Episode 39 ; White Horse Prince

22 4 5
                                    

Rine tersesat, dan panik. "Ga.. gawat, dia ke mana? Aku menjadi tersesat sekarang, gawat.." Ucap Rine pelan, masih berjalan mencari Luca.

"Permisi, gadis manis.." Ucap seseorang di belakang Rine.

Rine berputar balik dan melihat wajah kuda secara dekat. "AAAAAAAAAAAA KUDA BISA BICARA SENDIRI!! SERAM!!!!! ANEH!!!" Teriak Rine, terjatuh, namun, dia melihat ada seseorang di atas kuda putih itu.

"Huh..? Ah, rupanya anda yang berbicara? Siapa anda?" Tanya Rine

Orang itu tersenyum, lalu turun dengan elegan, pakaian rapi, dan rupa yang tampan. "Nama saya adalah Starley, dari kerajaan Oroville, negara Cheval Blanc" Ucap Laki laki itu, dengan menunduk sopan.

"Ah... dari negara sebelah? Cheval Blanc.. itu negara kuda putih, kan? Wah, itu terkenal sebagai kerajaan yang hebat dan elegan!" Ucap Rine.

"Ya, saya adalah pangeran Starley Oroville, anda siapa?" Tanya laki laki itu dengan lembut.

"Saya... Rine Everleigh.." Ucap Rine.

"Everleigh!? Anda tuan putri terhormat.. dari raja Lawrence Everleigh?" Tanya Starley.

".. iya.. betul" Ucap Rine.

"Wa- wah! Pantas saja anda cantik sekali, tuan putri, tampaknya aku jatuh cinta padamu.." Ucap Starley.

Rine yang mendengar itu luar biasa terkejut. "Cinta..? APA!?" 

"Ya, aku harap kita dapan menjadi pangeran dan putriku, maukah kau menjadi putriku?" tanya Starley, tiba tiba berlutut dan hendak mencium tangan Rine, namun Rine dengan cepat melepaskan  tangannya.

"Ma... maaf, aku tak mudah jatuh cinta.. dan aku tidak tertarik hal cinta, saya rasa anda harus mencari yang lain, maaf.." Ucap Rine.

"Apa?? Padahal ini pertama kalinya aku jatuh cinta di pandangan pertama!" Ucap Starley, mendadak sikapnya berubah, tiba tiba dia berubah menjadi seorang penggoda perempuan.

"Aku rasa kita dapat berteman... namun tak melebihi itu.." Ucap Rine.

"Astaga! Itu menyedihkan! Namun kau cantik sekali, tuan Putri! Huah!" Ucap Starley sambil berputar putar di tanah, lalu memeluk Rine.

"AGH! LEPAS... KAN!!!" Ucap Rine sesak nafas.

"Ah, baik, tuan Putri! See you later~!!!!!!!!!!!!!" Teriak Pangeran Starley, tak sadarkan diri, langsung naik ke kudanya dengan gembira.

"Ga.. gawat.. dia itu aneh sekali, dasar, rupanya penggoda perempuan, wah, sungguh tak dapat kubayangkan.." Ucap Rine.

Rine pun kembali berjalan untuk mencari Luca, namun..

DUAGH!

Rine tertabrak seseorang.

"EH!? NGAPAIN KAU DI SINI!?" Ucap orang yang Rine tabrak.

"Ah.. Ayah!?" 

"Kau tidak terluka, kan? Uh, rupanya benar itu kamu, tadi aku sempat melihat punggung dan rambutmu, familiar sekali, dan ternyata benar.. NGAPAIN KAU BERSAMA ORANG ITU?" Tanya Lawrence.

"Ah.. aku tak apa apa kok, ayah, tadi Rine hanya bertemu mendadak oleh pangeran negara Cheval Blanc" ucap Rine.

"Astaga... omong omong mana Luca?" tanya Lawrence.

"AH! Tadi Rine sedang makan bersamanya, yah, namun dia kini terpisah dengan Rine karena sangat ramai, akhirnya Rine bertemu Starley.." Ucap Rine.

"Huh, kini kau mencari dia?" Tanya Lawrence dingin.

"Iya... ayah mau membantu Rine mencari? Ayo, cari Luca!" Ucap Rine.

"... Begitu, kah?"

