Haruskah batin minjeong
Minjeong kemudian menghela nafas kasar dan mengangkat tangan kanannya tinggi
"Ada apa minjeong? " tanya pengawas
Pertanyaan pengawas itu membuat seluruh kelas melihat ke arah minjeong sejenak
"Boleh saya mendapat lembar jawaban yang baru? " ucap minjeong
Pengawas tersebut kemudian memberikan isyarat supaya minjeong maju kedepan dan mengambil lembar jawabannya yang baru
Dalam perjalanannya kedepan yang otomatis membuat ia melewati kursi karina, ia dapat melihat sedikit kertas jawaban karina
Setelah mendapatkan lembar jawaban yang baru minjeong kembali duduk ke kursinya dan lagi lagi menghela nafas kasar dan kembali melihat ke arah karina
Huhhh dia salah menjawab satu soal batin minjeong
Haruskah aku tetap maju atau mundur pikir minjeong ia benar benar bimbang sekarang
Flashback
Setelah mendapatkan susu cokelat yang dibuatkan oleh ahjumma, minjeong yang akan kembali ke kamar karina tiba tiba menghentikan langkahnya ketika mendengar namanya disebut dari arah kamar orang tua karina
"Yeobo bagaimana jika karina kali ini kalah lagi dari minjeong? " ucap ibu karina
Mendengar namanya disebut minjeong diam diam menajamkan indera pendengarannya dan mendengarkan apa apa saja yang akan di bicarakan oleh pasangan suami istri yang dinginnya luar biasa itu
"Tentu ia harus bisa menang, jika dari anak seperti minjeong saja kalah bagaiamana karina bisa menang dari kakak sepupunya untuk mendapatkan warisan dari ibu" ucap ayah karina
"Memangnya aku anak seperti apa? " gumam minjeong kesal
"Karina itu perempuan, ia tidak diunggulkan dalam perebutan hak waris karena itu karina harus bisa menjadi yang terbaik dalam segala hal" ucap ayah karina menatap istrinya
Terlalu hanyut dengan sesi mengupingnya membuat minjeong tidak sadar bahwa karina sudah berada di belakangnya
"Mwoaneun goya? (Apa yang kau lakukan)" tanya karina tepat di telinga minjeong
Minjeong hampir saja berteriak jika saja karina tidak menutup mulutnya
"Jangan berisik nanti momy sama dady dengar" bisik karina
Karina kemudian menarik minjeong kembali ke kamarnya dan mendudukan minjeong di samping ranjang
"Lupakan apa yang kau dengar" perintah karina
"Aku tidak menyangka abeonim masih seperti itu" ucap minjeong tidak mengiyakan perintah karina
"Apa aku harus membiarkanmu menjadi juara kali ini" ucap minjeong
"Jangan pernah sekalipun kamu melakukan itu" ucap karina tegas
"Tetap lakukan apa yang biasa kamu lakukan, aku mau bersaing secara sehat dan adil, aku mau dapetin yang aku mau dengan usahaku sendiri bukan karena kasihan" lanjut karina
"Kamu yakin ngalahin aku itu kemauan kamu bukan kemauan orang lain? " tanya minjeong membuat karina terdiam
"Nyenengin orang lain itu boleh tapi jangan sampe lupa buat nyenengin diri sendiri" ucap minjeong
Flashback end
Mengingat kembali apa yang mereka berdua bicarakan kemarin membuat minjeong menghela nafas dan akhirnya menuruti kemauan karina untuk tidak memperdulikan apa yang ia dengar kemarin

KAMU SEDANG MEMBACA
we are not the same
Fanfictiondibandingkan dengan orang lain merupakan sebuah pengalaman yang sangat tidak menyenangkan, tetapi terkadang banyak yang salah paham dan menganggap bahwa membandingkan anak sendiri dengan orang lain merupakan sebuah motivasi agar sang anak menjadi le...