part 14

859 134 7
                                        

Tidak lama setelah itu kini giliran ponsel irene yang berbunyi, disana tertulis nama bibinya yang berarti merupakan ibu dari karina

Dengan segera irene menggeser tanda berwarna hijau

"Ne hallo imo ada apa?" Tanya irene

"Halo irene tolong sampaikan pada karina untuk segera pulang, saat ini kami sedang menjemput neneknya di bandara dan akan segera sampai, tolong suruh karina cepat pulang ya" pesan ibu karina

"Ahh ye ye, akan ku sampaikan" ucap irene

Setelah beberapa percakapan irene menutup sambungan telepon, setelah telepon tertutup wajah irene yang semula tenang kini telah berubah menjadi panik

"Gawat ini gawat" ucap irene

"Kenapa? Eonni punya pasien darurat juga?" Ucap yeri dengan entengnya membuat seulgi langsung memukulnya seketika

Yeri mengusap bagian lengannya yang baru saja di pukul dan menatap seulgi dengan tatapan penuh tanda tanya

Irene tidak menghiraukan perkataan yeri, tujuannya saat ini ialah sekarang segera pergi ke backstage untuk menemui karina sekarang juga

Karina yang baru saja turun panggung di kagetkan dengan kehadiran irene yang tampak kehabisan nafas

"Ada apa eonni?" Tanya karina

"Karin kau harus segera pulang" ucap irene

"Halmeoni sebentar lagi akan sampai di rumahmu"

Perkataan irene sebelumnya membuat karina yang semula bingung menjadi sama paniknya, matanya membulat seketika dan sekarang ia tidak tau harus berbuat apa

Karina benar benar terkejut ketika mendengar apa yang disampaikan oleh irene kepadanya

"Mworago? Ani bukankah seharusnya halmeoni datang besok lusa? Kenapa tiba tiba sudah dijalan saja?" Tanya karina panik

"Ya tidak ada waktu, sebaiknya kau segera pulang, sebelum samchon menyadari kau tidak ada di rumah atau apartemenku dan malah mengikuti perlombaan ini" ucap irene

Perkataan irene tentu saja membuat karina semakin uring uringan

"Ahh ottokae, aku kesini diantar temanku" ucap karina mengusap kasar wajahnya

"Jakamman, eonni membawa mobilkan? Kalau begitu antar aku pulang" ucap karina menggenggan tangan sepupunya

Irene baru saja akan membuka tasnya ketika menyadari bahwa mobilnya sedang di pinjam oleh wendy

"Ahh aku lupa mobilku sedang dipakai oleh wendy" ucap irene

Karina semakin bingung sekarang tiada henti hentinya ia  berjalan ditempat sembari menggigit kuku jarinya

"Ah lalu bagaimana ini?" Ucap karina

"Kenapa tidak naik taxi saja?" Usul yeri

"Susah untuk mencari taxi disini" jawab seulgi

Karina harus memutar otaknya dengan cepat, ia berungkali melihat arlojinya

Sigani epseo (tidak ada waktu) batin karina

Karina tidak punya pilihan lain ia hanya pergi keluar dengan berharap bisa mendapatkan sebuah taxi ataupun tumpangan

Kaki jenjang karina berlari ke tepi jalan dan melihat jalanan yang cukup sepi hanya ada mobil dan motor yang berlalu lalang, sejauh mata memandang ia tidak melihat tanda tanda adanya taxi akan lewat

Entah sebuah keberuntungan atau tidak, tidak jauh dari tempat ia berdiri karina melihat perawakan seseorang yang sangat ia kenali tengah menuntun sepedanya

we are not the sameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang