Thank you for reading this story ^^
Don't forget to vote!
Maybe up to 30
(Catatan: Tulisan bercetak miring Flashback)
"Disini kau meninggalkan aku dengan kesedihan dan disana kau sedang berbahagia bersama dia yang kau pilih sebagai penggantiku"
.
.
.
"Kau tidak sarapan dulu?"
"Maaf, Baek. Aku ada rapat pertemuan mendadak pagi ini. Aku akan sarapan di kantor saja"
"Kau sudah Makan malam?"
"Ah... Iya. Aku sudah makan di kantor tadi"
"Kau tidak merindukanku?"
"Tentu, tapi aku sangat lelah sekarang"
Alasan.
Selalu hanya hal itu saja yang ia terima semenjak empat bulan terakhir, dan itu tidak pernah berubah hingga detik ini.
Pengertian. Ya, dia mencoba untuk menjadi sosok yang pengertian, dan mengalah dalam hubungan ini.
Itu wajar, bukan?
dan mungkin kalian juga akan melakukan hal yang sama saat berada di posisinya.
Rumah tangga.
Rumah adalah bangunan cinta yang kita dirikan bersama seseorang. Di sana ada tangga tempat kita belajar, setahap demi setahap, menjadi sepasang manusia yang lebih dewasa dan bijaksana. Jika tangga di rumah kita rusak karena satu atau lain alasan, kita tidak begitu saja pindah rumah atau menghancurkan rumah itu untuk mendirikan bangunan baru, kan? Maka, jika tangga di rumah kita rusak, kita perlu memperbaiki tangganya, dan itulah yang Baekhyun lakukan saat ini.
Tidak menuntut banyak.
.
.
.
Seoul, 09 Agustus 2012.
"Eungh..."
Pusing. Ya, hal itu yang Baekhyun rasakan pertama kali saat berusaha membuka kelopak matanya, dan saat dia berhasil membuka matanya pandangannya terasa berputar didalam ruangan serba putih ini.
'Dimana aku?' tanyanya dalam hati saat ia mulai mengumpulkan nyawanya kembali, dan berusaha memfokuskan pandangannya ke sekeliling ruangan hingga dirinya menemukan seseorang yang sangat ia kenal sedang duduk menunduk disamping kirinya.
Sahabatnya.
"K... Kyungsoo"
"Eoh? Kau sudah sadar? Bagaimana perasaanmu? Apa ada yang sakit?" Pertanyaan bertubi-tubi itu langsung dilayangkan oleh sang sahabat, Do kyungsoo yang terdengar sangat khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Painkiller (Chanbaek)
Romansa"Banyak yang mengatakan bila hatimu sakit karena seseorang obat terampuh adalah memaafkan orang itu Tapi bagiku itu hanya omong kosong belaka. Obat penghilang rasa sakit hatiku ini adalah membuat orang tersebut merasakan... Bahkan lebih buruk dari y...
