Episode 46 ; Scream

7 4 5
                                    

"A.. AYAH!?" Teriak Scarletta melihat ke belakang.

"Kau anak kami bukan? Scarletta Twilight? Ayo kembali ke aku... SEKARANG!!" Ucap Dellrick, menarik tubuh Scarletta.

"AAAA TIDAK AKU BUKAN ANAKMU!! AKU SCARLETTA EVERLEIGH!!!" Teriak Scarletta amat amat kencang.

Hingga Lawrence mendengar itu dan terkejut, karena seingatnya dia pernah memiliki anak bernama Scarletta Everleigh.

"Tu.. tunggu sini, ya, Rine" Ucap Lawrence, lalu bergegas keluar.

Namun telat, Dellrick sudah dengan kuat membawa Scarletta pergi kembali ke tempat yang tidak ia ketahui.

Cellith yang melihat itu amat terkejut dan panik, namun tidak dapat melakukan apa apa.

"Ah, Cellith... aku mendengar ucapan... hmm.. anak perempuan, kau mendengarnya? Ada siapa tadi di sini?" tanya Lawrence.

"Ah, ah, iya, tadi ada seseorang di sini, berambut hijau tua.. dia dibawa pergi sudah.." ucap Cellith.

"A... ya sudah, jika ada dia lagi, beri tahu aku!" Ucap Lawrence.

"Baik tuan..."

Lawrence kembali ke kamar Rine, dan Rine masih tampak lelah, dan kesakitan, dan itu membuat Lawrence semakin panik dan khawatir.

Ini sudah jam 6 Sore, dan Luca masih berusaha mengumpulkan sihir.

Kekhawatiran dan kepanikan itu berlanjut hingga jam 5 pagi, Luca dengan cepat bertelportasi ke kamar Rine.

"AH! KAU DATANG TEPAT WAKTU, TO.. TOLONG SEMBUHKAN DIA!" Ucap Lawrence, memeluk Rine sejak 11 jam yang lalu.

"Ba.. baik, tuan" Ucap Luca, lalu menaruh tangannya ke dahi Rine, dan cahaya familiar muncul lagi, yaitu biru dan ungu.

Chimsy juga melihat itu kagum sekaligus lemas, karena belum makan. Lawrence masih sangat khawatir pada Rine, hingga tak bisa menikmati keindahan cahaya sihir.

Setelah 5 menit, BUM! Cahaya itu kembali menghilang.

"Yah, ini kira kira tunggu hingga 1 jam untuk dia sadar, tenang saja tuan" Ucap Luca.

"Hah, terima kasih, sudah, kau lebih baik beristirahat saja, aku akan tidur juga" Ucap Lawrence.

"Haha, tidak perlu, aku jarang tidur kok, aku akan menjaganya, aku tak ngantuk" Ucap Luca.

".. Ya sudah, kuserahkan padamu, jangan berbuat aneh aneh ke dia, atau kubunuh kau!" Ucap Lawrence.

"Hahaha, tenang saja, tuan" Ucap Luca.

Lawrence masuk ke kamarnya dengan lemas, karena sudah begadang semalaman.

Luca duduk di sebelah Rine yang sedang tidur, dan mengelus kepalanya lembut, dan menyentuh dahinya.

"Hmm.. sudah lebih baik.. tampaknya obatnya sedang bekerja" Batin Luca.

"Miawwr...." Ucap Chimsy lemas.

"AH! Aku belum memberimu makan, ya? Tunggu ya!" Ucap Luca, membawa makanan kucing.

Kini Chimsy dengan lahap memakan habis seluruh makanan kucing itu.

Luca terus menemani Rine hingga jam 6.

GREP

Seseorang memegang tangan Luca.

"Hm?" Luca terkejut.

"Ugh... eh?" Ucap Rine pelan, akhirnya dapat melihat Luca kembali.

"AH! Kau sudah sembuh? Gimana rasanya? Nyaman? Sudah tidak pusing kan?" Tanya Luca, langsung memegang dahi Rine.

"... Aku sudah merasa biasa, kok, sudah enak" Ucap Rine.

"Hmm baguslah, dahimu sudah suhunya normal.. terima kasih ya sudah menolongku saat aku tenggelam, maaf jika telat.." Ucap Luca.

"Tak apa, hahaha!" Ucap Rine tertawa.

"Omong omong, aku kemarin.. mendengar suara jeritan nama Scarletta, aku sangat terkejut... emang apa yang terjadi kemarin ya? Ayah sampai terkejut dan keluar, namun katanya menghilang..." Ucap Rine.

"A.. apa!? Scarletta menghilang? Tu... tunggu, akan kulacak lokasinya" Ucap Luca.

Terlihat Sebuah cahaya ungu dan biru, lalu membentuk gambar peta.

"Nah, ini peta sihir, peta akurat yang dibuat oleh sihir, ini lokasi kita, kota Emerald yang bersebelahan dengan hutan Lucciole... tu... tunggu... mengapa-" Ucap Luca.

"Hah? Apa yang terjadi? Di mana Scarletta?" Tanya Rine.

"Mengapa dia jauh sekali? Dan itu adalah desa.. yang terkenal sebagai..." Ucap Luca sedikit ragu dan panik.

"Memang desa apa? AH! ITU LOKASINYA!? JAUH SEKALI... Namun, mengapa lokasinya berwarna merah?" Tanya Rine.

"Hijau itu aman, merah itu tidak.." Ucap Luca.

"Be.. berarti Scarletta sekarang sedang di lokasi yang berbahaya!? Desa apa itu namanya!?" Tanya Rine.

"Aneh... namanya disensor.. dan tak diketahui apapun, aku tak tahu IP Adressnya, benar benar ASING" Ucap Luca.

"Aku yakin yang membawanya Dellrick, namun mengapa ke desa seperti itu!? Identitasnya sungguh tersembunyi..." Ucap Rine.

"Itu terkenal sebagai desa hitam penyiksaan..." Ucap Luca.

"EH!? APA!?!? HITAM PENYIKSAAN!?" Tanya Rine.

"Iya, itu adalah desa misterius, yang orang orangnya kejam, tak ada perasaan, dan menggunakan ilmu hitam, sudah beratus ratus kali orang ingin menghancurkan desa itu, namun desa itu sangat kuat karena pernah dikuasai oleh dewa kematian yang sekarang dikurung di neraka itu" Ucap Luca.

"Emang bagaimana cara menghancurkan desa itu??" tanya Rine.

"Mana aku tahu, namun tampaknya Zierre bisa, asalkan saja dia sudah bisa kembali... menjadi malaikat.." Ucap Luca.

"Apa!? Mengapa!? MENGAPA HIDUPKU YANG NORMAL DULU BERUBAH MENJADI FANTASI SEPERTI INI!?" Batin Rine.

- Di Desa itu -

"HAHHHHHHHHHHHHH!! LEPASKAN AKU!! UWAHHH!!! SERAM!!! AHHHHHHHHHHH!!!!!!"

"HAHA, DIAM KAU BODOH, AKU MENDENGARMU CERITA BURUK TENTANGKU KEPADA RINE JELEK ITU DI CAFE, BUKAN!? INI HUKUMANMU SEUMUR HIDUP!" 

"HUAAAAAAAAAAAAAAAA SESEORANG!!!!!!!!!!!!!!!!!!"

"TOLONG AKU!!!"

"Aku.."

"Akan.."

"Mati di sini.."

-Bersambung-

F.A.Q
Bab 17!

1. Author suka horror?
-
Tidak, tapi kalau cerita misterius suka sih, seru! 

2. Author, apa author ada ARC di masing masing cerita author?
-
ADA DONG!

3. Author dunianya asal asalan?
-
TYDAQ! Author bahkan punya petanya, akan kutunjukkan kapan kapan~

4. Author suka kucing?
-
Ga mungkin ga suka..

5. Author suka makanan indonesia?
-
Suka dong, apalagi yang sedap sedap pedes pedes  UwU

Rine's Abyss LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang