dalam pertemuan yang tidak disengaja aku sudah terjebak akan pesonamu, dan aku memutuskan kamu harus jadi milikku brian ernest flannery