"Emang tujuan ayah keluar istana ngapain?" Tanya Rine.

".. hanya mau menikmati kopi..." 

"Oh, kalau begitu ayo beli kopi dulu! Setelah itu kita mencari Luca, tepat sekali di sebelah situ adalah toko kopi terbaik di negara ini!" Ucap Rine.

Akhirnya, Rine menggandeng tangan ayahnya dan berjalan menuju toko kopi itu.

Lawrence terkejut dan merasa sedikit tegang karena pertama kali menggenggam tangan anaknya, selama ini dia selalu menyendiri dan dingin.

"Sudah! Kita sudah sampai di toko kopi ini! Ayo kita beli!" Ucap Rine.

"Kau mau?" tanya Lawrence, bernada kasar dan dingin.

"Tidak usah, Rine tadi sudah minum es krim, dan makan sup" Ucap Rine.

"Ya sudah, tunggu" Ucap Lawrence.

Rine duduk diam menunggu ayahnya dengan sabar. Dan tak lama..

"Ayo, apa kau mau mencari sendirian?" Tanya Lawrence.

"Me.. Mengapa? Apa ayah tidak ingin pergi bersamaku?" Tanya Rine.

"Astaga, bukan, aku ada urusan hari ini, jadi kau cari Luca sendirian ya, hati hati" Ucap Lawrence dingin, bahkan tidak menunjukkan senyum.

".. Ya sudah deh.." Rine menghela nafas.

Rine keluar dari toko kopi itu dan kembali ke taman.

Untung saja, terlihat Luca dari kejauhan.

Rine bahagia, dan langsung berlari ke arahnya.

"LUCA!!!!" Teriak Rine, dan itu membuat Luca memutar kepalanya ke belakang..

"HEY! JANGAN LARI LARI! NANTI KAU JAT-"

JEDUG!!!

Ya, Rine terjatuh, Luca yang melihat itu seketika panik dan langsung berlari ke arah Rine.

Namun, Rine tidak mempedulikan lukanya dan darah yang bercucuran itu, dan malah lari memeluk Luca.

"AKHIRNYA!!! AKU SUNGGUH PANIK JIKA KEHILANGAN KAU!!" Teriak Rine.

"HEI! KAU ITU SUDAH KUBILANGI PELAN PELAN NAMUN KAU MALAH LARI!" Ucap Luca, lalu berlutut.

"Wah, lukamu cukup.. Menjijikkan... Darahnya banyak sekali.. Tunggu sini, aku akan mencari farmasi terdekat untuk membeli betadine dan plaster!" Ucap Luca.

Rine menunggu Luca, dan tanpa 1 menit, Luca langsung membawanya kembali ke Rine.

"Ini!!" Ucapnya, lalu membalut kan plaster yang ada betadinenya ke kaki Rine.

"Te.. Terima kasih.." Ucap Rine.

"Dah! Ayo jalan-"

"HEI BOCAHHHH!!" Teriak seseorang.

Rupanya, suster dari farmasi itu lari terbirit birit menuju Luca.

???

"Seenaknya.. Bayar... Dulu.. Dong!" Ucap suster itu.

Ah, rupanya Luca belum bayar, malah sudah lari duluan.

"Ah.. Maaf" Ucap Luca.

CETUK!

Suara pukulan di kepala Luca.

"Aduh.. Rine.. Kau ini suka mukul sekali sih.." Ucap Luca kesakitan.

Dan pada akhirnya Rine yang membayar plaster dan betadinenya.

Luca yang merasa tak enak pun memberi Rine 10.000nya.

Rine hanya tertawa. "Ahahaha! Konyol!"

-Bersambung-

F.A.Q (≡^∇^≡)
Bab 10!!

1. Author suka sama aku gak?
- Hah? ಠ_ಠ?? Suka kok..

2. Author kenapa namanya Serenazard?
- Karena Serena + Wizard.

3. Author suka ngechat sama teman?
- Kalo ga sering typo.

4. Author aktif di sosmed apa?
- YouTube, Instagram, dan Wattpad!

5. Author orangnya barbar ga?
- Oh ya pasti ᕦ( ͡° ͜ʖ ͡°)ᕤ

p.s author bosen di rumah terus

Rine's Abyss LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang