Episode 38 ; Sightseeing

12 4 3
                                    

Masih romance ver 3~ EAK! Untuk menyegarkan pikiran aja... 👁👄👁
Happy reading!~
 💖

Luca dan Rine keluar dari restoran itu. "Kau mau pergi ke mana?" tanya Luca. "Ah! Ada orang jual es krim! Aku mau beli! Ayo!" Ucap Luca girang.

"Makanan lagi..." Rine menepuk jidatnya.

"Kali ini kau suapi aku ya! tanganku menjadi semakin sakit setelah makan sendiri tadi!" Ucap Luca.

"Ya.. ya.. selama tidak ada yang melihat.. AYO KITA AKAN BERSENANG SENANG HARI INI!!" Ucap Rine gembira, pertama kalinya pergi seperti ini.

Mereka sampai ke gerobak es krim. "Permisi, saya mau yang ini satu! Rine, kau mau?" Tanya Luca.

"TENTU MAU! Lagipula aku yang, bayar, dasar, masa hanya kau yang makan" Ucap Rine.

Mereka mendapatkan es krim mereka, rasanya hangat sekali, meskipun es krim itu dingin, dan keping keping salju berturunan dengan indah dari atas langit.

"Apa tidak apa apa makan es krim di bulan Desember seperti ini? Konyol, hahaha" Ucap Rine.

"Tentu! Yang penting enak! Hey! kemarikan tanganmu! aku ingin memakannya!" Ucap Luca

"APA!?!? MAKAN TANGANKU!! DASAR MONSTER! TIDAK! KAU INI KANIBAL YA!?" Teriak Rine.

"BUKANN MAKSUDKU ES KRIM YANG KAU PEGANG ITU!! KATANYA MAU MENYUAPI AKU!?"

"HAH! ES KRIM DAN TANGAN ITU BEDA JAUH, TAHU! LAIN KALI BICARA YANG BENAR!" Teriak Rine ngomel juga.

Ibu penjual es krim hanya tertawa melihat kelakuan mereka berdua.

"Nih!" Ucap Rine, sambil menodongkan tangan yang berisi Cone Ice cream-nya ke Luca.

Luca langsung memakan dan menjilati es krim itu dengan lahap. "Wah! Enak sekali! Tak kalah lembut dari tekstur salju!" Ucap Luca.

Rine pun mencoba es krimnya di tangan satunya. "Nyam, slurrp, Wah! Manis, namun dingin sekali, parah, kau kuat juga, harusnya di saat seperti ini kita minum hot chocolate, tau!" Ucap Rine.

"Apapun enak kok!" 

"Owh, nih anak suka makan kayu dan batu, keren" Ucap Rine.

"MAKANAN HEI! BUKAN KAYU DAN BATU, ENAK AJA! APA TIDAK TERKENA KANKER USUS KALAU MAKAN KAYU BATU!? TENGGOROKANNYA BAKAL ROBEK-"

"Owh, kamu suka telur basi, hebat.." Ucap Rine, lagi lagi.

"HEY!! BUKAN YANG BASI, YA! AKU DIARY NANTI!, eh maksudku Diara, eh Diere, Derehe, AHHH Diarye, BUKAN BUKAN AH MULUTKU INI KUPELINTIR LAMA LAMA, DIARE!!!!!!" Teriak Luca.

"Heh, marah marah sendiri" Ucap Rine, dan tanpa sadar, es krim Luca sudah habis sejak tadi.

"EH!????? KOK ES KRIM-MU SUDAH HABIS!? SEJAK KAPAN!?" Teriak Rine.

"Aku memakannya dalam 1 lahap, mengapa?" 

"Parah.... itu mulut kok kuat sekali terhadap dingin, kau perlu minum nitrogen cair dari pada air putih biasa, ya, nanti kubelikan nitrogen cair" Ucap Rine kagum.

"HEH! JIKA BEGITU ORGAN TUBUHKU AKAN BEKU DAN AKU AKAN MATI, KAN!? SEENAKNYA!"

"Hihihihi, KARENA ITU JANGAN BILANG KUAT DINGIN! Sudah ah, ayo menikmati salju! Es krimku juga sudah habis!" Ucap Rine, lagi lagi menarik tangan Luca.

"ADUH ADUH ADUH KAU BOLEH MENARIK TANGANKU TAPI JANGAN BAGIAN TULANGNYA BODOH!! ADUHHHHHH" Teriak Luca kesakitan.

"Haha, lemah" Ucap Rine, lalu menarik tangan bagian telapaknya.

"NAH BEGINI KAN BISA!?"

"Ya, ya, ya, cerewet" Ucap Rine, lalu mereka tiba di sebuah taman.

Sama sekali tidak ada bunga mekar, yang tersisa hanya salju putih yang bersih. "Wah, aku suka salju!" Teriak Luca, lalu melompat ke salju, dan berbaring di situ.

"Dasar, kau berpura pura menjadi GENTLEMAN di luar, tapi kenyataannya jika bersamaku kau menjadi anak TK, begini..." Ucap Rine.

Namun taman itu sangat ramai, tak terhitung jumlah orang di taman itu. "Luca, apa kau tak apa apa di taman yang amat ramai seperti ini?" Tanya Rine.

"Ya, namun kau harus selalu bersamaku, jangan sampai hilang! Jika kau hilang.. ya.. aku akan mencarimu.... melelahkan.." Ucap Luca berdiri.

"Oke, bagaimana jika kita pergi ke sana sebentar? Ada kucing kedinginan, kasihan bukan?" Ucap Rine sembari menunjuk arah kucing yang gemetaran terkena dinginnya salju.

"Wah, apa pemiliknya sengaja meninggalkannya? Kejam sekali! Padahal kucing itu memiliki kalung!" Ucap Luca.

"Bagaimana... jika kita memeliharanya?" Ucap Rine dengan mata berbinar binar.

"Astaga, kini menjadi 2 kucing.."

"2? Sejak kapan kau memelihara kucing? Di mana!?" Tanya Rine bingung.

"KAU BUKANNYA KUCING YA!? KAU ITU LICIK DAN KASAR SEPERTI KUCING, TAHU!" Ucap Luca.

"OHHH YANG KAU MAKSUD KUCING SATUNYA ITU AKU!? KEJAM JUGA KAU... TERNYATA KAU MENGANGGAPKU LICIK DAN KASAR YA?" Ucap Rine.

"... haha, aku hanya jujur, aku orangnya jujur, bukan? Aku ini tidak mudah berbohong!" Ucap Luca.

"Ya, terserah.. terserah, ayo kita memelihara kucing ini! Namanya siapa-" 

Tiba tiba saja, Luca menghilang dari hadapannya, sebenarnya, Luca terseret gerombolan orang, dan tertutupi, hingga tak kelihatan.

Sebegitu juga dengan Luca. "Hah? Mana Rine? Astaga, dia MENGHILANG!?"

Bagus. Kini mereka tersesat, dan Rine malah mencari Luca dan semakin jauh dari gerombolan itu. Luca juga mencari Rine, namun malah mencari di arah yang berkebalikan dengan Rine.

Mereka pun semakin jauh. Akankah mereka kembali aman?

-Bersambung-

F.A.Q
Bab 9!

1. Author lebih suka sosial media atau game?
-
Sosial Media, karena bisa bersosialisasi bersama orang lain dan mencari komunitas :D

2. Author otaknya matang atau belum?
-
Meski umur 12 tapi otak pemikiran author sudah seperti 25 tahun~ (Tapi bukan pelajaran akademik)

3. Author karakternya gimana?
-
Author itu ramah, ceria, dan semangat, tapi kadang bisa berubah cuek, licik, ngeselin, emosional, dan serius, plus galak, tapi author itu ambisius, suka berpetualang, dan author tomboy, dan tidak sama sekali manja~ (WARNING AUTHOR BISA JADI KAYAK HULK)

4. Author kenal @Valerie_StarWolf sejak kapan?
-
2014 (TKB)

5. Author makanan favoritnya apa?
-
Daging yang sedap! Ramen/SEMUA MIE! MAKANAN JEPANG! MAKANAN CHINESE! MAKANAN ITALIA SEPERTI PIZZA, PASTA, SPAGHETTI, DAN LASAGNA!!! Eits, makanan Indonesia juga suka! Kentang dan keju juga author suka :D!

p.s. entar lagi sudah mau bulan Maret parah, cepet banget waktu itu ya... sudah 1 tahun sejak sekolah daring T_T


Rine's Abyss LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang