part 17

699 107 2
                                        

Sorry buat yang nungguin cerita ini

Tapi tugas semester ini memang lagi hectic banget, banyak tugas yang melibatkan penelitian jadi butuh waktu yang lama

Selamat menikmati dan part ini bakalan nyeritain spin off dari masalahnya karina

Dan ini flasback bagian karina di tahun yang sama dengan flashbacknya minjeong









Pertanyaan yang di ajukan giselle sebelumnya juga membuat karina sedikit bernostalgia

Kenangan ketika ia harus menjauhi minjeong dahulu kala membuat luka lama yang selama ini ia kira telah sembuh ternyata masih membekas dan terbuka kembali

"Jika kau belum mau menceritakannya kau tidak perlu menceritakannya" ucap giselle yang peka ketika melihat perubahan suasana pada karina

"Aku rasa aku harus menceritakannya, supaya beban ini bisa sedikit berkurang" ucap karina

Flashback

Di sebuah ruangan yang suram tapi terkesan elegan dengan lampu yang menerangi ruangan tersebut membuat ruangan ini terkesan sangat menyeramkan

Belum lagi dengan suara detik dari jarum yang sangat terdengar jelas di ruangan kedap suara tersebut

Dan di dalam ruangan itu karina tengah berdiri memegang sebuah spidol hitam menghadap sebuah papan tulis besar yang berisikan sebuah tulang kerangka besar

Sedangkan tuan yu selaku ayah karina duduk diam di kursinya memperhatikan sang anak, di depan meja tuan yu ada sebuah stop wacth digital yang terus memutar waktu

Dengan sebuah tekanan besar karina menggerakkan tangannya memberikan nama nama pada tulang kerangka manusia yang tergambar di papan tulid

Karina mencoba mengingat setiap nama tulang yang ada pada tubuh manusia dan menuliskan semuanya pada bagian yang kosong di papan tulis

Hingga pada suatu ketika tangan karina berhenti bergerak, matanya bergulir ke kiri ke kanan mencoba untuk mengingat kembali nama tulang pada bagian rusuk

"1 menit lagi" ucap tuan yu ketika melihat anaknya berhenti menulis

Waktu 1 menit terasa sangat cepat berlalu bagi karina dan hingga detik terakhir berhenti karina masih belum bisa mengisi semua jawaban dari soal yang ayahnya berikan

Dengan ragu dan takut karina berbalik menghadap ayahnya yang saat ini bisa ia rasakan tengah menatapnya dengan tidak bersahabat

"Kau tidak bisa menjawabnya?" Ucap tuan yu

Karina hanya diam menunduk tanpa berani menatap kedua mata ayahnya

"Maaf" lirih karina

"Kenapa kau meminta maaf? Aku bertanya kenapa kau tidak bisa menjawabnya?" Tanya tuan yu dengan dinginnya

Sekali lagi karina tidak bergeming dan tetap menunduk dan mengulangi kata yang sama

"Aku minta maaf" ucap karina

Mendengar kata maaf keluar lagi dari mulut anaknya membuat tuan yu menghela nafas

Raut wajahnya tampak tidak senang dengan kegagalan anaknya yang tidak bisa menjawab pertanyaan yang ia ajukan dengan benar

"Hmmm apakah itu sangat sulit? Daddy hanya menyuruhmu untuk menghapalkan 36 nama tulang yang bahkan tidak mencapai pada setengah jumlah tulang manusia, bukankah satu minggu sudah lebih dari cukup untuk mengingat semua itu?" Ucap tuan yu

Karina hanya diam menunduk menggigit bibir bawahnya, rasa gugup dan takut akan kemarahan ayahnya benar benar membuat karina tidak bisa mengatakan apa apa

we are not the sameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang