"Shanshan." Panggil Chanyeol pada istrinya yang hanya duduk diam dengan pandangan kosong di tepi ranjang mereka. Sudah dua jam berlalu, dan selama itu pula pria tinggi bermarga Park ini hanya bisa menghela napasnya lelah menatap istrinya yang tidak sedikitpun merespon.
"Shanshan, dia bukan Baekhyun." Ucap Chanyeol yang untuk kesekian kalinya hari ini. Entah untuk menyakinkan Shanshan istrinya atau pun untuk dirinya sendiri, dan setelah mengatakan hal itu. Shanshan akan mengalihkan pandangannya pada lembaran-lembaran kertas berisi data diri sekretaris barunya, Xi Lihua.
Chanyeol sudah menduga hal ini akan terjadi. Cepat atau lambat keluarganya akan bertemu dengan sekretaris barunya. Ya, keluarganya. Entah itu ayah, ibu, atau pun sang istri. Sama seperti dirinya, dan Bibi Jung yang sangat terkejut ketika melihat wajah sekretaris barunya yang sangat mirip dengan seseorang yang sudah tiada di masa lalu. Namun, Chanyeol tidak menyangka Shanshan berubah histeris saat pertemuan itu terjadi.
Istrinya berteriak dengan sangat keras pada sekretarisnya sambil memeluk putra mereka dengan erat seperti melihat hantu. Ya, seperti melihat hantu. Begitulah suara bisikan komentar yang ia dengar dari pegawai-pegawai perusahaannya yang menyaksikan bagaimana Shanshan meneriaki teman baru mereka Xi Lihua, dan tidak hanya berteriak. Shanshan juga menjambak rambut wanita bermarga Xi tersebut dengan sangat kuat hingga beberapa helai rambut panjang kecoklatan tersebut masih menyangkut di sela-sela kuku sang istri hingga saat ini.
Brak...
"Bagaimana kau yakin kalau itu bukan dia?!" Maki Shanshan untuk kesekian kalinya setelah dirinya mengatakan jika sang sekretaris adalah orang yang berbeda. Wanita 26 tahun itu juga melempar map berisi data diri yang pegangannya ke lantai.
"Aku sudah menyuruh orang menyelidikinya." Ungkap Chanyeol berusaha menenangkan Shanshan kembali. Pria berusia 27 tahun tersebut takut bila sang putra akan menangis lagi seperti sebelumnya mendengar teriakkan keras ibunya.
Plak...
"Bisa kau tinggalkan aku sebentar?" Ujar Shanshan setelah menepis kasar tangan Chanyeol yang hendak menyentuh pundaknya.
"Aku butuh waktu sendiri." Lanjut wanita kelahiran Xiangyang tersebut berjalan kearah kamar mandi tanpa menunggu persetujuan sang suami yang berdiri di depannya.
.
.
.
"Lalu Appa menarik tangan Eomma yang menjambak rambut Bibi cantik."
Semakin dirinya mendekati ruang makan, sayup-sayup Chanyeol mendengar suara sang anak yang sepertinya sedang menceritakan apa yang ibunya lakukan siang tadi disela kegiatannya menyantap makan siang yang sedikit terlambat disuapi kepala pelayannya, dan cerita serta kegiatan bocah berusia 5 tahun itu terhenti ketika melihat dirinya.
"Appa!" Anaknya, Park Changyi berlari menghambur kearahnya setelah memaksa turun sendiri dari kursi makan dengan susah payah.
Cup...
"Apa makanannya enak?" Tanya Chanyeol setelah mencium kedua pipi putranya bergantian, dan menolak ketika Bibi Jung hendak menyiapkan piring untuknya.
"Appa, apa Bibi cantik baik-baik saja?"
"Bibi cantik?" Tanya Chanyeol kembali sebab tidak tahu siapa yang putranya sebut sebagai 'Bibi cantik'.
"Hump! Bibi cantik yang kemarin mengantar Appa pulang, dan yang tadi Eomma pukul." Jawab Changyi putranya setelah naik keatas pangkuannya, dan penuturan sang anak membuatnya teringat. Sampai sekarang ia belum menanyakan keadaan sekretarisnya karena terlalu sibuk menenangkan sang istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Painkiller (Chanbaek)
Romance"Banyak yang mengatakan bila hatimu sakit karena seseorang obat terampuh adalah memaafkan orang itu Tapi bagiku itu hanya omong kosong belaka. Obat penghilang rasa sakit hatiku ini adalah membuat orang tersebut merasakan... Bahkan lebih buruk dari y...