Mikayla telah selesai mengerjakan tugasnya hari ini. Waktu telah memasuki waktu istirahat.
Seseorang menghampiri meja kerja mikayla.
"Saya ingin bertemu dengan tuan charlos."
Mikayla yang tidak menyadari kedatangan orang itu dengan segera mendongakkan kepalanya. Ketika matanya bertatapan dengan mata itu, mikayla sempat terkejut.
Ketika menyadari sikapnya yang tidak seperti biasanya, mikayla segera mengembalikan ekspresinya seperti semula.
"Tuan charlos ada di dalam tuan. Mari saya antar tuan," Tutur mikayla dengan sopan.
Bryan merespon dengan anggukan kepala. Bryan mengikuti mikayla dari belakang menuju ruang kerja charlos.
Tok..tok...tok
Mikayla memasuki ruang kerja charlos bersama bryan.
"Tuan ada tamu yang ingin bertemu dengan anda."
Charlos yang sedang serius dengan dokumen yang dihadapannya segera mendongakkan kepalanya. Ketika mengetahui bahwa tamunya itu adalah bryan, dia dengan segera menyambut sahabatnya itu.
"Baiklah key, kamu boleh keluar."
Mikayla menganggukkan kepala dan segera keluar dari ruang kerja charlos.
"Ada apa dude kamu kemari? Tumben sekali kamu mampir ke sini?"
Bryan segera menghampiri dan duduk di hadapan sahabatnya itu.
"Aku lagi ada masalah."
"Masalah apa? Selama ini masalah sebesar apapun kamu selalu berhasil menyelesaikan."
"Kamu ingat dengan sekretarisku?" Bukannya menjawab pertanyaan charlos, bryan malah bertanya balik.
"Tentu aku ingat dude. Kalau tidak salah namanya rio bukan? Memangnya kenapa?"
"Dia aku pecat dari perusahaanku."
"Kenapa kamu memecatnya?"
"Dia korupsi di perusahaanku selama beberapa tahun belakangan ini. Aku pun baru mengetahuinya tadi dari bagian keuangan. Dan kamu tau sendiri bagaimana aku, aku tidak suka dengan orang seperti itu, jadi aku memecatnya dari perusahaanku," jelas panjang lebar bryan.
"Kalau seperti itu lebih baik kamu segera mencari pengganti sekretrismu dude."
"Iya dan aku sudah menemukannya."
"Lantas apa yang jadi masalah jika kamu sudah menemukan pengganti sekretarismu yang lama?"
"Orang yang akan aku jadikan sekretarisku itu sudah bekerja di sebuah perusahaan."
"Kalau dia sudah bekerja di perusahaan lain, lebih baik kamu cari yang lainnya."
"Tapi aku ingin dia yang menjadi sekretarisku, bukan yang lainnya."
Charlos hanya bisa memutar matanya melihat sikap egois bryan.
"Kalau memang seperti itu keputusanmu, aku hanya bisa mendukung saja. Aku tau kamu orang yang seperti apa. Kamu akan berusaha bagaimanapun caranya agar dia menjadi sekretarismu,"jawab charlos sambil menyandarkan kepalanya pada sandaran tempat duduknya.
Bryan yang mendengar dukungan dari sahabatnya hanya tersenyum tipis.
"Kalau boleh tau siapa memangnya orang yang kamu maksud untuk kamu jadikan sekretarismu?"
"Dia mikayla sekretarismu."
"Oh mikayla....apa?! Kenapa harus mikayla sekretarisku dude. Dia sekretarisku yang terbaik, jadi jelas saja aku tidak akan memberikannya padamu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Mr CEO and Me
Romansapertemuan yang tidak disengaja dan menambah konflik baru di dalam kehidupanku mikayla amaris dustin dalam pertemuan yang tidak disengaja aku sudah terjebak akan pesonamu, dan aku memutuskan kamu harus jadi milikku brian ernest flannery