Episode 10 ; Ditolak

23 7 0
                                    

Astaga, merinding sekali melihat tatapan dingin ayah. Rine sendiri menjadi penasaran siapa nama ayahnya, kapan ulang tahunnya, warna kesukaannya apa. 

Rine akhirnya bertanya pada Luca. "Luca, kau tahu siapa nama ayahku?" Tanya Rine penuh rasa penasaran. "Astaga, kau mau menghabiskan sihirku hanya untuk itu!?" Jawab Luca. "AYOLAH! JANGAN BEGITU! KAU INI BERKATA KITA TEMAN NAMUN ITU PALSU!" Rine marah.

"Ya...ya...ya... nama ayahmu adalah Lawrence" Jawab Luca singkat. 

HAH?

"Ahh... begitu, ya? Ulang tahunnya kapan?" Tanya Rine lagi. "UDAH HEI! JANGAN MENGHABISKAN SIHIRKU!" Teriak Luca. "Ya...ya...ya... yaudah" Jawab Rine.

Makanan pun datang. Rine dan Luca makan dengan lahap sekali. Namun, tiba tiba saja hujan turun sangat deras. Kini, mereka terjebak di cafe itu.

"Astaga, mengapa di saat kita seperti ini hujan malah datang sangat deras... ini sih mirip angin topan, bukan?" Kata Rine. Rine pun tersadar betapa canggungnya keadaan di cafe itu. Hanya ada pemilik cafe, Lawrence, Luca, dan Rine. 

"Mengapa ayahmu menyukai Cafe Wuggort?" Tanya Luca. "MANA AKU TAHU HEI! AKU AJA TIDAK TAHU NAMANYA KARENA ITU AKU TANYA KAMU, BODOH!" Teriak Rine.

Tiba tiba saja, Vricille masuk ke cafe itu dengan sombongnya. Ia mengenakan baju yang mahal, dan di belakangnya, ada 2 bodyguards menunggunya dengan mobil sport. Rine hanya merinding.

"Eh, si jelek ada di sini! Heh, sekarang kau udah punya pacar ya???" 

"APA!?!?!?! MANA MUNGKIN PENYIHIR BODOH INI PACARKU!? AKU TIDAK SUKA!!! AKU MEMBENCINYA!!!" Teriak Rine marah marah. Luca hanya bengong melihatnya.

"Yah, terserah, belikan aku latte! CEPAT, SAMPAH!!" Teriak Vricille

"Hei.. jangan sebut temanku sampah!" Teriak Luca marah.

"KAU PENYIHIR!? PENYIHIR ITU JAHAT HEI! JANGAN JAIM JAIM KARENA HANYA DI CAFE TAHU! KAU ITU KALAU BICARA SEPERTI ITU KUANGGAP PACARNYA, LHO!"

Tiba tiba saja, Hannah juga masuk ke cafe itu. "Eh, Vricille, jangan mengganggu aku! Pergilah! Pergi!!!" Ucap Hannah sambil menendang Vricille mengusirnya pergi. 

"Halo... Cowo~ Akyu.. cantik kan? Semua orang di dunia ini bakal nunduk ke aku berlutut ke aku, karena aku kaya serta syantik~ Nama gue Hanna-"

"Berisik, ga tertarik!" Jawab Luca singkat lalu melanjutkan makan.

Mendengar itu, Hannah terkejut, lalu jatuh cinta pada Luca. "Astaga... baru pertama kali aku melihat laki laki seperti ini, keren sekali... UWAHHHH" Ucap Hannah kegirangan.

Rine hanya memandang dengan rasa... aneh. "Mereka ini ngapain toh? Dia pacar Luca, kah? Kalau dia pacar Luca sih... aduh aku sih gak boleh berteman dengan Luca, ya?" Batin Rine.

"Eh, kau, aku lebih tua dari pada kau sangat banyak, aku di SMA hanya mengulang pelajaran. Sejujurnya kita beda..... 12 tahun. Jadi jangan coba coba sama aku, ya, BODOH!" Teriak Hannah pada Rine.

"Kau cowo~ Menikahlah denganku... ya? YA? PLISSS, ya? Kita mungkin memang beda 12 tahun juga, tapi... usia kan tidak masalah dalam cinta?" Lamar Hannah.

"Tidak" Jawab Luca singkat.

HATI HANNAH TERTUSUK. "KENAPA!?!?!? INI PERTAMA KALINYA COWOK KULAMAR MENOLAK BEGINI!!! BIASANYA JIKA COWOK BIASA KULAMAR PASTI SUDAH MELELEH!!! KARENA ITU KAU KULAMAR! KAU SPESIAL! AYOLAH!!!" Teriak Hannah.

"Apaan, sih? Mengganggu! Aku lagi makan! Aku sama sekali tidak kenal kau! Memang benar, cinta tidak dipandang dari usia... namun kau aja sikapnya udah begitu sekali pada Rine!" 

"UKHHHH LIHAT SAJA KAU RINE!!! JANGAN MENGGANGGU PERCINTAANKU, DASAR JELEK!" Batin Hannah marah luar biasa.

"Hannah, kamu.. kenapa kok mengulang pelajaran?" Tanya Rine penasaran.

"KAU TIDAK TAHU!? JAMAN AKU USIA KALIAN, ITU ADA PERANG! Itu berlangsung hingga aku berusia 23 tahun!" Teriak Hannah.

Rine terkejut. Ia baru tahu jika barusan saja terjadi perang di dunia ini. "Ja....jadi sekolah baru saja buka sebenarnya?" Tanya Rine.

"YA IYA, LAH! BODOH! KAU INI NOMOR 1 DI KELAS MANA MUNGKIN TIDAK TAHU TENTANG HAL ITU!?" Teriak Hannah.

"SUDAH!!! JANGAN MENGGANGGU MAKAN SIANG KAMI!!! KAMI MAU MAKAN! PERGILAH JIKA TIDAK ADA URUSAN DENGAN KAMI!" Teriak Luca mengakhiri percakapan panjang nan tidak enak mereka.

Akhirnya Hannah menatap Rine dengan tajam seperti singa berapi, lalu pergi. Tanpa sadar, Lawrence memperhatikan mereka terus sejak tadi. Apa yang akan terjadi? Dapatkah Rine merebut ingatan ayah kembali?

-Bersambung-

Catatan = Terima kasih banyaaaaaak readers yang sudah baca. You always give me support ^^ Author (Serena) akan berusaha untuk update sebanyak mungkin ^^! Tolong komen, ya! Saya pasti 99999999% Reply! 

Rine's Abyss LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang